Skandinavia Bentuk Aliansi Angkatan Udara, Operasikan 243 Jet Tempur
Dengan aliansi itu, empat negara Skandinavia dapat beroperasi sebagai kekuatan udara bersama. Kesepakatan itu membuat mereka mempunyai setidaknya 243 jet tempur generasi keempat atau lebih tinggi.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Pesawat tempur Saab JAS39 Gripen D berkursi tandem unjuk kemampuan dalam demo terbang khusus di hadapan para wartawan Indonesia di fasilitas khusus Saab di kota Linkoping, Swedia, Rabu (11/3/2015).
OSLO, JUMAT — Angkatan Udara Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia menyepakati pembentukan aliansi baru. Mereka setuju menggabungkan kekuatan udaranya sehingga bisa dioperasikan bersama.
Kesepakatan itu ditandatangani para kepala staf angkatan udara (KSAU) empat negara Skandinavia tersebut, Kamis (23/3/2023). Dilaporkan media Norwegia, Aftenposten, KSAU Denmark Mayor Jenderal Jan Dam, KSAU Finlandia Mayor Jenderal Juha-Pekka Keränen, KSAU Norwegia Mayor Jenderal Rolf Folland, dan KSAU Swedia Mayor Jenderal Olof Jonas Wikman meneken kesepakatan awal itu.
Mereka setuju AU empat negara dapat beroperasi sebagai kekuatan udara bersama. Bentuknya berupa latihan dan operasi gabungan, dukungan logistik dan pangkalan, serta rencana operasi bersama. Kesepakatan itu membuat mereka mempunyai setidaknya 243 jet tempur generasi keempat atau lebih tinggi.
Belum ada kejelasan lebih lanjut soal kerja sama empat negara tersebut. Mereka relatif mempunyai kesamaan dalam hal pesawat angkut, pesawat pendukung, dan helikopter.
Adapun untuk jet tempur, ada perbedaan mencolok di antara mereka. Swedia mengoperasikan banyak Gripen dan Gripen E. Swedia sejak lama berkeras mempertahankan Gripen dan aneka pesawat buatan perusahaan Saab produk nasional mereka.
Sementara Denmark, Finlandia, dan Norwegia termasuk operator F-16, F-18, dan F-35. Memang, sebagian F-35 pesanan tiga negara itu belum datang. Karena itu, dalam daftar pesawat siap operasi di antara empat negara itu, justru Gripen dan Gripen E paling banyak.
Dioperasikan sejak 1996, Gripen termasuk jet tempur generasi keempat dan dianggap sudah teruji secara operasional. Sebaliknya F-35 dianggap jet tempur generasi kelima dan sejauh ini sudah mencatat 800 insiden. Meski diproduksi massal dan melibatkan banyak negara, biaya pembuatan F-35 terus membengkak.
Operator utama F-35 adalah anggota dan mitra anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Karena itu, Finlandia bisa memesan hingga 64 F-35 sebelum lamaran ke NATO diterima. Seluruh F-35 Finlandia ditargetkan diterima pada 2023. Helsinki berencana mengganti seluruh F-18 miliknya dengan F-35.
Operasi bersama NATO
Memang, sudah ada contoh pengoperasian bersama aset udara NATO dan Swedia pada 2011. Kala itu, sebagian Gripen terlibat dalam operasi gabungan NATO di Libya. Gripen bisa menerima data intelijen dari pesawat intai NATO dan minyak dari tanker NATO. Gripen juga dilibatkan dalam latihan bersama pesawat pengebom AS pada 2020-2021.
Di antara empat negara Nordik, sudah ada latihan bersama sejak 2008. Pada 2009, mereka membentuk Badan Kerja Sama Pertahanan Nordik (Nordefco). Salah satu wujud Nordefco adalah operasi bersama setidaknya sebulan kali yang melibatkan Gripen, F-16, dan F-18 milik empat negara itu. Sejauh ini, F-35 belum dilibatkan dalam operasi yang digelar pada kerangka Nordefco.
Mereka bisa cepat bekerja sama antara lain karena periode pembangunan relatif sama. Bahkan, di awal masa pembangunan AU masing-masing negara, mereka saling mengirimkan personel untuk membantu pengembangan AU tetangga. Sejumlah warga Denmark dan Swedia diketahui menjadi sukarelawan di AU Norwegia selama Perang Dunia II.
AP
Pesawat jet tempur F-35 Vermont Air National Guard sedang diparkir di pangkalan militer di Bandara Skopje, Makedonia Utara, pada 17 Juni 2022. Pesawat itu diproduksi dan dioperasikan bersama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan mitranya.
Meski menjadi negara netral sejak abad ke-19, Swedia mengizinkan sebagian pangkalan udaranya dipakai AS dan sejumlah anggota NATO. Finlandia dan Swedia juga sejak lama terlibat dalam berbagai operasi gabungan NATO di Yugoslavia, Irak, dan Afghanistan. Helsinki dan Stockholm sejak lama telah memahami prosedur operasi gabungan dengan NATO.
Kesepakatan empat AU diumumkan kala tidak ada kepastian status Swedia di NATO. Sampai sekarang, Hongaria dan Turki menolak NATO menjadikan Swedia sebagai anggota baru. Adapun lamaran Finlandia ke NATO telah disetujui.
Helsinki dan Stockholm memutuskan bergabung dengan NATO setelah Rusia menyerbu Ukraina. Di Eropa Timur dan utara, tinggal Finlandia dan Swedia belum bergabung dengan NATO. Sebelum perang meletus, mayoritas warga Finlandia dan Swedia keberatan negara mereka bergabung dengan NATO. Perang mengubah pendapat itu. (AFP/REUTERS)