Tidak ada bulan tanpa latihan perang di Asia Tenggara dan sekitarnya selama setahun terakhir dan setahun mendatang. Rangkaian latihan perang terjadi di tengah ketegangan geopolitik di kawasan.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
Bangkok, Rabu -- Indonesia bersama 29 negara mengirimkan 7.394 tentara ke Thailand. Mereka akan ikut dalam latihan perang Cobra Gold di sejumlah provinsi di Thailand. Di tengah ketegangan geopolitik kawasan, berbagai latihan perang nyaris tanpa jeda dalam setahun terakhir dan beberapa bulan mendatang.
Selain tuan rumah dan Indonesia, Amerika Serikat bersama Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura, Korea Selatan menjadi peserta utama. Sementara 23 negara lain menjadi peserta latihan pendamping atau hanya sebatas pengamat.
Dalam pernyataan pada Rabu (15/2/2023), Angkatan Laut dan Korps Marinir Korsel mengumumkan pengiriman 420 anggotanya ke Cobra Gold. Korsel juga mengirimkan kapal pendaran Ilchulbong dalam latihan pada 27 Februari-10 Maret 2023 itu. Selain pasukan, menurut kantor berita Yonhap, kapal pendarat itu mengangkut antara lain meriam swagerak K55 dan sejumlah kendaraan perang lain.
Seperti sejak 2021, Myanmar juga kembali tidak diikutkan dalam Cobra Gold 2023. Kepala Staf Gabungan Thailand Jenderal Thitichai Tianthong mengatakan, Myanmar tidak ikut karena keterbatasan tempat. Tahun lalu, Myanmar tidak diikutkan dengan alasan pengendalian penyebaran Covid-19. Sejak kudeta Februari 2021, Myanmar tidak pernah lagi dilibatkan di Cobra Gold.
Laut China Selatan
Dimulai sejak 1982, Cobra Gold salah satu latihan perang gabungan tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Thailand dan AS menjadi tuan rumah bersama latihan perang itu. Tahun ini, latihan akan dipusatkan di Lop Buri, Chanthaburi, Sa Kaeo, Rayong.
Duta Besar AS di Bangkok Robert Godec menyebut, sengketa di Laut China Selatan salah satu alasan Cobra Gold selalu relevan. Tahun ini, materi latihan juga termasuk kejahatan dan perang sibernatika. Seperti ketegangan Laut China Selatan, perang sibernatika juga menjadi ancaman nyata di berbagai negara. “Pembayaran digital semakin meluas. Perlu memastikan keamanan infrastruktur digital,” kata dia sebagaimana dikutip Bangkok Post.
Atase Pertahanan Kedutaan Besar AS di Bangkok Kolonel Kurt Leffler mengatakan, pasukan AS Cobra Gold 2023 akan menjadi yang terbanyak dalam 10 tahun terakhir. Dari 7.394 peserta, setidaknya 6.000 berasal dari AS. Sisanya dari 29 negara lain.
Leffler menyebut, Cobra Gold mulai kembali ke era sebelum pandemi. Pada 2022, tidak sampai 3.500 tentara ikut dalam latihan itu. Kini, jumlahnya lebih dari dua kali lipat dibandingkan peserta 2022.
Cobra Gold 2023 digelar selepas gugus tempur laut Nimitz selesai latihan di Laut China Selatan. Komando Operasi AS di Jepang mengumumkan, kapal induk Nimitz bersama sejumlah kapal perang dan pesawat tempur AS berlatih di Laut China Selatan mulai berlatih sejak Sabtu (11/2/2023). AS tidak mengungkap sampai kapan latihan itu berlangsung.
Latihan Terus
Dengan Cobra Gold 2023, nyaris tidak ada bulan tanpa latihan perang di Asia Tenggara dan sekitarnya selama setahun terakhir dan setahun mendatang. Rangkaian latihan perang terjadi di tengah ketegangan geopolitik di kawasan.
Cobra Gold 2022 menjadi salah satu rangkaian awal latihan perang tanpa henti dalam setahun terakhir. Dari Thailand, AS pindah latihan perang ke Filipina. Selanjutnya, tentara AS berlatih perang di Jepang dan Korea Selatan. Dari sana, AS kembali ke Asia Tenggara dan latihan perang di Indonesia. Selesai dari Indonesia, AS melanjutkan lagi latihan perang di Jepang-Korsel, India, dan Australia. Seluruh matra militer AS terlibat dalam rangkaian latihan perang itu.
Tahun ini, setelah beberapa kali latihan perang guspurla, AS mulai latihan di Thailand. Pada Maret dan April, AS bersiap latihan perang di Filipina. Latihan itu akan dipusatkan di empat pangkalan yang kembali bisa diakses AS di sana. Salah satu pangkalan itu sama luasnya dengan Singapura. Berbagai agenda latihan di Asia Timur dan Oseanea juga sudah dijadwalkan AS.
Di luar itu, masih ada Rimpac di Hawaii, AS. Setiap tahun, ratusan kapal perang dan ribuan tentara dari berbagai negara ikut latihan perang laut terbesar itu.
China dan rekan-rekannya tidak tinggal diam. Sejak April 2022, China berulang kali berlatih di sekitar Jepang-Korsel-Taiwan. Bahkan, gugus tempur laut China latihan perang ke dekat Guam pada Desember 2022. Latihan yang dipimpin kapal induk Liaoning itu merupakan latihan perang pertama China dekat wilayah AS.
Pada Januari 2023, China bersama Rusia dan Afrika Selatan juga latihan perang di ujung Afrika. China dan Rusia diundang Afrika Selatan dalam latihan perang pertama yang melibatkan hampir seluruh anggota BRICS itu. Selepas latihan di Afrika, China mengirimkan sejumlah kapal perang dan jet tempurnya kembali mendekati Taiwan.
Indonesia ikut sebagian latihan itu. Selain Cobra Gold Thailand dan Perisai Garuda Indonesia, TNI antara lain ikut latihan perang di Australia. Pada 10-14 Februari 2023, TNI juga mengirimkan kapal perang ke Pakistan. Bersama angkatan laut Pakistan dan China serta sejumlah negara lain, TNI AL ikut latihan operasi laut di sekitar Karachi. Kini, TNI bersiap ikut Cobra Gold 2023 .
Bencana
Leffler mengatakan, Cobra Gold bukan hanya latihan perang. Tentara dari berbagai negara juga berlatih operasi penanganan bencana. “Berbagai kesigapan menanggapi bencana selama beberapa tahun ini adalah hasil Cobra Gold selama bertahun-tahun,” kata dia.
Tahun ini, ada latihan operasi kemanusiaan. Ada dua jenis operasi kemanusiaan yang dilatih yakni operasi tanggap darurat dan pembangunan kembali daerah terdampak bencana. Operasi tanggap darurat fokus melatih kemampuan koordinasi lintas negara saat bencana tiba.
Godec menyebut, bencana semakin kerap terjadi di berbagai negara. Karena itu, militer berbagai negara perlu senantiasa siap menangani dampak bencana. (AFP/REUTERS/RAZ)