Misteri "Batu Takdir", Simbol Kuasa Monarki Inggris
Batu Takdir, batu penobatan kuno asal Skotlandia, akan menjadi salah satu simbol penting dalam upacara penobatan Raja Charles III. Batu yang diambil Raja Edward I itu menjadi simbol kekuasaan Inggris atas Skotlandia.
Oleh
LUKI AULIA
·5 menit baca
AFP/RUSSELL CHEYNE
Batu Takdir terletak di Kastil Edinburgh dan diadakan upacara khusus sebelum dipindahkan ke Westminster Abbey untuk Penobatan Raja Inggris Charles III. Batu Takdir, lempengan batu pasir suci yang menjadi simbol kebangsaan Skotlandia, meninggalkan Kastil Edinburgh menuju London untuk penobatan Raja Charles III. Batu seberat 152 kilogram itu disita dari Skotlandia oleh Raja Inggris Edward I pada tahun 1296 lalu dibawa ke Westminster Abbey di London.
Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, Batu Takdir atau batu penobatan kuno meninggalkan Kastil Edinburgh, Skotlandia, menuju ke ibukota London untuk upacara penobatan Raja Charles III. Batu sakral yang juga disebut dengan the Stone of Scone itu merupakan simbol kuno monarki Skotlandia yang disita Raja Edward I dari Inggris pada akhir abad ke-13 dan dibawa ke Westminster Abbey.
Batu itu sudah ada di Inggris selama 700 tahun dan menjadi bagian dari kursi penobatan raja dan ratu Inggris. Pada hari Natal tahun 1950, ada empat mahasiswa dari gerakan nasionalis dari Glasgow yang masuk ke Westminster Abbey dan membawa batu itu kembali ke Skotlandia. Beberapa bulan kemudian, batu itu muncul kembali di altar Biara Arbroath yang menjadi lokasi penting bagi sejarah kemerdekaan Skotlandia. Pada 11 April 1951, batu itu dikembalikan ke Westminster Abbey.
Akan tetapi batu yang berbentuk lempengan batu pasir merah itu kemudian dikembalikan Ratu Elizabeth II dan Perdana Menteri John Major lagi ke Skotlandia pada 1996 dan kini disimpan di Ruang Mahkota Kastil Edinburgh. Namun saat dikembalikan ke Edinburgh ada syarat batu itu harus kembali ke London setiap kali ada penobatan raja dan ratu Inggris.
Sebelum diambil oleh Raja Edward I pada tahun 1296, batu seberat 152 kilogram dengan panjang 66 sentimeter, lebar 42 sentimeter, dan tinggi 27 sentimeter itu diyakini digunakan untuk penobatan raja-raja Skotlandia di Istana Scone sejak awal abad ke-9. Pada waktu itu, raja-raja Skotlandia tidak menerima mahkota, oleh karena itu disebut pelantikan dan bukan penobatan. Batu Takdir menjadi tempat para raja duduk selama upacara dan menjadi simbol pondasi yang kokoh untuk keamanan dan stabilitas kerajaan.
Raja Edward I kemudian menyita batu itu sebagai simbol berakhirnya kedaulatan Skotlandia dan menjadikan batu itu bagian dari kursi penobatan yang terbuat dari kayu ek berukir yang sudah digunakan untuk menobatkan 26 raja dan ratu di Westminster Abbey. Edward I memesan kursi penobatan itu pada tahun 1308 dan selalu digunakan dalam setiap upacara sejak Henry IV pada 1399.
Penyitaan batu itu menjadi pembalasan Raja Edward I atas penolakan Skotlandia untuk mendukung kampanye militernya di Perancis. Skotlandia malah bersekutu dengan Perancis. Tahta raja Inggris yang diletakkan di atas batu penobatan itu menjadi metafora visual yang kuat tentang bagaimana raja Inggris pada abad pertengahan memandang posisi otoritas atau kekuasaan mereka atas Skotlandia.
AFP/RUSSELL CHEYNE
Duke of Buccleuch Richard Scott (tengah) diapit oleh dua anggota The Royal Company of Archers, berdiri di samping Batu Takdir selama upacara khusus di Kastil Edinburgh pada 27 April 2023 sebelum dipindahkan ke Westminster Abbey untuk Penobatan Raja Inggris Charles III.
