China Akan Tutup Wilayah Udara yang Mencakup Taiwan
Alasan penutupan wilayah udara, yang juga mencakup Taiwan, oleh China karena ada puing dari peluncuran satelit. Taiwan, Jepang, dan Korsel memonitor secara serius langkah Beijing tersebut.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Kementerian Pertahanan Taiwan merilis foto pesawat H-6 milik Tentara Pembebasan Rakyat China yang terbang di wilayah pertahanan udara Taiwan pada 18 September 2020.
TAIPEI, RABU — China akan menutup wilayah udara mereka selama 30 menit pada hari Minggu (16/4/2023). Beijing beralasan, penutupan wilayah udara itu untuk membersihkan puing-puing yang tercecer setelah peluncuran satelit. Penutupan ini akan terus dipantau oleh Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
Informasi tersebut disampaikan kepada wartawan oleh Wakil Ketua Intelijen Nasional Taiwan Yan Yu-hsien di Taipei, Rabu (12/4/2023). “Wilayah yang ditutup ini mencakup wilayah pertahanan udara Taiwan, yaitu 85 kilometer dari utara pesisir Taiwan,” ujarnya.
Awalnya, China mengatakan hendak menutup wilayah udara selama tiga hari, yakni tanggal 16-18 April 2023. Namun, rencana itu diprotes oleh Taiwan, Jepang, dan Korsel. Sebab, penutupan itu akan mengganggu kelancaran lintas udara pesawat dari Asia Timur ke Asia Tenggara dan sebaliknya. China pun akhirnya mengubah rencana menjadi 30 menit saja.
Pada Agustus 2022, China juga pernah menutup ruang udara. Ketika itu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menggelar latihan militer besar-besaran di Selat Taiwan sebagai protes lawatan Ketua DPR Amerika Serikat 2019-2023, Nancy Pelosi, ke Taiwan.
Penerbangan komersiil menjadi terganggu. Apalagi, 70 persen penerbangan dari dan ke Asia Tenggara melewati Selat Taiwan. Himpunan industri penerbangan, OPSGROUP, mengatakan bahwa pesawat-pesawat terpaksa mengambil jalur memutar yang artinya harus ada tambahan biaya bahan bakar. Padahal, maskapai penerbangan dilanda kesusahan di tengah pandemi Covid-19.
Informasi mengenai alasan penutupan saat ini karena ada pembersihan puing bekas peluncuran satelit disampaikan oleh Pemerintah Korsel. Pemerintah China sendiri tidak memberi kabar mengenai persoalan ini. Faktanya, penutupan udara dilakukan setelah China menggelar latihan militer selama tiga hari sebagai respons atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di AS pekan lalu.
Beijing tidak mengakui pemerintahan otonomi Taiwan. Apalagi, Tsai dituduh memanas-manasi suasana dengan menggencarkan narasi kemerdekaan Taiwan. Bagi Beijing, Taiwan adalah bagian dari China seperti yang tercantum di prinsip Satu China. Adapun bagi Taipei, Beijing melanggar status quo secara unilateral ketika Presiden China Xi Jinping mengumumkan menginginkan penyatuan kembali Taiwan dengan China secara damai.
AFP/GETTY IMAGES/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/MARIO TAMA
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy (kedua dari kanan) di Perpustakaan Ronald Reagan di Simi Valley, Negara Bagian California, AS, pada 5 April 2023.
China melarang para pejabat Taiwan untuk bertemu dengan pejabat-pejabat teras negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan China, termasuk AS. Meskipun memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan pada tahun 1979 demi membangun hubungan dengan China, AS tetap berkomitmen membela Taiwan jika kepulauan itu berada di bawah ancaman.
Pertemuan antara Tsai dan McCarthy ini oleh China dianggap sebagai AS turut mengompori isu kemerdekaan Taiwan. Tsai dan sejumlah pejabat Taiwan, antara lain Menteri Luar Negeri Joseph Wu, dicap sebagai separatis oleh China. Mereka dan lembaga yang berhubungan dblokir dari China.
Serius
Latihan militer China kali ini tidak sebesar latihan pada Agustus 2022, tetapi tetap saja serius. Latihan yang dinamakan Pedang Gabungan ini melibatkan Komando Palagan Timur PLA di darat, laut, dan udara. Kapal induk Shandong juga diturunkan. Berdasarkan pantauan Pasukan Bela Diri Jepang, yang dikutip oleh CNN, ada unit pesawat temput J-15 dan J-11 yang lepas landas maupun mendarat dari Shandong.
Dalam latihan itu, Taiwan dikepung oleh kapal dan pesawat China. Per Rabu ini, Kementerian Pertahanan Taiwan mencatat ada 35 pesawat tempur China dan delapan kapal perang yang berada di Selat Taiwan. Sebanyak 14 pesawat tempur ini melanggar garis tengah yang menjadi batas imajiner antara perairan Selat Taiwan bagian China dan Taiwan.
AP/CCTV
Dalam latihan yang diambil dari video tayangan televisi Pemerintah China, CCTV, Sabtu (8/4/2023), terlihat sebuah jet tempur China berlatih pengisian bahan bakar di udara di lokasi yang tidak disebutkan.
“Salah sendiri Tsai bermain api. Kami sudah memperingatkan dia dan AS, tetapi mereka memilih untuk tidak mendengar. Sekarang, mereka harus menghadapi konsekuensinya,” kata Kepala Kantor Urusan Taiwan Pemerintah China Zhu Fenglian. Kantor yang dipimpinnya adalah lembaga Pemerintah China yang menangani segala persoalan mengenai Taiwan.
Latihan Pedang Gabungan ini bermaksud menerapkan skema pemblokiran Taiwan. Tujuannya ialah agar Taiwan tidak bisa menerima bantuan dari luar karena kapal-kapal dan pesawat dari luar tidak akan bisa mendekatinya. Apabila itu terjadi, akan ada dampak serius bagi perekonomian global. Selat Taiwan adalah jalur 50 persen kargo dunia. Jika ditutup, menurut lembaga kajian Rhodium Group, diperkirakan kerugiannya mencapai 2 triliun dollar AS.
Dari sisi Taiwan, pada Kamis (13/4/2023) mereka juga akan mengadakan latihan militer berskala besar. Latihan ini turut menyertakan badan penanggulangan bencana. Kabarnya, 70 persen dari materi latihan ialah menghadapi kemungkinan invasi China.
”Taiwan adalah negara demokrasi dan berdaulat. Melalui tur kita ke Amerika, dunia bisa melihat komitmen Taiwan dalam membela dan menegakkan demokrasi. Kita juga mendapat dukungan dari negara-negara demokrasi,” kata Tsai. (AP/REUTERS)