Warga kota Istanbul dihantui gempa bumi. Kota terbesar di Turki itu terakhir mengalami gempa pada 1999. Baru-baru ini mereka menyaksikan maut dan kerusakan akibat gempa per 6 Februari 2023 di wilayah selatan Turki.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·4 menit baca
AFP/BULENT KILIC
Beberapa warga berdiri di antara reruntuhan bangunan dan kantong jenazah di Hatay, Turki, 13 Februari 2023. Gempa di Turki pada 6 Februari menewaskan hampir 50.000 orang di Turki dan Suriah.
Ketakutan akan terjadinya gempa bumi kian meluas di Istanbul. Gempa di selatan Turki pada 6 Februari 2023 yang menewaskan hampir 50.000 orang seperti mengingatkan kembali warga kota tersebut akan masifnya risiko akibat gempa.
Pada 6 Februari 2023, gempa tektonik dangkal bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki selatan, persisnya di wilayah perbatasan dengan Suriah. Selang enam jam kemudian, gempa susulan bermagnitudo 7,5 kembali mengguncang Turki selatan.
Total korban tewas mencapai hampir 50.000 orang, 47.975 orang di Turki dan sekitar 6.000 orang di Suriah. Korban luka-luka mencapai sekitar 80.000 orang.
Laporan mutakhir Badan Penanggulangan Kedaruratan dan Bencana Turki pada Sabtu (11/3/2023) menyebutkan, gempa yang mengguncang 7 provinsi di Turki dan sebagian wilayah Suriah itu telah menewaskan hampir 50.000 orang. Sebanyak 47.975 orang di Turki dan sekitar 6.000 orang di Suriah. Korban luka-luka mencapai sekitar 80.000 orang.
Setidaknya 230.000 bangunan luluh lantak atau rusak berat di Turki saja. Para pakar menilai, lemahnya struktur bangunan menjadi faktor utama banyaknya korban tewas dalam gempa terakhir tersebut.
AFP/BULENT KILIC
Wytekin Mumoglu (46), Selasa (21/2/2023), berjalan di atas reruntuhan rumahnya yang roboh akibat gempa di kota Samandag, Turki. Proses rehab rekon di wilayah terdampak gempa segera dimulai.
Sejak peristiwa itu, warga kota Istanbul mulai kembali resah. Mereka khawatir gempa bumi dahsyat bisa sewaktu-waktu menimpa Istanbul. Kota bagi 15 juta orang itu berdiri di atas Lempeng Anatolian utara.
Sejumlah pakar memperkirakan, akan terjadi gempa bumi yang dampaknya juga melanda Istanbul. Ada yang memperkirakan, gempa mengguncang Istanbul akan terjadi sebelum 2030.
Saya akan mempertimbangkan untuk pindah ke gedung yang lebih baru. Namun, saat ini sangat sulit untuk menemukan gedung dengan harga yang masuk akal.
”Kami hidup dalam kecemasan,” kata Aysegul Rahvanci, penduduk Istanbul, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera. Perasaan ini mewakili banyak warga Istanbul lainnya.
Zeynep Urs, misalnya, warga yang tinggal di sebuah gedung berusia lebih dari 50 tahun di Distrik Beyoglu, ingin pindah ke gedung baru yang lebih aman. ”Saya akan mempertimbangkan untuk pindah ke gedung yang lebih baru. Namun, saat ini sangat sulit untuk menemukan gedung dengan harga yang masuk akal,” katanya, masih mengutip Al Jazeera.
Kecemasan warga Istanbul beralasan. Apalagi, kota itu punya catatan gempa pada 1999. Gempa bermagnitudo 7,6 melanda bagian timur wilayah Marmara dan menewaskan sekitar 17.500 orang.
Sebagaimana terjadi pada gempa mana pun di dunia, bukanlah gempa yang secara langsung membunuh manusia melainkan robohnya bangunan sebagai dampaknya yang jadi faktor utama. Oleh sebab itu, Pemerintah Turki kemudian memperketat peraturan konstruksi bangunan.
Kode desain seismik Turki ditingkatkan. Pada akhir 2000-an, pemerintah Turki meluncurkan rencana transformasi perkotaan berskala besar untuk mengganti bangunan yang tidak aman terhadap gempa dengan bangunan baru yang diperbaiki secara seismik.
Sebuah kajian menyebutkan, jika gempa mengguncang Istanbul, korban tewas bisa mencapai hingga 90.000 orang.
Mengutip The Washington Post, sekitar 70 persen bangunan di Istanbul didirikan sebelum aturan baru tentang standar bangunan tersebut. Dengan demikian, bangunan-bangunan tersebut berpotensi tidak aman menghadapi gempa. Sekitar tiga bulan lalu, sebuah kajian menyebutkan, jika gempa mengguncang Istanbul, korban tewas bisa mencapai hingga 90.000 orang.
Pascagempa pada 6 Februari 2023, masih mengutip The Washington Post, lebih dari 100.000 permohonan baru disampaikan kepada Pemerintah Kota Istanbul untuk mengecek keamanan bangunan. Jumlah permohonan terus melonjak dari waktu ke waktu.
Pemilik dan penyewa gedung sekarang dapat mengajukan permohonan. Namun, beberapa masih belum melakukannya karena tak sedikitnya ongkos sebagai implikasinya. Apalagi kompensasi untuk membantu mereka yang perlu pindah dari bangunan yang tidak aman, rendah.
AFP/OZAN KOSE
Sejumlah warga menghangatkan diri di dekat api unggun yang menyala di depan reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa, di Kahramanmaras, Turki, 12 Februari 2023.
Dasar kecemasan lainnya adalah bahwa Turki merupakan negara yang sangat rawan gempa bumi. Sebab, negara itu terletak di daerah pertemuan beberapa lempeng tektonik. Gempa biasanya terjadi di sepanjang batas antarlempeng. Patahan Anatolia Utara, yang membagi Lempeng Eurasia dan Anatolia, membentang dekat Istanbul.
Menurut Sukru Ersoy, seorang profesor geologi dari Universitas Teknik Yildiz Istanbul, pertanyaannya bukan lagi pada apakah akan terjadi gempa di Istanbul atau tidak. Pertanyaan adalah kapan gempa kuat akan melanda Istanbul.
Dengan data yang kami miliki tentang gempa bumi masa lalu, dan melalui pemodelan tertentu, kami dapat mengatakan bahwa gempa Istanbul sudah dekat.
”Dengan data yang kami miliki tentang gempa bumi masa lalu, dan melalui pemodelan tertentu, kami dapat mengatakan bahwa gempa Istanbul sudah dekat dan kami bahkan tidak akan terkejut jika kota itu dilandanya hari ini,” katanya kepada Al Jazeera.
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu mengatakan, dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa ada sekitar 90.000 bangunan yang sangat rentan terhadap gempa bumi di Istanbul. Berdasarkan kajian pemerintah kota setempat, 170.000 bangunan lainnya berada dalam status risiko sedang jika terjadi gempa kuat.
Imamoglu juga menjanjikan lebih banyak pelatihan untuk tim penyelamat. Ia juga menjanjikan persiapan tempat penampungan sementara yang dapat menampung hingga 4,5 juta orang setelah gempa. Namun, banyak warga menilai hal itu masih belum cukup.