logo Kompas.id
InternasionalAS Tambah Sanksi untuk Myanmar
Iklan

AS Tambah Sanksi untuk Myanmar

Ada tantangan serius menghentikan pasokan senjata ke junta. PBB tidak bisa diminta mengembargo pasokan senjata ke Myanmar. Sebab, Rusia pasti akan memvetonya.

Oleh
KRIS MADA
· 3 menit baca
Staf Ahli Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Derek Chollet, memaparkan agenda lawatannya ke Indonesia, Rabu (22/3/2023), di Jakarta. Selain kerja sama bilateral Indonesia-AS, Chollet dan delegasinya juga membahas soal Myanmar.
KOMPAS/KRIS MADA

Staf Ahli Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Derek Chollet, memaparkan agenda lawatannya ke Indonesia, Rabu (22/3/2023), di Jakarta. Selain kerja sama bilateral Indonesia-AS, Chollet dan delegasinya juga membahas soal Myanmar.

JAKARTA, KOMPAS — Amerika Serikat menyiapkan sanksi tambahan untuk junta militer Myanmar. Washington juga mengajak Asia Tenggara dan kawasan sekitar meningkatkan tekanan kepada junta. Staf Ahli Departemen Luar Negeri AS Derek Chollet mengatakan, sanksi tambahan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. ”Kami akan terus mencari cara menyulitkan junta,” ujarnya, Rabu (22/3/2023) di Jakarta.

Sejauh ini, AS telah menjatuhkan sanksi kepada 80 orang dan 32 badan hukum Myanmar. Mereka dianggap membantu junta mendapatkan penghasilan yang dipakai mendanai operasional junta. Dana itu antara lain dipakai untuk membeli persenjataan dan aneka peralatan operasional junta.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000