Setelah Blinken, Menhan AS Austin Coba Redam Ketegangan Palestina-Israel
Setelah kunjungan Menlu AS Antony Blinken pada akhir Januari dan awal Februari lalu, ketegangan konflik Palestina-Israel tak kunjung mereda. Kini, Washington mengirim Menhan Lloyd Austin guna meredam situasi di sana.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·4 menit baca
AFP/JORDANIAN ROYAL PALACE
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menemui Raja Jordania Abdullah II di Amman, Jordania, Minggu (5/3/2023).
AMMAN, SENIN — Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin memulai tur ke Timur Tengah dengan lawatan ke Jordania, Minggu (5/3/2023). Ia pejabat teras AS kedua dalam sekitar satu bulan terakhir yang bertandang ke kawasan panas penuh gejolak itu setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Dari Jordania, Austin akan bergeser ke Israel dan Mesir.
Kunjungan-kunjungan tersebut dilakukan Washington untuk menunjukkan kepada negara-negara mitra mereka di kawasan bahwa AS masih memiliki komitmen di Timur Tengah di tengah terpusatnya fokus AS akhir-akhir ini pada isu Rusia dan China.
”Austin akan menyampaikan komitmen AS yang terus ada untuk Timur Tengah dan memberikan jaminan kepada para mitra kami bahwa AS tetap berkomitmen mendukung pertahanan mereka,” ujar seorang pejabat senior Pentagon yang tak mau diungkap namanya.
AS menempatkan sekitar 30.000 tentara di kawasan. Keberadaan mereka dianggap krusial dalam membantu menangkis pengaruh Iran.
Kunjungan Austin berlangsung di tengah meningkatnya kekerasan di tengah konflik Palestina-Israel, yakni wilayah pendudukan Tepi Barat. Sejak awal tahun 2023, sebanyak 62 orang Palestina tewas akibat tindakan tentara dan warga Israel. Selain itu, ratusan warga Palestina juga cedera. Sebagian korban tewas dan cedera masih anak-anak.
Di pihak Israel, sebanyak 13 orang tewas dalam insiden serangan oleh warga Palestina pada periode yang sama. Selain itu, juga ada seorang warga Ukraina tewas.
AFP/JAAFAR ASHTIYEH
Anggota parlemen Israel (Knesset) dari Partai Zionisme Keagamaan, Tzvi Sukkot (kiri), berupaya menghentikan unjuk rasa damai warga Palestina dan aktivis Israel pro-perdamaian di gerbang masuk Huwara, wilayah pendudukan Tepi Barat, 3 Maret 2023.
Austin tiba di Amman, Jordania, Minggu (5/3/2023), dan bertemu dengan Raja Abdullah II. Kepada Austin, menurut pejabat Jordania, Raja Abdullah II menyampaikan, meningkatnya kekerasan di Tepi Barat akhir-akhir ini mengancam stabilitas kawasan. Raja juga meminta bantuan untuk menangani meningkatnya perang narkoba di perbatasan dengan Suriah, yang diduga dilakukan milisi-milisi dukungan Iran.
Amman menginginkan tambahan kucuran bantuan militer AS untuk pengamanan di perbatasan. Jordania memiliki garis perbatasan sepanjang 375 kilometer dengan Suriah. Sejak konflik di Suriah meletus, lebih dari satu dekade silam, Washington telah memasok bantuan militer senilai 1 miliar dollar AS untuk pembangunan pos-pos perbatasan Jordania-Suriah.
Raja Abdullah II menyampaikan, meningkatnya kekerasan di Tepi Barat akhir-akhir ini mengancam stabilitas kawasan.
Jordania pada pekan lalu menggelar pertemuan antara pejabat Palestina dan Israel di Aqaba, wilayah negeri itu. Pertemuan ini juga diikuti pejabat teras AS dan Mesir.
Raja Abdullah II mengatakan, harus ada akselerasi upaya-upaya mencapai perdamaian komprehensif Arab-Israel berlandaskan solusi dua negara. ”Ada kebutuhan untuk mewujudkan ketenangan dan mengurangi eskalasi di teritorial Palestina serta menghentikan langkah-langkah unilateral yang mengganggu stabilitas dan menggagalkan peluang tercapainya perdamaian,” demikian pernyataan Kerajaan Jordania yang dirilis seusai pertemuan antara Raja Abdullah II dan Austin.
Menurut pejabat AS, Austin juga akan mengangkat keprihatinan soal kekerasan di Tepi Barat. Isu ini menjadi alarm bagi pemimpin Jordania dan para pemimpin Arab lain. Ditambahkan, Austin juga akan membahas upaya-upaya diplomatik guna mengurangi ketegangan menjelang perayaan keagamaan umat Muslim dan Yahudi.
AP PHOTO/MAJDI MOHAMMED
Sejumlah warga Palestina mempertahankan diri dari serbuan militer Israel di Nablus, Tepi Barat, Rabu (22/2/2023), ketika militer Israel mengepung sebuah bangunan untuk menangkap sejumlah tersangka pembunuhan anggota militer israel.
Pekan lalu, Washington mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, salah satu politisi ekstrem kanan Israel, yang menyerukan agar sebuah desa warga Palestina ”dihapus”. Departemen Luar Negeri AS menyebut komentar Smotrich ”menjijikkan”. Pada Minggu (5/3/2023), Netanyahu mengatakan, pernyataan itu tak pantas.
”Dia (Austin) juga akan berterus terang kepada para tokoh Israel mengenai keprihatinannya terkait siklus kekerasan di Tepi Barat dan akan berkonsultasi tentang langkah-langkah yang dapat diambil pemimpin Israel guna memulihkan ketenangan sebelum hari-hari libur mendatang,” ujar seorang pejabat Pentagon AS.
Dengan semakin dekatnya bulan suci Ramadhan dan pekan-pekan liburan Paskah Yahudi, sejumlah mediator mancanegara berupaya mengurangi ketegangan yang meningkat setelah Netanyahu kembali berkuasa di kursi PM dengan membentuk koalisi bersama para politisi sayap kanan.
Isu utama lain dalam agenda lawatan Austin ke Timur Tengah adalah isu Iran dan kerja sama keamanan multilateral melalui sistem pertahanan udara dan rudal terpadu. Termasuk dalam fokus pembahasan, ujar seorang pejabat Pentagon, adalah ”konstelasi penuh tentang ancaman yang diasosiasikan dengan Iran”.
”Ancaman-ancaman itu termasuk pemberian senjata Iran, pelatihan, dan pendanaan kelompok-kelompok proksi berbahaya, serangan di laut, ancaman siber, program rudal balistik, dan serangan-serangan pesawat nirawak,” tutur pejabat Pentagon itu. (AP/REUTERS)