Perang Propaganda Cacing Ramaikan Pemilu Polandia

Substansi narasi guna menyerang lawan dalam dunia politik bisa apa saja dan ke mana saja. Di Polandia, kampanye menjelang pemilihan umum legislatif tahun ini gencar melibatkan cacing sebagai obyeknya.

SUPRIYANTO

Ilustrasi

Menjelang pemilihan umum legislatif pada musim gugur tahun ini di Polandia, partai pemerintah dan partai oposisi terlibat perang propaganda soal makananan. Berawal dari sebuah wacana mengurangi konsumsi daging untuk aksi iklim, kedua belah pihak saling melemparkan kampanye hitam tentang kubu lawan.

Partai politik pemerintah mengklaim partai oposisi berencana memaksa masyarakat pecinta daging untuk beralih makan serangga. ”Untuk pemilihan umum mendatang, politisi partai oposisi mesti menuliskan dalam setiap poster mereka, ’Alih-alih ayam, makanlah cacing,’ karena ini adalah program sejatinya mereka,” kata salah seorang politisi dari partai pemerintah kepada wartawan, Bartosz Kownacki, Jumat (3/3/2023).

Pemimpin partai oposisi, Donald Tusk, menampik tuduhan itu. Sebaliknya, ia justru menuding bahwa partai pemerintahlah yang mengampanyekan sop cacing. Ia merujuk pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Nasional yang mengalokasikan anggaran 1,47 juta dollar Amerika Serikat guna mendanai proyek ”SmartFood” yang didalamnya termasuk budidaya serangga yang bisa dimakan.

Belum jelas mana kampanye urusan makanan itu yang lebih meyakinkan dan efektif mengarahkan persepsi masyarakat Polandia. Yang pasti, perang propaganda cacing mulai menghangatkan kontestasi politik Polandia menjelang musim gugur tahun ini. (REUTERS/LAS)