China Bertindak Agar Bankir dan Pejabat Hedonis Mengubah Gaya Hidup
China menolak teori yang keliru bahwa para eksekutif dikecualikan dari aturan larangan hidup mewah secara berlebihan. Mereka bukan kelompok spesial atau superior. Di China, gaya hidup hedonis tidak bisa dibiarkan.
Pemerintah China memerintahkan para bankir hedonis dengan gaya hidup mewah secara berlebihan agar mengubah perilaku. Alasannya, gaya hidup seperti itu tidak sesuai dengan moto kemakmuran bersama yang dicanangkan Partai Komunis China. Diingatkan, gaya hidup seperti itu akan mendorong keberanian melakukan korupsi, manipulasi, dan penipuan.
Peringatan tersebut disampaikan dalam komunike Partai Komunis China, Selasa (28/2/ 2023). Ini merupakan pengulangan perintah pada 2013 setelah Presiden Xi Jinping berkuasa (Xinhua, 31 Juli 2013). Sejak Xi berkuasa, otoritas China gencar mengubah perilaku melenceng para pejabat, termasuk gaya hidup mewah berlebihan.
Badan pengawasan disiplin (Central Commission for Discipline Inspection/CCDI), bagian dari Partai Komunis China (PKC), sejak itu ditugasi memantau gaya hidup dari perilaku para pejabat, baik badan negara maupun swasta, termasuk lembaga keuangan. Pada 2013 CCDI menemukan kasus para pejabat membuai diri dan keluarganya lewat jamuan yang didanai publik serta mengadakan perjamuan mewah untuk ajang mendapatkan uang tunai dan hadiah.
“Kader-kader Partai tertentu biasa memandang kegiatan semacam itu sebagai 'hal-hal sepele', padahal hal seperti itu menjadi dasar pengaduan masyarakat banyak,” demikian CCDI pada 2013.
Baca juga : Xi Jinping Berambisi Menjadikan China Sangat Kuat Sebelum Penduduknya Menua
Di antara yang pernah terlibat dalam gaya hidup tersebut, menurut CCDI adalah Yue Shuwang, Ketua Partai Komunis di kota Guyuan yang berpenduduk miskin, Provinsi Hebei. Yue dipecat karena terbukti saat pesta pernikahan putrinya telah mengeluarkan dana pesta 200.000 yuan (setara 32.400 dollar AS). Jika dirupiahkan, setara Rp 486 juta pada 2013 dan dana ini merupakan dana negara. Selain itu, saat pesta tersebut Yue menerima hadiah senilai 1 juta yuan.
Berdasarkan temuan CCDI pada Juni 2013 itu juga, terdapat 2.290 pejabat yang dihukum karena melanggar aturan tentang perilaku para pejabat. CCDI mengatakan, setiap pelanggaran terhadap aturan PKC, yang ingin memerangi birokrasi berbelit-belit, formalitas kosong, gaya hidup hedonis dan berlebihan, tidak bisa dibiarkan.
Perluas pengawasan
Pada pertemuan ke-20 Komite Sentral PKC yang dimulai Minggu (26/2/2023), tugas CCDI lebih ditekankan lagi dengan tugas yang diperluas. PKC meminta CCDI memerangi formalitas tak berguna, birokratisme, gaya hidup hedonis, dan cara hidup mewah berlebihan. Dikatakan, hal itu bertujuan agar para pejabat tidak memiliki keberanian dan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan korupsi.
Baca juga : Kurikulum Xi Jinping dan Kontrol Ideologi China
Sasarannya bukan lagi pejabat partai, tetapi juga pemimpin badan usaha milik negara hingga lembaga keuangan swasta, tingkat pusat mapun daerah. Sebelum pertemuan itu, harian The South China Morning Post, 24 Februari 2023, melaporkan bahwa PKC akan menarget perilaku para eksekutif yang melenceng.
Ditegaskan, keliru jika para eksekutif perusahaan negara dan sektor keuangan merasa terpisah dari aturan disipliner PKC. Para eksekutif ini dituntut untuk bergaya hidup sederhana.
Ditegaskan, adalah keliru jika para eksekutif perusahaan negara dan sektor keuangan merasa terpisah dari aturan disipliner PKC. Para eksekutif ini dituntut untuk bergaya hidup sederhana.
“Kita harus menolak teori yang keliru bahwa para eksekutif ini dikecualikan, bahwa mereka spesial, superior, atau perilaku mereka tak relevan, dan gaya hidup elegan dibutuhkan di dalam iklim industri mereka,” demikian tertulis di situs Komisi Pengawasan Nasional, Kamis (23/2/2023).
“Kita harus menepis teori salah tentang para elite keuangan bahwa uang sangat penting dan kita harus menyesuaikan diri dengan iklim dan sistem keuangan Barat. Kita harus memberantas hedonisme dan gaya hidup mewah serta pengejaran gaya elegan,” demikian situs tersebut, yang memajang artikel karya tim dari divisi CCDI.
Pejabat keuangan
Peringatan ini muncul sehubungan dengan kampanye gencar untuk pemberantasan gaya hidup para eksekutif senior di lembaga keuangan, baik tingkat pusat maupun lokal. “Kita harus melihat pelanggaran disiplin di sektor keuangan dan perusahaan negara dari lensa politik untuk membedakan serta mengidentifikasi akar politik dan risiko di balik pelanggaran," lanjut artikel itu.
