Kehangatan ala Negeri Arab Teluk pada Bulan Perayaan Kuwait
Februari adalah bulan perayaan di Kuwait. Pada tanggal 25 ada perayaan Hari Nasional, tanggal 26 Hari Pembebasan Negara Kuwait. Semakin lengkap, mengingat tanggal 28 adalah perayaan hubungan diplomatik Kuwait-Indonesia.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·4 menit baca
KOMPAS/MH SAMSUL HADI
Kuasa Usaha Kuwait untuk Indonesia Abdullah Yateem al-Fadhli berbicara kepada awak media di kantor Kedutaan Besar Kuwait untuk Indonesia di Jakarta, 15 Februari 2023, menjelang peringatan Hari Nasional Ke-62 dan Hari Pembebasan Ke-32 Kuwait. Kuwait merayakan Hari Nasional Ke-62 pada 25 Februari 2023, sedangkan Hari Pembebasan Ke-32 Kuwait jatuh pada 26 Februari 2023.
Kuasa Usaha Kuwait untuk Indonesia Abdullah Yateem al-Fadhli tidak ingin terlalu formal saat mengundang wartawan ke Kedutaan Besar Kuwait di Jakarta, Rabu (15/2/2023). Ia sengaja tidak mau memulainya dengan percakapan serius terkait diplomasi atau hubungan antara Kuwait dan Indonesia.
Setelah ramah-tamah secukupnya, ia mempersilakan wartawan menyeruput teh dengan aroma khas Arab, lalu mencicipi buah kurma dan hidangan yang tersedia. ”Setelah Anda mencicipi makanan ala Kuwait, saya siap menjawab apa pun pertanyaan Anda,” kata Fadhli sembari tersenyum.
Tak seperti umumnya diplomat, yang biasanya terbatas memberikan akses kepada orang luar di kantor kedutaannya, Fadhli mengajak awak media berkeliling tur ke ruangan-ruangan kedutaan, termasuk ke ruang kerjanya. Ia mempersilakan seluas-luasnya kepada wartawan untuk mengambil gambar atau video.
Fadhli beberapa kali menyebut kantor kedutaannya sebagai ”rumah Kuwait”. Di ruang depan, ia memperlihatkan foto-foto duta besar Kuwait yang pernah bertugas di Jakarta. Di ruang tengah, ia menunjukkan foto-foto pemimpin atau pejabat kedua negara saat saling berkunjung secara bergantian.
Indonesia dan Kuwait menjalin hubungan diplomatik pada 28 Februari 1968. Menurut data Kementerian Luar Negeri RI, Presiden Indonesia yang terakhir berkunjung ke Kuwait adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29-30 April 2006. Dari pihak Kuwait, Perdana Menteri Kuwait Sheikh Nasser al-Mohammad al-Ahmad al-Sabah melawat ke Indonesia, 30 Mei-1 Juni 2007.
”Selamat datang di ruang kerja saya. Ini ruang buat Anda juga,” ujar Fadhli ketika mengajak para awak media memasuki ruang kerjanya.
KOMPAS/MH SAMSUL HADI
Kuasa Usaha Kuwait untuk Indonesia Abdullah Yateem al-Fadhli (kanan) menerima awak media di ruang kerjanya di kantor Kedutaan Besar Kuwait untuk Indonesia di Jakarta, 15 Februari 2023.
Ia menjelaskan, mulai dari penyambutan dengan jamuan makanan hingga memberikan keleluasaan kepada tamu di kantor kedutaannya, hal ini merupakan gambaran cara orang Kuwait menyambut tamu.
Hari kegembiraan
Selain itu, di Kuwait bulan Februari adalah bulan perayaan. Pada bulan ini, pemimpin dan rakyat Kuwait merayakan kegembiraan. Dalam dua hari beruntun, Kuwait merayakan Hari Nasional pada 25 Februari—tahun ini ke-62—dan Hari Pembebasan Negara Kuwait pada 26 Februari—tahun ini ke-32.
Hari Nasional mengacu pada hari kemerdekaan, sedangkan Hari Pembebasan Negara Kuwait merujuk pada terbebasnya negara itu dari invasi Irak, negara tetangganya, dalam Perang Teluk. Tahun ini, Hari Pembebasan terasa spesial. Mengenang peristiwa 32 tahun silam, Fadhli menyebut 32 negara turut dalam pembebasan Kuwait.
