Bantuan Mengalir, Dunia Merangkul Turki dan Suriah
Pasca gempa, komunitas global segera bergerak membantu Turki dan Suriah. Tak hanya bantuan makanan dan obat-obatan, negara-negara mitra bergegar mengirim personel dan peralatan.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·4 menit baca
Gempa bumi yang mengguncang perbatasan Turki-Suriah menarik perhatian dunia. Komunitas global segera bergerak membantu. Tak hanya bantuan makanan dan obat-obatan, negara-negara mitra bergegas mengirim personel dan peralatan.
Hingga saat ini, gempa bermagnitudo 7,8 itu menyebabkan lebih dari 4.000 orang tewas. Uni Eropa telah memobilisasi tim SAR untuk membantu Turki. Tak hanya itu, sistem satelit Copernicus yang dioperasikan UE juga telah diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengeluarkan perintah untuk mengirim petugas penyelamat dan peralatan medis darurat ke Turki, Selasa (7/2/2023) di Seoul. "Presiden telah memerintahkan lembaga pemerintah terkait untuk memberikan langkah-langkah dukungan tambahan jika diperlukan oleh Turki," kata Kantor Kepresidenan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menghubungi Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Senin untuk menyampaikan belasungkawa dan menegaskan kembali kesiapan Washington untuk membantu upaya penyelamatan. Gedung Putih mengatakan, Biden telah meminta AS mengerahkan secepatnya bantuan untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan.
Sejumlah lembaga kemanusiaan yang didukung oleh AS pun telah bergerak untuk memberi bantuan kepada korban di wilayah Suriah. Di California sekitar 100 petugas pemadam kebakaran Los Angeles County dan ahli struktur, bersama dengan setengah lusinan anjing terlatih khusus, telah diterbangkan ke Turki untuk mendukung operasi penyelamatan.
Sementara itu, tim penyelamat dari Kementerian Darurat Rusia juga telah disiapkan untuk terbang ke Suriah. Sebelumnya, 10 tim dari militer Rusia telah dikerahkan ke wilayah Suriah yang terdampak bencana. Tim beranggotakan 300 orang itu membantu mencari korban dan memindahkan puing-puing bangunan. Militer Rusia juga telah menyiapkan sejumlah titik untuk mendistribusikan bantuan keamanan. Rusia pun juga telah menawarkan bantuan kepada Turki.
Sementara itu dari Tanah Air PP. Muhammadiyah selain menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah gempa kepada Turki, juga bersiap memberangkatkan relawan kesehatan dan kemanusian ke Turki. Lazismu juga menghimpun bantuan dana untuk disalurkan kepada masyarakat Turki yang terdampak gempa. Setidaknya 16 personil Muhammadiyah telah disiapkan untuk bersiap ke Turki. Dan sebagai bentuk dukungan spiritual, PP. Muhammadiyah mengimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk memanjakan doa dan shalat Ghaib untuk para korban meninggal.
Meskipun bersaing di kancah regional, Yunani pun telah mengirim tim penyelamat bersama anjing dan kendaraan penyelamat ke Turki. Diantara anggota tim tersebut ada dokter, insinyur dan ahli seismik.
Tak ketinggalan, Israel pun turun tangan. Tel Aviv kini tengah menyiapka pengiriman tim pencari dan penyelamatan yang terdiri dari 150 insinyur, personel medis dan tim tanggap bencana ke Turki.
Jerman bersama mitranya di Uni Eropa juga telah berkoordinasi untuk memberikan bantun, termasuk menyiapkan generator darurat, tenda, selimut, dan peralatan pengolahan air. Tim tanggap bencana dan kedaruratan bersama puluhan dokter dan ahli bidang penyelamatan telah diterbangkan ke Turki pada Senin malam.
Inggris mengirim 76 ahli SAR yang didukung oleh sejumlah peralatan dan anjing penyelamat. Tim medis juga bergabung dengan tim tersebut dan telah terbang ke Turki. Londong telah menjalin kontak dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberi dukungan bagi korban di Suriah.
Salah satu tetangga dekat Turki dan Suriah, yaitu Lebanon juga mengirim bantuan. Meskipun tengah dirundung kesulitan ekonomi, negara itu mengirim tentara, tim palang merah, dan tim pemadam kebakaran ke Turki.
Menyusul pula Yordania, Mesir, dan Swiss. Selain bantuan darurat negara-negara itu juga mengirim tim penyelamat ke Turki. Swiss bahkan menjanjikan akan mengirim 80 ahli SAR ke Turki termasuk pakar bencana dari unsur militer.
Negara lain seperti Ceko, Jepang, Meksiko, Austria, Italia, Perancis, Polandia, Rumania, Kroasia, Serbia, Montenegro, Moldova, serta Spanyol juga telah menawarkan bantuan kepada Turki. Mereka telah bersiap mengirim tim penyelamat, dokter, ahli bangunan dan anjing-anjing terlatih.
Spanyol bahkan telah menyiapkan dua tim SAR Urban ke Turki dan satu kontingen pemadam kebakaran sukarela.
China juga tidak ketinggalan, Palang Merah China telah mengirim bantuan kemanusiaan berupa uang tunai masing-masing senilai 200.000 dollar AS kepada Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Suriah.