Gara-gara Baut Ekor Pesawat, Ratusan Pesawat AU AS Dilarang Mengudara
Baut yang lepas atau tidak dipasang dengan benar pernah menyebabkan kecelakaan salah satu pesawat Jepang yang kehilangan kendali, lalu jatuh di sebuah pegunungan pada 1985. Sedikitnya 500 orang tewas dalam insiden itu.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
Berstatus sebagai pemilik anggaran terbesar dan militer terkuat tidak membuat Amerika Serikat bebas dari masalah yang kadang dianggap remeh. Kali ini, sumber masalahnya adalah baut ekor pesawat.
Meski bentuknya kecil, baut ekor sangat penting bagi keselamatan penerbangan. Baut itu diperlukan untuk menjaga ekor tidak lepas. Baut yang lepas atau tidak dipasang dengan benar pernah menyebabkan kecelakaan salah satu pesawat Jepang yang kehilangan kendali, lalu jatuh di sebuah pegunungan pada 1985. Sedikitnya 500 orang tewas dalam insiden itu.
Seperti dilaporkan Defense News, hanya butuh rata-rata 30 menit untuk memastikan baut ekor itu masih memenuhi standar keselamatan. Sejak pertengahan Februari sampai pekan pertama Maret 2023 ini, Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) telah memeriksa ratusan pesawat.
”Kami berhati-hati pada potensi bahaya ini dan telah berkonsultasi dengan para teknisi. Kami bekerja sama dengan Koopsudnas dan semua pengguna yang mungkin terdampak persoalan ini. Semua akan diperiksa,” kata Kolonel Michael Kovalchek, pejabat urusan suku cadang di Pusat Perawatan Pesawat Tanker AS.
Memang, pemeriksaan tidak dilakukan pada jet-jet tempur seperti F-16 atau F-35. Pemeriksaan pesawat-pesawat itu semakin penting karena menunjang peningkatan daya jelajah jet tempur dan pengumpulan informasi di palagan.
Selama pemeriksaan, semua 207 pesawat tanker udara dilarang terbang. Pesawat tanker KC-135, pesawat intai RC-135, dan WC-135 terdampak isu itu. Pesawat KC-135 memungkinkan pesawat-pesawat AS bisa berpatroli lebih jauh. Sebab, pesawat-pesawat itu bisa mengisi bahan bakar di tengah operasi.
Adapun RC-135 dan WC-135 penting dalam pengumpulan informasi terhadap lawan dan pesaing AS. Saat terbang di wilayah udara lawan, RC-135 bisa mengumpulkan semua data elektromagnetik. Dengan data itu, AS bisa mengidentifikasi percakapan dan lokasi aset-aset militer lawan-lawannya.
Tidak aman
Sampai akhir Februari 2023, telah diperiksa setidaknya 90 pesawat. Dalam pemeriksaan, 24 pesawat ada masalah pada baut ekor. Teknisi menyimpulkan, baut tidak dalam kondisi terpasang dengan benar atau dalam kondisi material yang aman. Padahal, baut itu berperan penting menjaga kestabilan ekor untuk fungsi kendali gerak naik-turun pesawat.
Jika tidak diperbaiki, semua armada C-135 bisa kehilangan ekor untuk pengendali gerak naik dan turunnya. Berbahaya sekali jika kehilangan ekor terjadi saat pesawat sedang terbang.
Sampai akhir Februari 2023 telah diperiksa setidaknya 90 pesawat. Dalam pemeriksaan, 24 pesawat ada masalah pada baut ekor.
Baut yang bermasalah diketahui disediakan BlueDog Industries. Perusahaan itu memasok total 208 baut.
Pemeriksaan menyimpulkan ada ketidaktepatan bahan baku, ukuran tidak sesuai, dan penampang yang tidak cukup. Angkatan Udara (AU) AS telah meminta semua baut itu ditarik. Namun, sebagian baut sudah terpasang.
Tidak diketahui di mana saja baut itu terpasang. Ada dugaan baut-baut itu terpasang pada hingga 400 pesawat seri C-135 dan pesawat pendukung lain.
AU AS punya hingga 390 KC-135. Pesawat itu masih menjadi andalan karena penggantinya tidak sesuai harapan AU AS. Tanker KC-10 lebih kecil kapasitas dan lebih pendek daya jelajahnya. Sementara KC-46A belum beres proses pengadaannya. Selain jadi tanker udara, KC-135 kadang difungsikan juga sebagai pesawat kargo.
Dengan biaya 208 juta dollar AS, AU AS mengubah KC-135 menjadi pesawat intai WC-135. Fungsi utama pesawat intai itu adalah memeriksa aktivitas radiasi radioaktif. Pesawat itu paling sering terbang di sekitar Korea Utara, Iran, Rusia, dan China.
Pesawat seri C-135 merupakan versi militer dari Boeing 707. Versi sipil pesawat itu sudah bertahun-tahun berhenti terbang. Sementara versi militernya masih terus dioperasikan dengan berbagai kehati-hatian.
Isu baut ekor membuat pengoperasian pesawat-pesawat tua tersebut. Ada dugaan baut bermasalah itu dipakai pula di E-3 Sentry dan E-8 Jetstar. Pesawat kendali operasi di udara itu juga diperiksa.
AU AS masih terus memeriksa semua pesawat yang diduga menerima baut bermasalah tersebut. Selama pemeriksaan, ada ratusan pesawat dilarang terbang dan itu memusingkan komando operasi udara AS. (AFP/REUTERS)