logo Kompas.id
InternasionalSindikat Perdagangan Manusia...
Iklan

Sindikat Perdagangan Manusia Iringi Kedatangan Rohingya

Kemenlu menyinyalir pendaratan warga Rohingya di Indonesia tidak murni karena persekusi, tetapi ada keterlibatan sindikat perdagangan manusia. ASEAN dan para pihak perlu memperkuat kerja sama untuk menanggulangi ini.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
· 5 menit baca
Warga Rohingya dikawal tentara setelah kapal yang mengangkut 119 orang mendarat di Pantai Bluka Teubai, Aceh Utara, 16 November 2022, setelah berlayar selama lima pekan di laut.
AFP/RAHMAT MIRZA

Warga Rohingya dikawal tentara setelah kapal yang mengangkut 119 orang mendarat di Pantai Bluka Teubai, Aceh Utara, 16 November 2022, setelah berlayar selama lima pekan di laut.

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Luar Negeri menyinyalir ada sindikat perdagangan orang antarnegara dalam gelombang kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia selama dua bulan terakhir. Sindikat itu bermain dan mengatur pengungsi Rohingya keluar dari pengungsian serta berlayar ke berbagai negara di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Kemlu Achsanul Habib di Jakarta, Kamis (19/1/2023), mengatakan, sinyal itu berdasarkan temuan-temuan di lapangan yang dikumpulkan oleh tim. Sebagian besar dari 644 orang Rohingya itu berstatus sebagai pengungsi dan menanti lampu hijau negara-negara yang telah meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 sebagai negara tujuan.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000