Semakin banyak penduduk Asia Tenggara yang merasa ASEAN ”jauh”, baik dari warganya sendiri maupun komunitas global. Salah satu temuan menyebut ASEAN elitis dan tidak terhubung dengan orang kebanyakan.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Logo Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terpampang di kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Warga Asia Tenggara masih terus menyatakan kekhawatiran atas kinerja ASEAN. Setidaknya ini tampak dalam survei terbaru yang dirilis Pusat Studi ASEAN pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, pertengahan pekan lalu.
Survei bertajuk The State of Southeast Asia 2023 ini merupakan edisi kelima survei serupa. Survei dilakukan selama delapan pekan dari 14 November 2022 sampai 6 Januari 2023. Salah satu temuan yang menjadi sorotan adalah betapa semakin banyak penduduk Asia Tenggara yang merasa ASEAN ”jauh”, baik dari warganya sendiri maupun komunitas global.
Dalam salah satu materi survei, ditanyakan tentang keprihatinan terhadap ASEAN. Salah satu temuan menyebut ASEAN elitis dan tidak terhubung dengan orang kebanyakan. Sebanyak 46,6 persen responden menyatakan hal tersebut. Jumlahnya naik dibandingkan tahun 2022 sebanyak 39 persen.
Berkenalan
Sekitar 14 tahun lalu, saat Thailand memegang keketuaan bergilir ASEAN, seorang wartawan radio lokal menghubungi sejumlah wartawan di negara-negara anggota, termasuk Indonesia. Ia memiliki program memperkenalkan dan mendekatkan ASEAN kepada para pendengar di Thailand.
AP PHOTO/DITA ALANGKARA
Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai menyampaikan pidato saat upacara peresmian Sekretariat ASEAN yang baru di Jakarta, 8 Agustus 2019.
Secara bergiliran dalam waktu beberapa bulan, setiap wartawan dari negara setempat dihubungi untuk siaran melalui sambungan telepon selama 30 menit dan bercerita tentang apa saja yang tengah hangat terjadi di negara masing-masing. Temanya bisa soal apa saja, dari cuaca, makanan khas, hingga kebijakan pemerintah.
Cara ini, menurut wartawan Thailand itu, menjadi salah satu upaya agar orang tahu apa itu ASEAN. Dimulai dengan cerita-cerita dari setiap negara anggota, diharapkan orang akan semakin kenal, minimal punya sedikit pengetahuan tentang ASEAN. Harapan tertinggi tentu warga negara anggotanya bisa memetik manfaat semaksimal mungkin dari organisasi regional ini. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, cara serupa tentu tak sulit dilakukan.
Di samping isu-isu besar yang menjadi perhatian ASEAN, seperti Laut China Selatan atau rivalitas Amerika Serikat-China, hal-hal semacam interaksi antarwarga dalam kehidupan sehari-hari patut menjadi prioritas. Apalagi sekarang dalam keketuaan bergilir Indonesia sepanjang tahun 2023, tema yang diusung terkait perekonomian yang terkait erat dengan kegiatan keseharian warga ASEAN.
Memang sudah banyak kemudahan dinikmati warga, seperti perjalanan bebas visa dan kerja sama pendidikan. Walakin, kegiatan perekonomian tercatat belum terdongkrak signifikan dengan kemudahan yang sudah ada itu. Rendahnya perdagangan antaranggota ASEAN menunjukkan rendahnya keterkaitan perekonomian satu sama lain (Kompas, 6 Februari 2023). Padahal, pertumbuhan menjadi kata kunci yang diserukan Presiden Joko Widodo saat kick-off keketuaan ASEAN di Jakarta.
KOMPAS/LUKI AULIA
Acara Kick Off Keketuaan Indonesja di ASEAN Tahun 2023 digelar saat hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (29/1/2023), di Jakarta.
Contoh kecil saja tentang tujuan perjalanan favorit warga ASEAN, seperti tercantum dalam survei ISEAS. Hanya 14,5 persen responden yang memilih salah satu negara ASEAN sebagai destinasi liburan. Jepang masih menjadi tujuan paling populer bagi warga Asia Tenggara (27,3 persen) diikuti negara-negara Uni Eropa (15,3 persen). Meningkatkan kunjungan antarnegara anggota ASEAN setidaknya bisa menjadi salah satu langkah untuk mendongkrak perekonomian lewat pariwisata.
Hal serupa terjadi pada pilihan studi lanjutan. Hanya 9,4 persen responden yang memilih studi di salah satu negara ASEAN. Padahal, kerja sama antarlembaga pendidikan di ASEAN tak kurang banyaknya. Barangkali melalui langkah dalam ”hal-hal kecil” seperti ini justru ASEAN bisa menjadi semakin relevan bagi warganya.