Insiden ini mengingatkan pada penembakan yang menewaskan mantan PM Jepang Shinzo Abe pada Juli 2022.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·2 menit baca
Tokyo, Sabtu – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida buru-buru dilarikan ke tempat aman setelah terjadi ledakan di Wakayama. Sebuah benda seperti pipa dilemparkan tak jauh dari tempat Kishida memberikan pidato dalam pertemuan luar ruangan di pelabuhan di Jepang barat, Sabtu (15/4/2023).
Media Jepang, NHK, melaporkan, tak lama setelah itu terdengar suara ledakan keras. Kishida segera berlindung dan selamat. Hadirin pun berlarian menyelamatkan diri. Tidak ada korban luka dalam ledakan tersebut.
Dalam cuplikan tayangan di televisi tampak sejumlah petugas membekuk seorang pria yang diduga sebagai pelaku. Petugas keamanan langsung mengamankan area. Tak jauh dari kerumunan orang, terlihat kepulan asap. Kantor berita Kyodo melaporkan, benda yang dilemparkan ke arah Kishida tampaknya sebuah bom asap.
Kishida baru akan berpidato setelah berkeliling pelabuhan perikanan di Wakayama saat insiden terjadi. Dilansir dari laman Kyodo News, dia tengah berbicara dengan seorang kandidat dari partai berkuasa, Partai Demokratik Liberal, yang maju untuk pemilihan di Distrik Nomor 1 Wakayama. Kishida pun batal berpidato.
Insiden ini mengingatkan pada penembakan yang menewaskan mantan PM Jepang Shinzo Abe pada Juli 2022. Ketika itu Abe menyampaikan pidato pada kampanye luar ruangan menjelang pemilihan anggota majelis tinggi. Saat itulah terdengar bunyi tembakan yang berasal dari senapan rakitan. Abe terluka dan segera dilarikan ke rumah sakit. Meski telah mendapatkan perawatan, nyawa Abe tidak tertolong.
Jepang telah meningkatkan keamanan setelah penyerangan terhadap Abe. Berpidato di luar ruangan jamak dilakukan politisi Jepang saat kampanye. Mereka umumnya dikawal aparat keamanan bersenjata. Namun, posisi mereka biasanya lebih dekat dengan warga (Kompas. id, 8 Juli 2022).
“Peristiwa seperti ini, yang terjadi di tengah kampanye pemilu yang merupakan fondasi demokrasi, sungguh disayangkan. Kejahatan yang tidak termaafkan,” kata Hiroshi Moriyama, ketua strategi pemilu LDP, kepada NHK.
Kekerasan bermotif politik jarang terjadi di Jepang. Meski demikain, ada beberapa peristiwa pembunuhan pejabat dan tokoh politik. Seperti wali kota Nagasaki yang ditembak geng Yakuza tahun 2007 dan ketua Partai Sosialis Jepang yang dibunuh remaja kelompok sayap kanan dengan katana tahun 1960. Penembakan yang dialami Abe tidak pernah terjadi sebelumnya di Jepang.
Ledakan ini terjadi bersamaan dengan Jepang menjadi tuan rumah untuk pertemuan para menteri Grup 7 (G7) atau tujuh negara terkaya di dunia di Sapporo dan Karuizawa. Para kepala negara G7 juga akan bertemu dalam pertemuan puncak di Hiroshima pada Mei. (AP/AFP/REUTERS)