Kemeriahan Imlek Merata hingga ke Arab dan Antariksa
Di negara-negara Timur Tengah, seperti Turki, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, juga ada perayaan Imlek. Perayaan Imlek di Riyadh, Arab Saudi, dimeriahkan dengan barongsai dan aneka hiasan berwarna merah.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
BEIJING, MINGGU — Kemeriahan perayaan tahun baru China, Imlek, dan perayaan sejenis tak hanya terasa di sebagian besar Asia Timur dan Asia Tenggara. Astronot di stasiun luar angkasa China, Tiangong, juga merayakan tahun baru yang menggunakan kalender berdasarkan pergerakan bulan itu.
Dilaporkan Xinhua pada Minggu (22/1/2023), awak Tiangong menggelar pameran lukisan untuk memeriahkan perayaan tahun baru. Ada 40 lukisan karya remaja dari 17 daerah di seluruh China, termasuk Hong Kong dan Makau, dipamerkan di stasiun antariksa tersebut.
Taikonot, istilah China untuk menyebut astronot, Tiangong menghiasi kabin dengan sejumlah kaligrafi di kertas merah. Taikonot bernama Deng Qingming, Fei Junlong, dan Zhang Lu itu menyebut, berada di Tiangong bukan halangan menjalankan tradisi menyambut tahun baru.
”Kami juga memakai baju baru dan makan pangsit,” kata mereka lewat pesan video yang disiarkan Xinhua.
Di negara-negara Timur Tengah, seperti Turki, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, juga ada perayaan Imlek. Media Arab Saudi, Arab News, melaporkan, perayaan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dimeriahkan dengan barongsai dan aneka hiasan berwarna merah.
Selain bersolek dengan lampion, Riyadh Boulevard yang menjadi pusat perayaan juga dihiasi sejumlah ornamen merah. Sejumlah orang memakai aneka busana khas Asia Timur dalam perayaan sejak 14 Januari 2023 itu.
Adapun menurut Xinhua, berbagai kedai di Turki dan Mesir memasang hiasan perayaan Imlek itu. Aneka bentuk dan ukuran boneka kelinci dipasang di berbagai kedai. Tahun ini disebut tahun kelinci. Sejumlah toko roti menjual aneka kue berbentuk kelinci.
Sementara Khaleej Times melaporkan, warga Vietnam dan China juga merayakan tahun baru di Uni Emirat Arab. Vietnam menyebutnya Tet Nguyen Dan atau Tet saja. Adapun orang RRC menyebutnya sebagai Tahun Baru Kalender Bulan.
Menurut Khaleej Times, sudah lima tahun ada perayaan sejenis di Dubai. Selain menyajikan makanan khas tahun baru, sejumlah restoran Vietnam dan China juga membagikan uang kepada sebagian orang.
Tentu saja di Vietnam ada perayaan Tet. Berbagai pabrik dan tempat usaha tutup sejak Jumat sampai Kamis (20-26/1/2023) untuk merayakan Tet. Berbeda dengan China, tahun ini disebut tahun kucing oleh warga Vietnam. Meski demikian, hiasan dan berbagai kebiasaan perayaan Tet nyaris sama dengan Imlek.
Orang Vietnam juga memberikan uang dalam amplop merah. Jika di China disebut hangbao, di Vietnam uang itu disebut tien mung tuoi. Dulu diberikan dari orang yang lebih tua kepada anak-anak, kini kado itu diberikan kepada siapa pun yang dipilih pemilik amplop. Vietnam dan China juga sama-sama menjadikan kue dari tepung beras sebagai hidangan utama.
Libur enam hari
Di Korea Selatan juga ada penganan sejenis yang disebut tteoguk. Seperti Vietnam dan China, Korsel juga merayakan tahun baru berbasis kalender bulan dan disebut Seollal. Tahun ini, Korsel menambah waktu libur perayaan Solleal dari tiga menjadi enam hari. Dimulai Kamis lalu, libur akan berakhir Selasa nanti.
Meski libur sudah diperpanjang, tetap saja kemacetan terjadi pada hari tahun baru. Kantor berita Yonhap melaporkan, kemacetan terjadi di berbagai penjuru Korsel selama libur Seollal. Waktu tempuh bertambah rata-rata hingga tiga jam gara-gara kemacetan itu. Seoul, Busan, Ulsan, Daego, Gwangju, hinga Gangneung melaporkan kemacetan tersebut.
Pengelola jalan tol Korsel, KEC, menyebutkan bahwa hampir satu juta mobil masuk dan keluar Seoul. Di seluruh Korsel, tercatat setidaknya 6,1 juta mobil bergerak ke luar kota selama libur Seollal.
Kemacetan juga terjadi di sejumlah kota di Malaysia dan perbatasan Malaysia-Singapura. Tidak ada satu pun negara ASEAN yang tidak merayakan Imlek. Filipina yang mayoritas penduduknya Katolik sekalipun juga merayakan Imlek.
Perayaan juga dilaporkan berlangsung di Eropa, Amerika Serikat, hingga Selandia Baru. Komunitas keturunan Asia Timur dan Asia Tenggara menyelenggarakan perayaan tahun baru itu.
Yonhap melaporkan, Pusat Kebudayaan Korea di 22 negara dianjurkan menggelar perayaan Solleal. Perayaan itu merupakan bagian dari diplomasi budaya Korsel.
Di Inggris, warga keturunan Asia Timur merayakan tahun baru di pusat London. Mereka, antara lain, membawa barongsai. Selain itu, sejumlah poster ucapan selamat tahun baru juga dipasang di sekitar lapangan Trafalgar.
Namun, peristiwa tragis mewarnai perayaan Imlek di kota Monterey Park, ujung timur Los Angeles, California, AS. Sedikitnya 10 orang tewas dan 10 orang lainnya luka-luka dalam penembakan massal di lokasi perayaan Imlek. Polisi masih memburu pelaku penembakan. Motif dan ciri-ciri pelaku belum diketahui. (AFP/REUTERS)