Perayaan Trihari Suci Sudah Normal Kembali

Selama pandemi Covid-19, 2020-2021, umat mengikuti perayaan kalender gereja secara virtual dari rumah. Baru pada 2022, umat bisa datang ke gereja, tetapi dengan jumlah terbatas. Tahun ini, Trihari Suci sudah normal lagi.

JOHAN ORDONEZ

Umat Katolik mengelilingi patung Yesus Kristus pada ibadat Jumat Agung diGereja Santiago Aposto di Santiago Atitlan, Guatemala, 7 April 2023. (Photo by Johan ORDONEZ / AFP)

VATIKAN, JUMAT - Umat Kristen sedunia kembali merayakan Trihari Suci dengan berbondong-bondong ke gereja. Situasi tahun ini sudah normal kembali seperti saat sebelum pandemi Covid-19.

Selama pandemi Covid-19, 2020-2021, umat mengikuti perayaan kalender gereja secara virtual dari rumah. Baru pada 2022, umat bisa datang ke gereja, tetapi dengan jumlah terbatas karena kasus Covid-19 masih tergolong banyak meskipun jumlahnya mulai turun.

Umat Kristen sedunia merayakan Trihari Suci sebagai peringatan akan peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Trihari Suci meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah.

Dari Roma, pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dijadwalkan memimpin seluruh rangkaian upacara sekalipun baru saja keluar dari rumah sakit. Selama beberapa hari, Paus yang berusia 86 tahun itu menjalani rawat inap karena bronkitis.

MENAHEM KAHANA

Peziarah membawa patung salib mengikuti Jalan Salib di sepanjang Via Dolorosa di Kota Tua Yerusalem pada ibadat Jumat Agung, 7 April 2023. Ribuan peziarah dari berbagai negara mengikuti jalan salib mengikuti rute tradisional di Yerusalem yang diyakini sebagai perjalanan Yesus menuju penyaliban. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)

Sampai laporan ini disusun, Paus dijadwalkan memimpin ibadat Jumat Agung di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Jumat (7/4/2023), mulai pukul 17.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.

Sebelumnya, Paus memimpin ekaristi Kamis Putih di Basilika Santo Petrus, Kamis (6/4). Beberapa saat kemudian pada hari yang sama, ia mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Remaja Casal del Marmo di Roma.

Melakukan tradisi gereja setiap perayaan Kamis Putih, Paus dalam kesempatan itu membasuh dan mencium kaki 12 remaja penghuni Lembaga Pemasyarakatan Remaja Casal del Marmo. Mereka terdiri dari sepuluh pemuda dan dua pemudi yang berusia 14 tahun hingga 25 tahun.

Dua orang di antara mereka berasal dari kelompok masyarakat Sinti di Italia. Lainnya berasal dari Kroasia, Senegal, Romania, dan Rusia. Masing-masing mewakili berbagai tradisi kepercayaan yang berbeda.

DS

Dalam foto yang dirilis oleh Media Vatikan ini, Paus Fransiskus mencium kaki penghuni Lembaga Pemasyarakatan Remaja Casal del Marmo, Kamis (6/4/2023), dalam ekaristi Kamis Putih. Setiap Kamis Putih, pastor, termasuk Paus, membasuh kaki 12 orang sebagai peringatan pembasuhan kaki oleh Yesus kepada para muridnya pada perjamuan terakhir. (Vatican Media handout via AP)

Dalam homili tanpa teks, Paus fokus pada peristiwa Yesus membasuh kaki 12 muridnya. Ia mengingatkan tentang bagaimana Yesus melalui gestur itu mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan semangat melayani yang lahir dari hati yang mulia.

Paus menyebutkan, hidup akan menjadi indah jika masyarakat meneladani gestur dan semangat Yesus tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, masyarakat memiliki sikap hidup saling menolong ketimbang saling menipu atau memanfaatkan satu sama lain.

”Selama membasuh kaki, renungkan hal ini: Yesus telah membasuh kaki saya. Yesus telah menyelamatkan saya. Saya mengalami kesulitan ini sekarang, tetapi itu akan berlalu. Tuhan selalu di samping saya, Dia tidak pernah meninggalkan, tidak pernah. Pikirkan semua ini,” kata Paus.

Seusai ekaristi, para pemuda penghuni Lembaga Pemasyarakatan Remaja Casal del Marmo menyambut hangat Paus. Mereka memberikan hadiah berupa salib yang mereka buat saat pelatihan keterampilan mengolah kayu.

Mereka juga memberikan biskuit dan pasta yang mereka buat sendiri untuk Paus. Sementara Paus memberikan rosario dan telur paskah cokelat yang merupakan tradisi Paskah di Italia.

IVAN VALENCIA

Ribuan umat mengikuti proses perarakan patung Bunda Maria pada Jumat Agung d bukit Ciudad Bolivar dekat Bogota, Colombia, 7 April 2023. (AP Photo/Ivan Valencia)

Semarak

Di Spanyol, perayaan Pekan Suci semarak penuh warna. Dimulai pada Minggu Palma, Minggu (2/4), prosesi umat beriman yang telah berusia berabad-abad menjadi lebih semarak dengan adanya kendaraan hias berlapis bunga.

Diselenggarakan oleh berbagai persaudaraan agama, pawai diadakan di seluruh negeri. Kendaraan hias dibuat sedemikian rupa menggambarkan adegan-adegan dari kisah sengsara Yesus Kristus. Selama prosesi, musik gereja mengiringi.

Tradisi prosesi tersebut pertama kali muncul pada abad ke-15 dan ke-16 di Spanyol. ”Awalnya orang keluar ke jalan dengan membawa salib,” kata profesor sejarah gereja Universitas Navarra, Fermin Labarga.

Di Indonesia, semarak perayaan Trihari Suci juga sudah kembali seperti sebelum pandemi. Pada 2020-2021, umat mengikuti Trihari Suci secara virtual dari rumah. Baru pada 2022, umat dengan jumlah terbatas bisa mengikuti Trihari Suci di gereja. Sekitar 7.000 orang mengikuti Jumat Agung yang dilanjutkan prosesi di Larantuka, Flores. Ini merupakan yang perdana sejak pandemi. (AFP/REUTERS/LAS)