Mantan Presiden AS Donald Trump akan menjalani proses sidang, Selasa pagi waktu setempat. Para pendukung dan penentangnya sudah berkumpul di Manhattan dan berharap proses sidang disiarkan.
Oleh
LUKI AULIA
·5 menit baca
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (76) tiba di gedung pencakar langitnya di Fifth Avenue, New York, dari Florida dengan pesawat pribadinya, Senin (3/4/2023). Ia akan menghadapi sidang dakwaan penyuapan kepada aktris film dewasa, Stormy Daniels, dan model majalah Playboy, Karen McDougal, agar mereka tutup mulut soal perselingkuhan dengan Trump tahun 2016.
Pada waktu itu, Trump tengah berkampanye sebagai calon presiden dari Partai Republik. Trump hadir di persidangan, Selasa, untuk menjawab tuntutan pidana terhadapnya dan menyatakan dirinya tidak bersalah dalam kasus ini. Atas permintaan tim pengacara Trump, tidak akan ada kamera yang merekam jalannya persidangan di dalam ruang sidang. Aparat kepolisian New York sudah memperketat pengawasan dan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan, baik dari kelompok penentang Trump maupun pendukungnya. Trump adalah Presiden atau mantan Presiden AS pertama yang didakwa secara pidana.
Trump yang dua kali dimakzulkan ini menyatakan dirinya tidak bersalah dan menjadi korban penganiayaan politik. Kesempatan ini justru dimanfaatkan Trump untuk memperkuat basis dukungannya dan mengumpulkan jutaan dollar AS dana dukungan untuk kembali berkuasa melalui pemilu tahun depan. Trump direncanakan akan meninggalkan Fifth Avenue pada Selasa pagi waktu setempat atau Selasa malam WIB menuju ke gedung pengadilan Manhattan untuk menyerahkan diri kepada pihak yang berwenang.
Ribuan polisi dan publik pendukung ataupun penentang Trump sudah berkumpul ramai di jalanan. ”Saya di sini untuk mendukung Donald Trump, mantan Presiden Amerika dan presiden selanjutnya,” kata Vito Dichiara (71), warga Long Island, yang menunggu Trump masuk ke gedung pencakar langit miliknya.
Banyak pejalan kaki yang melewati orang-orang yang berkerumun menanti Trump tanpa berniat ikut menonton, seakan tidak peduli. Trump selama ini terkenal tidak populer di New York yang cenderung condong ke Partai Demokrat. Padahal, Trump besar namanya di kota itu sebagai pengusaha properti dan menjadi pemain reality show di televisi.
”Ada bagusnya juga untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum karena Trump bisa saja menembak seseorang di tengah Fifth Avenue dan lolos begitu saja. Bagus juga orang mulai menentang itu,” kata Nancy Andrews (67), warga New York, yang kebetulan melewati kerumunan wartawan.
Selama proses persidangan—kemungkinan hanya akan berlangsung sekitar 15 menit—akan dibeberkan sekitar 30 dakwaan. Pada pekan lalu, Trump didakwa dewan juri dalam kasus yang diajukan Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg. Tuduhan berkisar pada penyelidikan uang suap 130.000 dollar AS (sekitar Rp 1,9 miliar) yang diberikan pada Daniels beberapa hari sebelum kemenangan Trump.
Mantan pengacara dan ajudan Trump, Michael Cohen, yang sejak itu berbalik melawan mantan bosnya, mengatakan, ia mengatur pembayaran kepada Daniels sebagai imbalan atas tutup mulut tentang kencan dengan Trump pada 2016. Waktu itu, istri ketiga Trump, Melania, baru saja melahirkan. Namun, Trump membantah perselingkuhan itu.
Selain tuduhan suap, Trump juga menghadapi serangkaian penyelidikan kriminal terpisah di tingkat negara bagian dan federal yang bisa mengakibatkan tuduhan lebih serius, mulai hari ini sampai hari pemilu 2024 nanti. Salah satunya tuduhan upaya Trump membatalkan kekalahan pemilu 2020 di Negara Bagian Georgia, penanganan dokumen rahasia, dan kemungkinan keterlibatannya dalam penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Para pengamat menilai sulit untuk memprediksi apakah Trump bisa dijatuhi hukuman penjara karena ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Trump diyakini akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu presiden 2024 meskipun menghadapi tuntutan pidana. Ini sah-sah saja di AS karena Konstitusi AS tidak mencegah seseorang yang sedang menghadapi dakwaan untuk mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi negara.
Bahkan jika terbukti bersalah pun, Trump masih bisa terus berkampanye dan tidak akan dilarang menjabat sebagai presiden. Amendemen Ke-14 hanya melarang siapa pun yang ”terlibat dalam pemberontakan” untuk memegang jabatan terpilih.
Perselingkuhan
Kasus tuduhan kisah perselingkuhan Trump berawal ketika ia bertemu dengan Daniels di sebuah turnamen golf selebritas di tepi Danau Tahoe, Nevada, pada Juli 2006. Dalam bukunya, Full Disclosure, tahun 2018, Daniels yang bernama asli Stephanie Clifford itu menceritakan pertemuannya dengan Trump. Ada foto keduanya tengah berpose bersama di stan studio porno tempat Daniels bekerja sebagai ”pendamping”. Trump mengenakan topi merah dan Daniels dengan atasan warna hitam.
Pada waktu itu Daniels berusia 27 tahun dan Trump 60 tahun. Melania Trump baru melahirkan putra mereka, Barron, sekitar empat bulan sebelumnya. Dalam buku itu pula, Daniels menceritakan salah satu pengawal Trump mengundangnya makan malam dengan bintang reality show televisi The Apprentice di griya tawang milik Trump.
Di tempat itu, Daniels menulis, mereka berhubungan seksual. Daniels mengaku tetap menjaga hubungan dengan Trump selama setahun karena masih berharap ia akan diajak atau setidaknya masuk dalam acara televisi itu. Akan tetapi, harapan itu tak kunjung terwujud. Trump membantah keduanya pernah berhubungan seks dan menuduh Daniels memeras dan menipu.
Kemudian, tahun 2016, Trump maju dalam penjaringan bakal calon presiden Partai Republik. Tabloid The National Enquirer menemukan Daniels sedang mencari orang yang mau memublikasikan ceritanya itu. Tabloid itu lalu menghubungkan Daniels dengan Michael Cohen, pengacara dan orang kepercayaan Trump yang dijuluki ”The Pitbull”. Cohen telah mengakui mengatur pembayaran uang tutup mulut sebesar 130.000 dollar AS kepada Daniels sebagai imbalan untuk diam tentang kencan 2006.
Daniels dan Trump—dengan nama samaran masing-masing Peggy Peterson dan David Dennison—adalah pihak dalam perjanjian kerahasiaan yang disiapkan oleh Cohen yang muncul dalam pengajuan pengadilan. Pembayaran itu diungkapkan oleh harian The Wall Street Journal pada Januari 2018 dan menjadi dasar tuduhan yang dihadapi Trump. Cohen sudah menjalani hukuman penjara karena kasus penggelapan pajak dan pelanggaran dana kampanye.
Sementara Daniels menjadi terkenal sejak melawan Trump, baik di pengadilan maupun di media sosial. Ia bahkan menyebut Trump dengan sebutan ”Mungil” di Twitter dan menuliskan banyak lontaran menghina, termasuk panggilan ”wajah kuda”. (REUTERS/AFP)