Tidak ada yang tahu asal usul batu itu atau setidaknya tidak ada dokumen sejarah yang menjelaskannya. Tetapi konon batu itu dibawa dari Israel melalui Mesir, Sisilia, Spanyol, lalu ke Irlandia sebelum akhirnya ditempatkan di sebuah biara di Scone, Skotlandia, pada abad ke-9.
Guru Besar Sejarah dan Arkeologi di University of Edinburgh, David Breeze, mengatakan kemungkinan besar batu itu berasal dari Kerajaan Pictish kuno di Skotlandia. “Asal usul batu itu dari dulu diselimuti mitos. Hubungan dengan Timur Tengah pada waktu itu kuat dan pada abad pertengahan gagasan bahwa batu itu adalah bantal Yakub digunakan untuk membenarkan upaya perluasan teritorial saja,” ujarnya.
Yakub dalam tradisi agama samawi diyakini sebagai leluhur bangsa Israel.
Misteri
Situs BBC, 6 Maret 2023, menyebutkan meski memiliki sejarah panjang dan kontroversial, batu itu terlihat seperti batu yang biasa-biasa saja. Satu-satunya hiasan hanya salib yang dipotong kasar dan di setiap ujungnya dipasang cincin besi. Tidak ada yang tahu kapan cincin besi itu dipasang atau fungsinya untuk apa, apakah untuk membuatnya lebih mudah dipindah atau untuk diikat di suatu tempat. Itu salah satu misterinya.
Misteri lain adalah batu ini disebut-sebut sebagai batu yang sama yang digunakan Yakub sebagai bantal di Betel ketika ia memimpikan sebuah tangga yang mencapai surga. Dari sini, salah satu putra Yakub dikatakan membawanya ke Mesir lalu ke Spanyol kemudian ke Irlandia ketika putra raja Spanyol, Simon Brech menyerbu Scone pada 700 SM.
AP
Kursi penobatan dimana Edward VIII dimahkotai ini disimpan di kapel St. Edward, London, Inggris, pada 30 Oktober 1936. Batu Takdir dipasang di bawah kursi penobatan itu.
Sejarawan, jurnalis, dan penyiar Ulster Scots, David Hume, mengatakan ada beberapa batu yang disebutkan dalam sejarah Irlandia kuno. Pada tahun 496 M, Raja Fergus Mór mac Eirc yang memerintah Dalriada, kerajaan yang membentang di Laut Irlandia dan merupakan bagian dari Skotlandia Barat, memiliki sebuah batu. Konon, Fergus membawa batunya dari Irlandia ke Skotlandia ketika ia memindahkan kursi kerajaannya ke Dunnadd di Argyll pada 498 M. Namun, tidak jelas juga apakah cerita ini benar. Tetapi bukti itu ada dalam Deklarasi Arbroath Skotlandia tahun 1320 M, yang ditandatangani oleh para bangsawan Skotlandia sebagai permohonan kepada Paus untuk mengakui kemerdekaan Skotlandia.
Entah kisah itu benar atau tidak, BBC menyebutkan yang diketahui sampai sejauh ini adalah Batu Takdir dibawa ke Biara Scone di Perthshire setelah Kenneth I – yang menyatukan kerajaan Skotlandia dan Pictish dan dikenal sebagai Raja Skotlandia pertama – memindahkan ibukotanya dari Skotlandia Barat ke Scone sekitar tahun 840 M. Lalu ceritanya menyambung ke Raja Edward I. Tetapi sejarah ini pun masih tetap diperdebatkan.
Ada desas-desus bahwa para biarawan di Istana Scone menyembunyikan batu yang asli di Sungai Tay dan menipu pasukan Inggris yang mengambil batu palsu. Selain itu, para ahli geologi telah membuktikan batu yang disita Raja Edward I digali di sekitar Scone, bukan di Yudea seperti yang disebutkan dalam Alkitab.
Kemungkinan besar batu yang lebih kuno digunakan untuk memahkotai raja-raja Irlandia dan ini mungkin pertama kali dibawa ke Antrim dari Tara dan kemudian ke Skotlandia oleh Raja Fergus, tetapi beberapa saat setelah itu digantikan oleh batu yang ada saat ini yang digali di dekat Scone. Namun, tidak ada yang pernah menemukan batu yang asli itu sampai sekarang. (REUTERS/AFP)