Gerakan Petani Warga memperoleh 17 kursi di parlemen setelah memenangi pemilihan paruh waktu legislatif provinsi di Belanda. Protes terhadap kebijakan hijau Pemerintah Belanda berbuah.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
AMSTERDAM, JUMAT — Belanda mengalami gempa politik setelah Boer Burger Beweging atau Gerakan Petani Warga, Kamis (16/3/2023), memenangi pemilihan parlemen paruh waktu di seluruh negeri. Kemenangan ini membuat BBB akan menjadi partai terbesar di Majelis Tinggi Parlemen Belanda dengan 16-17 kursi.
Dengan penghitungan yang hampir selesai, BBB diperkirakan menjadi partai terbesar di setiap provinsi, kecuali Provinsi Utrecht. Kemenangan BBB, kekuatan baru populisme sayap kanan Belanda, membuat rencana kebijakan Perdana Menteri Mark Rutte mengurangi emisi nitrogen akan mendapat tantangan keras di parlemen.
Hasil itu merupakan kemenangan warga negara biasa yang menginginkan agar suaranya didengar oleh pemerintah.
Caroline van der Plas, pemimpin BBB, dalam pidato kemenangannya mengatakan, hasil itu merupakan kemenangan warga negara biasa yang menginginkan agar suaranya didengar oleh pemerintah.
”Biasanya, jika orang tidak lagi memercayai pemerintah, mereka tinggal di rumah. Hari ini mereka menunjukkan bahwa mereka tidak ingin tinggal di rumah. Mereka ingin suaranya didengar,” katanya.
Pemilihan paruh waktu untuk badan legislatif tingkat provinsi di Belanda sering digunakan oleh para pemilih sebagai pelampiasan ketidaksukaan atau bahkan kemarahan mereka pada pemerintah yang tengah berkuasa, terutama karena kebijakan-kebijakannya yang dianggap tidak memihak.
Empat tahun lalu, Forum Demokrasi, sebuah gerakan populisme sayap kanan, juga memenangi pemilihan paruh waktu dengan perolehan suara terbesar. Akan tetapi, kini, forum itu dihancurkan oleh kemenangan BBB.
Hasil pemilihan yang di luar dugaan itu dipandang sebagai sikap sebagian rakyat Belanda yang tidak suka dengan politik arus utama negara saat ini. Politik arus utama saat ini dianggap jauh melebar dari kepentingan basis pemilih partai tersebut.
Kemenangan tak terduga BBB, partai yang baru didirikan sekitar empat tahun lalu tersebut, digambarkan beberapa media di Belanda sebagai kemenangan monster bagi politik negara itu. Kemenangan monster maksudnya adalah kemenangan yang sangat besar dan berarti.
Suara-suara marjinal dan terpinggirkan dari politik arus utama telah memperlihatkan hasil.
Tajuk utama De Telegraf, salah satu media terbesar di ”Negeri Kincir Angin” itu, menuliskannya dengan ”Kabbboem”, plesetan dari nama partai dan suara ledakan.
Marleen de Rooy, reporter politik lembaga penyiaran publik Belanda NOS, menyatakan, kemenangan itu merupakan keuntungan yang bersejarah bagi BBB. Suara-suara marjinal dan terpinggirkan dari politik arus utama telah memperlihatkan hasil. Suara marjinal itu merujuk pada aspirasi petani dan peternak yang selama beberapa tahun terakhir menggelar protes atas kebijakan pemerintah.
Partai Kebebasan dan Demokrasi (VVD), partai pendukung Rutte, diperkirakan akan memperoleh 10 kursi di majelis tinggi. ”Ini bukan kemenangan yang kami inginkan,” kata Rutte.
Kemenangan BBB pada pemilihan paruh waktu ini tidak lepas dari upaya partai memanfaatkan sentimen negatif soal kebijakan hijau yang dipilih pemerintahan Rutte. Pemerintahan koalisi yang dipimpin Rutte, mengikuti gelombang hijau yang tengah mengglobal, ingin mengurangi zat pencemar, terutama nitroten dan amonia, 50 persen secara nasional pada 2030.
Pemerintah menyebut tindakan itu yang disebut bagian dari transisi hijau. Kebijakan ini tidak bisa dihindari karena dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara, tanah, dan air.
Akan tetapi, dalam kampanyenya, pemerintah memilih obyek yang dekat dengan para petani dan peternak sebagai kambing hitam, yaitu pupuk (kimia) dan pupuk kandang sebagai polutan. Penutupan lahan pertanian dan peternakan menjadi salah satu pilihan yang tengah digodok oleh pemerintah untuk mengurangi polutan.
Hal itu memicu ketidaksukaan para petani dan peternak di seantero negeri hingga akhirnya berujung pada protes massal selama beberapa tahun terakhir. Para petani dan peternak memblokade pusat distribusi supermarket.
Ini dilakukan, antara lain, dengan memarkir kendaraan-kendaraan mereka, seperti traktor, untuk blokade. Para petani juga membakar jerami di sepanjang jalan raya. Mereka bahkan juga memasang bendera Belanda secara terbalik sebagai tanda protes.
Perjuangan para petani tidak hanya mendapat simpati di dalam negeri, tetapi juga dari petani di Eropa dan Amerika. Bahkan, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap aksi petani dan peternak di Belanda.
Erik Stegink, Presiden Nasional BBB dan seorang peternak babi, mengatakan, meski Belanda adalah negara kedua pengekspor produk pertanian dan peternakan terbesar setelah AS, mereka merasa industri yang melingkupinya tidak mendapat tempat dalam kebijakan politik dan ekonomi Pemerintah Belanda.
”Kami benar-benar merasa tidak didengarkan. Kadang-kadang kami bahkan tidak lagi merasa diterima di negara sendiri,” ujarnya.
Popularitas partai BBB melonjak sejak protes meluas. BBB memenangi 1 persen suara dalam pemilihan nasional 2021 sehingga menempatkan Van der Plas, mantan jurnalis bidang pertanian, ke parlemen. Setelah kemenangannya itu, dia diarak menuju ke parlemen Belanda di Den Haag dengan sebuah traktor.
”Nitrat adalah simbol ketidakpuasan di negara ini,” kata Van der Plas. Dia menambahkan bahwa banyak pemilihnya merasa tidak didengar dan tidak dilihat oleh politisi di Den Haag.
Setelah kemenangannya itu, dia diarak menuju ke parlemen Belanda di Den Haag dengan sebuah traktor.
Dengan hasil pemilihan paruh waktu ini, BBB, yang akan memperoleh 16-17 kursi di Majelis Tinggi, masih perlu bekerja sama dengan partai-partai lain di parlemen. GroenLinks (Partai Hijau) atau Partai Buruh (PvdA) menyebut bahwa proposal penentangan kebijakan hijau tidak bisa sebatas soal nitrogen semata.
Pilihan lain adalah bekerja sama dengan Rutte dan partainya sembari mencoba memperlunak kebijakan tersebut. (AFP/AP/REUTERS)