Musim hujan banjir, musim panas terik sekali. Sydney mengalami musim panas dengan suhu mencapai 40,1 derajat celsius.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
SYDNEY, SENIN — Suhu di ibu kota Australia, Sydney, sangat panas. Suhu udara di beberapa daerah mencapai 40,1 derajat celsius. Pemerintah setempat menyerukan kepada warga agar berhati-hati dan mencegah risiko kebakaran hutan dan lahan. Cuaca panas ini merupakan akibat embusan angin dari utara.
Cinantya, warga negara Indonesia yang berkarier di Sydney, ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (6/3/2023), mengatakan bahwa suhu di wilayah tempat kerjanya mencapai 39,6 derajat celsius. ”Udaranya panas dan kering. Berbeda dari di Indonesia. Begitu keluar rumah rasanya gersang banget,” ujarnya.
Menurut Cinantya yang sudah enam tahun tinggal di Sydney, kota itu memang terik selama musim panas. Bahkan, pada 2019, pernah ada hari yang suhunya mencapai 52 derajat celsius. Meskipun demikian, tidak seluruh kota memiliki suhu sama rata. Di musim panas kali ini, Badan Meteorologi Australia melaporkan, kisaran suhu di Sydney adalah 36-40 derajat celsius.
”Bedanya, sekarang ini masih suka turun hujan, jadi enggak ada pembatasan air dari pemerintah. Kalau cuacanya kering sekali, ada pengumuman di mana-mana untuk hemat air. Mau menyiram tanaman juga enggak boleh pakai air mengalir dari selang. Harus dijatah pakai kontainer,” tuturnya.
Hawa dari utaraAustralia sebagai benua di bagian selatan memiliki musim panas yang berbeda jadwal dengan belahan bumi utara. Di Eropa, Amerika Utara, dan Asia bagian utara ataupun tengah, musim panas berlangsung pada Juni-Agustus. Australia, Selandia Baru, dan Amerika Selatan mengalami musim panas pada Desember-Februari.
”Selama musim panas, langit tidak berawan sehingga udara panas langsung menyentuh permukaan tanah. Selain itu, setiap awal tahun memang selalu ada angin dari utara yang mengembuskan hawa panas dari Queensland ke New South Wales,” kata meteorolog Felix Levesque kepada surat kabar Sydney Morning Herald.
Saking panasnya cuaca, Pemerintah Negara Bagian New South Wales sampai menutup 34 sekolah di beberapa wilayah yang memang terlalu terik. Mereka juga mengimbau agar warga mengurangi kegiatan di luar. Meskipun demikian, tetap banyak warga yang memanfaatkan cuaca cerah untuk berkemah di ruang terbuka. Oleh sebab itu, pemerintah setempat mewanti-wanti agar para pekemah tidak menyalakan api unggun.
Tanpa api buatan manusia pun kebakaran hutan dan lahan masih terjadi. Hal ini karena di beberapa wilayah terjadi badai petir yang menyambar rerumputan kering. Pemerintah daerah mencatat ada 40 titik kebakaran lahan.
Dua ruas jalan tol terpaksa ditutup karena lahan kosong di sisi kanan dan kiri jalan terbakar. Kebakaran yang berlangsung paling dekat di Sydney adalah di Tambaroora yang berjarak 80 kilometer di selatan kota tersebut. Media setempat melaporkan luas lahan terbakar adalah 170 hektar.
Imbauan agar berhati-hati juga dikeluarkan kepada para pelancong di pantai. Kepala Satuan Penjaga Pantai New South Wales Steven Pearce mengungkapkan kepada media ABC bahwa sepanjang musim panas ini sudah ada 28 orang yang tewas akibat tenggelam di pantai. Alasannya karena pantai penuh sesak oleh pelancong.
”Para korban tenggelam ini berusaha berenang di tempat yang menurut mereka tenang karena jauh dari keramaian, tapi mereka justru melewati pelampung-pelampung batas aman sehingga terseret arus,” katanya.