Dalam foto pada 15 Februari 2022 ini terlihat stasiun penerimaan gas jaringan Nord Stream 2 di Lubmin, Jerman. Pada September 2022, sebagian pipa bawah laut jaringan itu meledak. Akibatnya, pasokan gas dari Rusia ke Eropa nyaris berhenti total.
WARSAW, SENIN - Warga Polandia diminta meningkatkan penghematan penggunaan energi. Imbauan terbaru antara lain meminta warga tidak memakai mesin cuci dan berbagai perangkat pengonsumsi listrik tinggi pada malam hari.
Dilaporkan Russia Today pada Senin (27/3/2023) dini hari, imbauan itu diumumkan PSE atau perusahaan listrik Polandia. Warga diimbau menghembat energi pada pukul 18.00-21.00 setiap hari. Pada periode itu, lampu di ruangan yang tidak terpakai, mesin cuci, oven, dan pemanas ruangan diimbau dimatikan.
Pembangkit-pembangkit di Polandia bekerja pada intensitas tinggi selama jam puncak itu. Karena itu, warga diimbau ikut serta menjaga kelancaran pasokan listrik dengan mengurangi penggunaan listrik pada jam tertentu.
Berbagai upaya penghematan terus dilakukan Polandia di tengah keterbatasan sumber energi. Selama ini, listrik Polandia terutama didapatkan dari pembangkit berbahan bakar batubara dan gas. Karena kalorinya rendah, batubara Polandia kurang mangkus menggerakkan pembangkit. Selain itu, sebagai anggota Uni Eropa, Polandia juga perlu mengurangi penggunaan batubara demi menekan emisi karbon.
Ada pun gas didapat dari Rusia. Serangan Rusia ke Ukraina membuat Polandia ikut memboikot ekspor energi dari Rusia. Dampaknya, Polandia dan 26 mitranya di UE harus sangat menghemat penggunaan gas. Sebab, harga gas melonjak selepas impor dari Rusia amat dibatasi lalu nyaris berhenti sama sekali. Tagihan listrik pun melonjak sehingga lampu penerangan umum di sebagian Polandia terpaksa dipadamkan lebih cepat. Sejumlah kantor layanan umum juga dioperasikan lebih singkat.
Kebijakan serupa diberlakukan di sejumlah negara anggota UE. Imbauan mengurangi penggunaan air panas hingga lebih jarang memasak disampaikan ke warga anggota-anggota UE.
Jangan Kendur
Kepala Badan Jaringan Energi Nasional Jerman Klaus Mueller mengatakan, penghematan gas belum boleh dikendurkan. Dilaporkan Financial Times, ia meminta penghematan dilanjutkan agar Jerman tetap punya cadangan gas memadai pada musim dingin 2023/2024.
Pada musim dingin 2022/2023, penggunaan gas di Eropa berkurang karena suhu relatif lebih hangat. Dengan demikian, mesin pemanas ruangan tidak dioperasikan dalam kapasitas penuh.
Mueller mengatakan, krisis energi belum sepenuhnya berakhir. Karena itu, Jerman masih terus berhemat dalam penggunaan cadangan gas. Jerman sedang berusaha mencari sumber pasokan pengganti setelah aliran dari Rusia nyaris terhenti total. Peledakan jaringan pipa Nord Stream jadi penyebab utama pasokan gas dari Rusia ke Jerman berhenti.
“Musim dingin kali ini akan menjadi yang pertama tanpa gas Rusia,” kata Mueller.
Berlin sedang berusaha meningkatkan pembelian gas alam cair (LNG). Sedikitnya ada dua tantangan pada opsi itu. Pertama, harga LNG lebih mahal dibandingkan gas yang dipasok Rusia. Jerman harus membayar lebih dari tiga kali lipat untuk mengimpor LNG dari Amerika Serikat dan Timur Tengah.
Tantangan kedua, Jerman harus membangun terminal penerimaan LNG. Selama ini, terminal gas Jerman disiapkan untuk menerima gas dari Rusia. Pembangunan terminal itu masih butuh beberapa tahun lagi. Sampai semua terminal selesai, pasokan gas ke Jerman belum stabil.
Mueller mengatakan, konsumsi gas industri 2022 lebih rendah 20 persen dibandingkan sebelumnya. Dengan situasi sekarang, penghematan tetap diperlukan sampai pasokan benar-benar stabil. “Pasokan LNG tidak bisa naik drastis tahun ini,” kata dia.
Jerman dan konsumen gas juga bersiap pada lonjakan harga. Pemulihan ekonomi China ditaksir akan membuat Beijing membutuhkan lebih banyak gas. Selama ini, China salah satu importir utama LNG Timur Tengah. Dengan kehadiran Eropa sebagai importir besar baru, pasar LNG akan semakin ketat.
Dalam kunjungan ke Rusia pekan lalu, Presiden China Xi Jinping memang mengamankan kontrak gas dari Rusia. Kini, giliran China mendapat gas Rusia melalui jaringan pipa.
Bantuan Pengungsi
Sementara Euractive melaporkan, para pengungsi Ukraina di Polandia harus mulai membayar sewa tempat tinggal. Kebijakan itu berlaku mulai Maret 2023.
Setiap pengungsi yang tinggal di perumahan umum dan sudah di Polandia sekurangnya 120 hari, harus membayar sewa hingga 8,5 euro atau Rp 138.000 per hari. Ada pun untuk pengungsi yang berada di Polandia selama 180 hari, harus membayar 12,73 euro per hari mulai Mei 2023.
EV
Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu sejumlah pengungsi Ukraina dan para pekerja kemanusiaan di Stadium PGE Narodowy di Kota Warsawa, Polandia, Sabtu (26/3/2023).
Tidak semua pengungsi terkena aturan itu. Anak-anak, pensiunan, perempuan hamil, orangtua tunggal, dan keluarga dengan anak berusia kurang dari 12 tahun dibebaskan dari ketentuan itu.
Menurut Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), Polandia menjadi penampung terbanyak pengungsi Ukraina. Sejak perang meletus, Polandia dilintasi delapan dari 15 juta pengungsi Ukraina. Sebagian dari pengungsi itu tetap tinggal di Polandia sampai sekarang.
Sampai Februari 2023, seluruh pengungsi dibebaskan dari kewajiban membayar sewa tempat tinggal. Mereka diberikan kamar dan perabotan di berbagai tempat penampungan. Polandia juga memberikan tunjangan biaya hidup. Sebagian pengungsi diberikan nomor induk kependudukan agar bisa mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta mencari kerja.
Sayangnya, keterbatasan anggaran membuat Polandia mengaji ulang kebijakan itu. Akibatnya, bantuan untuk 80.000 pengungsi dihentikan. Polandia menghabiskan setidaknya 8,5 juta euro sepanjang 2022 untuk membantu pengungsi Ukraina di negara itu. Polandia juga mengucurkan puluhan juta euro dalam bentuk bantuan persenjataan dan pangan ke Ukraina. (AFP/REUTERS)