Untuk merayakan momen kegembiraan tersebut, Kedutaan Besar Kuwait menggelar resepsi di Jakarta, Rabu (22/2/2023) malam ini, termasuk mengundang negara-negara sahabat.
Hari Pembebasan Negara Kuwait merujuk pada pembebasan negara itu dari invasi Irak, yang berlangsung sejak Agustus 1990. Melalui Operasi Badai Padang Pasir, pasukan koalisi internasional di bawah komando Amerika Serikat membebaskan Kuwait dari serbuan Irak pada Februari 1991.
Tiga puluh dua tahun peristiwa tersebut berlalu. Fadhli menyebut peristiwa itu sebagai ”cerita masa lalu”. Saat ini, Kuwait dan Irak kini menjalin hubungan persaudaraan. ”Apa yang terjadi di masa lalu adalah luka masa lalu,” ujarnya sambil menyatakan harapan agar keamanan dan ketenteraman selalu mewarnai kedua negara.
KOMPAS/MH SAMSUL HADI
Kuasa Usaha Kuwait untuk Indonesia Abdullah Yateem al-Fadhli (kanan) memberikan keterangan pers di hadapan awak media di kantor Kedutaan Besar Kuwait untuk Indonesia di Jakarta, 15 Februari 2023.
Fadhli menambahkan, terkait ”luka masa lalu” itu, Irak telah membayar uang kompensasi sebesar 42 miliar dollar AS sesuai keputusan PBB dengan jangka waktu sekitar 30 tahun.
Hubungan dengan RI
Perbincangan pada Rabu siang itu semakin hangat ketika membahas topik hubungan Kuwait dan Indonesia. Ada kesamaan momentum antara hari perayaan di Kuwait dan momentum hubungan Kuwait dan Indonesia. Hubungan kedua negara diawali pada bulan Februari, tepatnya pada 28 Februari 1968. Tahun ini, hubungan Kuwait-Indonesia sudah berusia 55 tahun.
Fadhli menyebut hubungan kedua negara sangat memuaskan dan terus berkembang. ”Negara Kuwait mempunyai investasi di Indonesia dan ingin terus meningkatkan investasi itu. Di Kuwait, juga ada investasi dari Indonesia, salah satunya investasi PLN. Diharapkan, Indonesia juga meningkatkan investasi itu,” ucap Fadhli.
Ia memaparkan, investasi Kuwait di Indonesia terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni investasi pemerintah sebesar 2 miliar dollar AS dalam bentuk obligasi dan saham, investasi perminyakan, dan investasi swasta. Selain itu, lanjut Fadhli, Pemerintah Kuwait sejak 2016 hingga 2022 juga memberikan dana amal kemanusiaan bagi Indonesia 120 juta dollar AS.
Fadhli juga bercerita soal angin perubahan yang kini berembus di Kuwait. Seperti kebanyakan negara Arab Teluk lainnya, Kuwait ingin lepas dari ketergantungan pendapatan pada minyak dengan mendiversifikasi pemasukan. Upaya itu diformulasikan dalam Visi 2035.
AFP/YASSER AL-ZAYYAT
Warga menyaksikan gambar wajah Emir Kuwait Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah yang dibuat dengan pesawat nirawak (drone) di angkasa, di atas Green Island, lepas pantai Kuwait City, Kuwait, 16 Februari 2023.
Visi Kuwait 2035 diwujudkan secara bertahap, misalnya dengan meningkatkan sumber daya manusia, memperbaiki infrastruktur, dan memberlakukan rencana pembangunan setiap lima tahun sekali. Dengan visi tersebut, Kuwait ingin meragamkan pendapatan negara, yang tidak bergantung sepenuhnya pada minyak.
”Kuwait ingin membangun infrastruktur, seperti (direncanakan pembangunan) perubahan-perubahan baru di Kuwait, pada tahun-tahun yang akan datang,” ujar Fadhli. ”Kuwait menyambut baik jika perusahaan besar Indonesia ingin berpartisipasi dalam Visi 2035,” ujarnya.