PKC juga menginginkan badan pengawas keuangan agar tidak abai menjalankan tugas, termasuk sektor keuangan demi mencegah risiko sistemik dari sektor itu. Otoritas juga berpikir kembali untuk menghidupkan Central Financial Work Commission, yang sudah lama dibubarkan, dengan tujuan agar PKC bisa mengontrol ketat sektor keuangan.
Lihat juga video : Ratusan Warga China Protes Dugaan Korupsi oleh Pejabat
Otoritas China juga memantau aliran modal keluarga guna mencegah pengalihan kekayaan ke luar negeri. Beijing turut memberangus kasino di Makauyang diduga berperan sebagai agen pengalihan kekayaan ke seberang serta memenjarakan taipan flamboyan Alvin Chau pada awal 2023 (Bloomberg, 2 Maret 2023).
Terkait pendisiplinan gaya hidup pejabat keuangan ini, saat bersamaan juga ahli keuangan tenar China, Bao Fan, tengah ditahan negara. Bao ditahan untuk kepentingan kerja sama penyidikan dengan pengawas keuangan (Global Times, 27 Februari 2023).
Kolusi swasta-negara
Bao pernah bekerja pada Morgan Stanley dan Credit Suisse Group AG dan kini seorang bankir tenar China. Ia mendirikan China Renaissance Holdings Ltd, bank investasi besar China yang menangani pinjaman besar, membantu merger dan akuisisi di China. Akan tetapi, Bao diduga memiliki relasi erat dengan Cong Lin, mantan pemimpin ICBC International, pemberi pinjaman untuk kepentinga Bao.
Menurut The Wall Sreet Journal, 2 Maret, Bao ditahan untuk penyidikan. Disebutkan, Cong Lin memberikan pinjaman 200 juta dollar AS pada 2017 ke China Renaissance dengan imbalan. Cong menyetujui pinjaman dalam posisinya sebagai pemimpin ICBC International, divisi dari ICBC International Holdings Ltd.
Pinjaman itu dikembalikan pada 2018 saat China Renaissance go public di bursa Hong Kong dan meraih dana 350 juta dollar AS pada September 2018. Cong kemudian bergabung ke China Renaissance pada 2020. Pertanyaan muncul, apakah Bao Fan menjanjikan Cong posisi untuk mengamankan pinjaman?
Cong harusnya bergabung ke China Renaissance pada 2019, tetapi ditunda. Para pejabat China harus melewati audit sebelum meninggalkan jabatannya. Audit ini menjadi penyebab Cong juga telah ditahan pada September 2022.
Banyak korban
Kasus penahanan dan pemenjaraan maupun pembungkaman taipan China tidak hanya menimpa Bao dan Cong. Hal itu mencuatkan pertanyaan di media Barat tentang kenyamanan pada eksekutif perusahaan di China. Dicuatkan pula, kegamangan eksekutif lokal dan asing dalam menjalankan bisnis di China, menurut ahli hukum China, Teng Biao.
Baca juga : Panggil Xi Jinping ”Badut”, Taipan China Dipenjara 18 Tahun
Namun, Presiden Xi disebutkan mengutamakan kestabilan ekonomi dan keuangan ketimbang kehidupan para eksekutif yang menjalankan kejahatan kerah putih (white collar crime). PKC menekankan pentingnya pengungkapan kolusi antara pejabat dan pebisnis dalam membentuk kerajaan bisnis secara tidak benar.
“Presiden Xi Jinping yakin sistem harus berjalan. Perusahaan boleh saja meraih laba, membayar pajak, tetapi bisnis harus sejalan dengan arahan Partai,” kata Dexter Roberts, staf senior di Indo-Pacific Security Initiative, Atlantic Council (Deutsche Welle, 1 Maret). "Bagian dari pemberangusan taipan adalah usaha swasta semakin kuat dan menantang perusahaan-perusahaan negara. Ini tidak sejalan dengan respek pada Partai Komunis China,” kata Robert.
William Nee, koordinator penelitian dan advokasi dari Chinese Human Rights Defenders (CHRD) mengatakan, para taipan telah mengancam eksistensi politik dan monopoli PKC. Karena itu, menurut Yaqiu Wang dari Human Rights Watch (HRW), penangkapan akan intensif, seperti sudah terlihat sepanjang kekuasaan Xi.
Belajar dari Barat, China memahami bahwa kejahatan keuangan bisa merepotkan negara. Ini jelas terlihat dari kebangkrutan ekonomi Yunani, resesi di AS pada 2009, yang dipicu penipuan keuangan yang dikomandani para eksekutifnya. Kekacauan keuangan lembaga dana pensiunan Inggris juga dipicu trik-trik keuangan oleh para eksekutif keuangan di Inggris.
Baca juga : Jalanan di Kota Beijing bak Arena Pameran Mobil-mobil Mewah
China memahami perilaku buruk sejumlah eksekutif yang turut menggelapkan dana dan melarikannya ke seberang. Hal ini tersirat dari pernyataan CCDI bahwa pemujaan uang disertai gaya hidup elite keuangan Barat tidak selayaknya ditiru.
Otoritas China juga mengamati kekacauan pasar akibat permainan spekulatif para pelaku di sektor keuangan. Pemberangusan manipulasi, pada dasarnya bukan hanya tugas China, tetapi tugas semua negara. Akan tetapi di seluruh sekarang ini, hanya China yang terbilang serius dan gencar mengatasi potensi penyimpangan oleh para elite keuangan. (REUTERS/AP/AFP)