Setelah tiga tahun ada dalam pembatasan ketat, warga Wuhan, China menyambut perayaan tahun baru Imlek 2023 dengan aneka rasa.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·3 menit baca
Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China perlahan kini kembali bersolek. Setelah tiga tahun ada dalam pembatasan ketat, warga yang menyambut perayaan tahun baru Imlek 2023 dengan aneka rasa.
Ada yang bersorak gembira di tengah semarak kembang api dan wangi bunga. Namun ada pula yang khusyuk, tenggelam dalam doa untuk orang-orang tercinta yang menjadi korban pandemi Covid-19.
Di Wuhan, juga banyak wilayah di China, festival musim semi ini memang tak seluruhnya berwarna merah merona. Duka masih bergelayut, gelombang kasus baru Covid-19 di China masih terus memakan korban.
"Ada teman dan keluarga saya meninggal ,” kata Zhang (54) sambil menggenggam seikat bunga krisan – dalam budaya Tiongkok, bunga krisan melambangkan kesedihan. Di Provinsi Hubei, tuturnya, salah satu kebiasaan yang dilakukan warga saat tahun baru Imlek tiba adalah mengunjungi rumah orang yang baru saja meninggal. Para pelayat yang hadir akan memberikan bunga dan membakar dupa sebagai persembahan.
Di saat bersamaan, langit Wuhan bersinar oleh kembang api yang menyobek-nyobek malam yang kian gelap. Meskipun pemerintah lokal sempat mengeluarkan larangan, namun kegembiraan warga seolah tak bisa lagi dibendung. Sabtu (21/1/2023) malam, langit Wuhan berkilau.
Pemerintah China sejak Desember 2022 lalu telah melonggarkan pembatasan ketat yang selama ini diterapkan. Pembatasan itu dilakukan untuk memastikan kebijakan nol-Covid dapat diwujudkan.
Setelah pembatasan dilonggarkan, China menghadapi lonjakan kasus baru dan menewaskan ribuan orang. Tercatat pada 12 Januari lalu, sekitar 60.000 pasien Covid-19 meninggal di saat perawatan di rumah sakit. Namun, menurut seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis lalu, negara itu telah melewati puncak penularan.
Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou mengatakan, gelombang kedua Covid-19 di China tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Pergerakan massal warga pada periode libutan tahun baru Imlek memang berpotensi meningkatkan angka kasus baru. Akan tetapi, dengan lebih dari 80 persen warga telah terinfeksi, ledakan kasus baru sangat kecil terjadi.
Jejak luka
Wuhan adalah sebuah kota metropolitan di tepi Sungai Yangtze. Nama kota itu mencuat saat Covid-19 untuk pertama kalinya mulai mewabah pada paruh akhir 2019. Otoritas China lantas memberlakukan karantina dan pembatasan ketat dua hari jelang tahun baru Imlek 2020, yang jatuh pada akhir Januari 2020.
Di Tahun Tikus itu, secara tiba-tiba 11 juta warga Wuhan “terputus” dari dunia.
Setelah tiga tahun berlalu, pada Sabtu lalu suasana kota itu berubah. Wuhan tampak kembali normal dan warga pun bersiap merayakan hadirnya Tahun Kelinci.
Lentera dan spanduk warna-warni menghiasi distrik komersial Jiangkan. Pada salah satu spanduk yang dipasang di pinggir sebuah jalan ada tulisan “Saya cinta Wuhan”.
Ada seorang warga senior mengayuh sepedanya yang penuh dengan paket dan makanan. Lalu ada pula pasangan muda dengan balita mereka mengendarai sebuah skuter berjalan pulang dari sebuah toko.
"Tentu saja, (Wuhan) jauh lebih baik setelah dilonggarkan," kata Zhu, seorang warga yang ditemui Kantor Berita AFP saat dia membeli bunga hias. "Sekarang, karena semua orang sudah terkena Covid, kami bisa merayakan Tahun Baru Imlek dengan baik. Jadi itu membuat kami cukup Bahagia”.
Roda usaha kini kembali berputar. Bagi para penjual bunga, Tahun Kelinci kali ini benar-benar menghadirkan suka cita. "Pada awal tahun saat pandemi Covid, kami tidak bisa menjalankan usaha," kata Liu, seorang pedagang wanita berusia 60-an. "Sekarang setelah kami buka kembali, kami memiliki lebih banyak kegiatan bisnis."
Pedagang lain bernama Tao senada dengan Liu. Sambil menata rangkaian bunga ia mengatakan, saat pandemi Covid-19 mendera China, sangat sedikit pembeli datang. “Kami tidak menjual bunga apa pun yang kami miliki. Kami membuang semuanya,” kata Tao.
Akhir-akhir ini memang ada banyak pembeli datang untuk memesan rangkaian bunga. Namun sebagian diantara mereka datang untuk memesan rangkaian bunga krisan…