Puan Jabat Ketua Parlemen MIKTA, Multilateralisme Jadi Prioritas
“Tiga area yang menjadi prioritas selama keketuaan Indonesia adalah memperkuat multilateralisme, pemulihan inklusif, dan transformasi digital“, ujar Puan Maharani dalam pidato serah terima keketuaan Parlemen MIKTA.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·2 menit baca
KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima buket bunga dari Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop di sela-sela Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen MIKTA ke-8 yang digelar di Istana Sepetciler, Istanbul, Turki, Kamis (9/3/2023).
Istanbul, Jumat – Dukungan terhadap perkuatan multilateralisme, pendekatan inklusif, serta transformasi digital terus menjadi prioritas dalam semua lini diplomasi Indonesia. Penegasan itu diungkapkan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani yang secara resmi menjadi Ketua Parlemen MIKTA pada Kamis (9/3/2023). “Tiga area yang menjadi prioritas selama keketuaan Indonesia adalah memperkuat multilateralisme, pemulihan inklusif, dan transformasi digital“, ujar Puan Maharani dalam pidato serah terima keketuaan tersebut.
Puan menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Ketua Parlemen Turki, Mustafa Sentop dalam Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen MIKTA ke-8 yang digelar di Istana Sepetciler, Istanbul, Turki. Keketuaan itu akan dijalani oleh Puan selama satu tahun, yaitu hingga Maret 2024 mendatang.
MIKTA adalah forum konsultasi dan kerjasama lima negara kekuatan menengah yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia. MIKTA yang semua anggotanya adalah anggota G20 ini dibentuk pada tahun 2013. Tujuan dari forum aitu adalah menjembatani kepentingan antara kelompok negara maju dan negara berkembang.
KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI
Ketua DPR RI Puan Maharani saat memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan delegasi Parlemen Turki yang dipimpin oleh Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. Pertemuan itu digelar di sela-sela Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen MIKTA ke-8 yang diselenggarakan di Istana Sepetciler, Istanbul, Turki, Kamis (9/3/2023).
Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki disebutkan, saat ini selain menjadi Ketua Parlemen MIKTA, Puan Maharani juga menjabat sebagai Ketua Majelis Antar Parlemen ASEAN. Sementara itu pada tahun 2022 lalu Puan Maharani menjadi Presiden Parlemen G20 dan Presiden Inter-Parliamentary Union.
“Kami percaya Yang Mulia akan menjalani keketuaan ini sama baiknya dengan saat Yang Mulia menjalani keketuaan Parlemen G20 tahun lalu,” kata Mustafa Sentop. “Saya yakin dengan dukungan Yang Mulia dan Ketua Parlemen MIKTA lainnya, kami dapat meneruskan kesuksesan yang dicapai Majelis Agung Nasional Turki,” kata Puan Maharani menjawab harapan Mustafa.
Prosesi serah terima tersebut disaksikan oleh Ketua dan Wakil Ketua Parlemen dari anggota MIKTA lainnya yaitu Meksiko, Korea Selatan dan Australia. Ikut hadir dalam serah terima tersebut Duta Besar RI untuk Republik Turki, Lalu Muhamad Iqbal, Anggota DPR RI Charles Honoris dan Anggota DPR RI Sudin serta Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Kusuma.
MEDIA CENTER G20/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berfoto bersama (dari kiri) Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon usai menghadiri KTT Mexico, Indonesia, South Korea, Turkey, and Australia (MIKTA) di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Dalam Forum Konsultasi Ketua Parlemen MIKTA tersebut, selain menetapkan keketuaan periode berikutnya, para ketua parlemen juga bertukar pikiran mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi parlemen MIKTA di abad ke-21. Sejumlah isu menjadi perhatian mereka diantaranya adalah isu migrasi internasional, perubahan iklim, tatanan baru dunia dan legislasi terkait kecerdasan buatan.
Dalam forum itu, Puan Maharani memimpin diskusi mengenai tata kelola yang lebih baik terkait ketahanan pangan, rantai pasok, kemiskinan dan perubahan iklim.