ASEAN-G7 diharapkan bisa bersinergi saat Indonesia memimpin ASEAN, sementara Jepang mengetuai G7 pada tahun 2023 ini. Sinergi itu merupakan salah satu modal untuk menghadapi berbagai tantangan global.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
KOMPAS/KRIS MADA/TANGKAPAN LAYAR
Duta Besar RI untuk Jepang di Tokyo Heri Akhmadi (kiri) dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta Kenji Kanasugi dalam peluncuran virtual logo 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang, Jumat (20/1/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Jepang berharap dapat menyinergikan ASEAN dan G7 yang pada tahun ini dipimpin kedua negara itu. Indonesia mengetuai ASEAN, sedangkan Jepang memimpin G7. Status kedua negara sebagai ketua pada dua organisasi tersebut menjadi modal penting untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dan ASEAN-G7.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi di Tokyo mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun penting bagi kedua negara dan kedua organisasi. Tahun ini, hubungan Jakarta-Tokyo genap 65 tahun. Sementara hubungan ASEAN-Jepang genap 50 tahun.
”Tahun 2023 juga menandai kepemimpinan Indonesia dan Jepang di kawasan. Selamat merayakan 65 tahun Indonesia-Jepang,” ujar Heri dalam peluncuran virtual logo 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang.
Acara tersebut juga diikuti oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi di Jakarta. Heri mengatakan, tahun ini Indonesia-Jepang sama-sama memimpin organisasi penting. ”Indonesia kembali memegang posisi penting di forum internasional,” ujar Heri.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah melawat ke sejumlah anggota G7 dan membahas agenda kemitraan mereka. Kanasugi berharap, ASEAN-G7 bisa bersinergi saat Indonesia-Jepang sama-sama memimpin organisasi masing-masing. Sinergi itu merupakan salah satu modal menghadapi berbagai tantangan global.
Ia juga menyebut, hubungan Jepang dengan Indonesia dan ASEAN yang sudah berlangsung puluhan tahun dapat terus ditingkatkan. ”Dengan memanfaatkan momen tersebut, saya mendorong pertukaran antara masyarakat Jepang dan masyarakat Indonesia serta berupaya untuk makin meningkatkan hubungan kerja sama di masa mendatang,” ujar Kanasugi.
Hubungan warga
Hubungan antarwarga kedua negara terus didorong sebagai cara memperkuat relasi kedua negara. Bentuknya, antara lain, berupa kehadiran sejumlah mahasiswa Yamanashi Gakuin University (YGU), Jepang, ke Kedutaan Besar RI di Tokyo pada Kamis (19/1/2023).
”Tahun ini penting bagi hubungan kedua negara. Untuk merayakannya, KBRI Tokyo akan menyelenggarakan Indonesia-Japan Friendship Day 2023 di sejumlah kota di Jepang,” kata Wakil Duta Besar RI di Tokyo John Tjahjanto Boestami.
KBRI TOKYO
Perwakilan mahasiswa Yamanashi Gakuin University (YGU), Jepang, bertandang ke Kedutaan Besar RI di Tokyo pada Kamis (19/1/2023). Lawatan itu merupakan salah satu upaya diplomasi publik KBRI Tokyo dan meningkatkan hubungan Indonesia-Jepang
Salah seorang peserta kunjungan, Sudo Shinya, mengenalkan sejumlah bumbu khas Indonesia untuk diracik dalam masakan khas Jepang. ”Saya dan teman-teman di kelompok kami mencoba membuat makanan siap saji khas Jepang, seperti nasi goreng ginger rose ebi dan amarayaki, dengan menggunakan bumbu-bumbu dari Indonesia. Dari 20 produk masakan yang kami buat, habis terjual,” ujarnya.
Peserta lain, Suzuki Hitoha, mengenalkan aneka kopi Indonesia kepada warga Jepang. ”Kopi Indonesia sangat enak. Aroma dan rasa yang berbeda menjadi ciri khas yang sangat disukai orang Jepang. Selain menjual, kami juga membuat semacam lokakarya kopi Indonesia agar orang Jepang semakin mengenal kopi Indonesia,” ujarnya.
John mengatakan, para mahasiswa YGU akan dilibatkan dalam Indonesia Friendship Day (IFD) 2023. IFD menjadi salah satu program diplomasi publik KBRI Tokyo yang sudah dijalankan bertahun-tahun. Ada 11 IFD sepanjang 2022.
Heri menekankan, hubungan Indonesia-Jepang terus mencapai terobosan baru. Pada Agustus 2022, anggota Pasukan Bela Diri Jepang ikut latihan Perisai Garuda di Indonesia.
Latihan ini dilakukan setelah PM Kishida dan Presiden Joko Widodo saling membalas kunjungan kenegaraan pada April dan Juli 2022. Sejumlah pejabat tinggi kedua negara juga saling berkunjung.
”Beragam kunjungan tingkat tinggi ini merefleksikan intensitas kerja sama yang tinggi dan kedekatan hubungan bilateral di antara kedua negara,” kata Heri.
Ekonomi memang menjadi inti hubungan kedua negara. Indonesia membukukan surplus 6,3 miliar dollar AS dari berdagang dengan Jepang selama 2022. Nilai itu hampir dua kali lipat dari total surplus yang didapat Indonesia dari perdagangan dengan Jepang pada 2021.
Tidak hanya bertambah surplusnya, perdagangan Indonesia-Jepang juga meningkat pesat. Pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19, volume perdagangan kedua negara tercatat 31,6 miliar dollar AS. Sementara pada triwulan I hingga III 2022, volumenya sudah menembus 34,7 miliar dollar AS.
Di luar itu, sejumlah perusahaan Jepang berkomitmen menanamkan modal hingga Rp 85 triliun ke Indonesia. Komitmen ini disampaikan di sela pertemuan perwakilan pengusaha Jepang dengan Presiden Joko Widodo di Jepang pada Juli 2022.
Sejumlah importir produk pertanian Jepang juga menjajaki impor buah tropis dari Indonesia. Salah satu sasaran mereka adalah mengimpor mangga dari Indonesia.
Tidak kalah penting adalah Jepang terlibat dalam pengembangan MRT Jakarta tahap II. KBRI Tokyo juga terus mengajak pengusaha Jepang terlibat dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. ”Sejumlah perusahaan Jepang berminat terlibat,” ujar Heri.