Wapres Taiwan Calonkan Diri untuk Pilpres Januari 2024
Kandidat presiden dari DPP, partai penguasa pemerintahan Taiwan telah diputuskan. Narasi membela diri dari invasi China menguat.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
TAIPEI, RABU – Wakil Presiden Taiwan William Lai Ching-te (63) resmi maju sebagai bakal calon presiden dari Partai Progresif Demokratik atau DPP untuk pemilihan umum presiden Taiwan yang akan berlangsung pada Januari 2024. Ia telah menetapkan misi untuk menjaga otonomi Taiwan dan menolak segala narasi penyatuan kembali dengan China yang digaungkan oleh Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis China Xi Jinping.
“Taiwan adalah pulau pertama di mata rantai Indo-Pasifik. Kita harus mempertahankan ideologi dan gaya hidup demokratis kita dari segala ancaman. Tidak ada yang bisa menentukan nasib Taiwan kecuali rakyatnya sendiri,” kata Lai ketika mengumumkan pencalonan dirinya di kantor pusat DPP, Taipei, Rabu (15/3/2023), dikutip oleh kantor berita Central News Agency.
Presiden Taiwan yang juga dari DPP, Tsai Ing-wen akan mengakhiri masa jabatannya yang kedua pada akhir 2023. Undang-undang Taiwan hanya mengizinkan presiden menjabat dua kali. Belum ada pengumuman bakal calon presiden dari Kuomintang (KMT), partai oposisi DPP. Perkiraannya, selain Ketua Umum KMT Eric Chu, calon terkuat adalah Wali Kota New Taipei City Hou Yu-ih dan pendiri perusahaan teknologi Foxconn Terry Gou.
Situasi di Selat Taiwan panas karena di bawah pemerintahan DPP selama dua periode, Taiwan terus mengumandangkan narasi kemerdekaan yang membuat China berang. Xi Jinping, ketika diresmikan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China untuk ketiga kalinya pada Oktober 2022, menekankan reuni secara damai dengan Taiwan. Hal serupa kembali ia tegaskan ketika diresmikan menjadi Presiden China untuk masa jabatan ketiga pada Kongres Rakyat Nasional di awal Maret ini.
Taiwan lebih gencar mendekati Amerika Serikat yang terikat dengan Perjanjian Relasi Taiwan, yaitu wajib membantu pertahanan Taiwan apabila diancam Beijing. Pada Agustus 2022, Ketua DRP AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei dan membuat China melakukan latihan militer besar-besaran di Selat Taiwan. Kali ini, Tsai Ing-wen akan menemui Kevin McCarthy, Ketua DPR AS yang baru dilantik Januari lalu di AS guna mencegah risiko China membuat latihan militer lebih besar.
China mengatakan bahwa sikap Taiwan ini bertentangan dengan prinsip Satu China yang mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China yang diberi otonomi. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) setiap hari menerbangkan pesawat tempur memasuki wilayah pertahanan udara Taiwan dan selalu diusir oleh angkatan bersenjata Taiwan.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan akan menembak segala jenis pesawat, kapal, maupun balon China yang masuk ke dalam radius 12 mil laut yang merupakan wilayah Taiwan. Taipei terus meningkatkan pertahanan guna mengantisipasi kemungkinan adanya rencana China melakukan invasi. Salah satunya ialah dengan merakit kapal selam.
Berbagai bagian kapal selam diimpor dari Inggris karena Taiwan tidak bisa membeli kapal selam utuh. Mayoritas negara di dunia, kecuali 14 negara, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Menjual persenjataan utuh ke Taiwan berisiko memperburuk hubungan diplomatik dengan China.
Taiwan juga selesai mengembangkan pesawat nirawak yang serupa dengan milik AS, Switchblade 300 yang dipakai di perang Rusia-Ukraina. Kini, Taiwan tengah mengembangkan pesawat nirawak yang lebih besar dengan jangkauan lebih jauh. Ini semua rencananya dipakai untuk sistem pertahanan di sekeliling pulau.
Di dalam hubungan diplomatik, Taiwan juga berisiko kehilangan satu negara sahabat, yaitu Honduras. Presiden Honduras Xiomara Castro hari ini mengunggah cuitan ke Twitter yang intinya menyuruh Menteri Luar Negeri Eduardo Reina segera membangun hubungan resmi dengan China.
Kementerian Luar Negeri Taiwan segera memanggil Duta Besar Honduras Harold Burgos. “Sejauh ini belum ada arahan lebih lanjut dari Tegucigalpa. Kami juga masih menunggu,” tutur Burgos sesuai bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Alexander Yui.
Belum ada pengumuman bahwa Tegucigalpa memutus hubungan diplomatik dengan Taipei dan beralih ke Beijing. Akan tetapi, Taipei memperkirakan demikian. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengeluarkan pernyataan resmi meminta Honduras memikirkan dengan matang niat mereka. Taiwan selama ini adalah mitra yang jujur, terbuka, dan bertanggung jawab.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, dalam wawancara ekslusif dengan Kompas pada 17 Desember 2021, mengatakan, Taiwan memang tidak memberi bantuan infrastruktur besar-besaran kepada negara sahabat. Taiwan memilih memberi bantaun pemberdayaan masyarakat.
Sementara China saat ini sedang membangun bendungan besar di Honduras. Proyek inilah yang diperkirakan sebagai pemicu Xiomara Castro ingin membuka hubungan resmi dengan Beijing.
Apabila Honduras memutuskan hubungan, Taiwan hanya memiliki 13 negara yang memiliki hubungan diplomatik. Mereka adalah Vatikan, Belize, Guatemala, Haiti, Eswatini, Paraguay, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Kepulauan Marshall, Nauru, Palau, dan Tuvalu. (REUTERS)