Bekerja dan Peduli pada Sesama, Resep Panjang Usia Orang Tertua di Dunia
Lucile Randon, atau biasa dipanggil Suster Andre, orang tertua di dunia, meninggal dalam usia 118 tahun. Semasa hidup, ia pernah menuturkan hal-hal yang membuatnya berumur panjang, antara lain bekerja dan peduli sesama.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·6 menit baca
PARIS, KAMIS — Seorang perempuan biarawati di Perancis, yang diyakini menjadi orang tertua di dunia, meninggal dalam usia 118 tahun, Selasa (17/1/2023). Ia meninggal dunia di sebuah rumah panti wreda di Perancis selatan.
Lucile Randon, atau yang juga dikenal dengan panggilan Suster Andre, lahir di kota Ales, Perancis selatan, 11 Februari 1904. Kurang dari sebulan lagi, ia akan berulang tahun ke-119. Selama hidupnya, ia mengalami dua Perang Dunia serta dua pandemi (flu Spanyol tahun 1918 dan belum lama ini, Covid-19) dan selamat hingga tutup usia.
”Hari terindah dalam hidup saya adalah ketika gencatan senjata (yang mengakhiri Perang Dunia I) diumumkan,” ujar Suster Andre saat diwawancara wartawan koran setempat, Midi Libre, Mei 2021. Masih terekam di memori, kenang dia, warga kota Ales berkumpul di alun-alun kota sambil menyanyikan lagu kebangsaan Perancis.
Juru bicaranya, David Tavella, Rabu (18/1/2023), mengungkapkan bahwa Suster Andre meninggal dunia hari Selasa pukul 02.00 di panti wreda Sainte-Catherine-Laboure, Toulun, kota pelabuhan di Perancis selatan. Presiden Perancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, menyampaikan belasungkawa.
Melalui pernyataan tertulis, keduanya memberi hormat terhadap ”sosok yang penuh kebaikan ini, yang dijadikan rujukan oleh warga Perancis, sebagai sumber kebanggaan dan rasa keterikatan”. Pernyataan Macron juga menyebutkan, Suster Andre selama hidupnya mengalami pemerintahan 18 presiden Perancis.
Selain Suster Andre, ada perempuan Perancis lain yang juga memiliki usia panjang. Jeanne Calment, namanya. Ia juga tinggal di Perancis selatan. Calment telah meninggal pada 1997 dalam usia 122 tahun.
Menurut catatan Gerontology Research Group, lembaga yang mendokumentasi orang-orang berusia 110 tahun ke atas, Suster Andre adalah orang yang diketahui paling tua di dunia setelah Kane Tanaka dari Jepang meninggal dalam usia 119 tahun pada 2022.
Sepeninggal Suster Andre, menurut catatan lembaga itu, orang tertua di dunia saat ini adalah perempuan kelahiran Amerika Serikat, Maria Branyas Morera, yang saat ini tinggal di Spanyol. Ia berusia 115 tahun.
Suster Andre pada Januari 2021, beberapa pekan sebelum ulang tahunnya ke-117, sempat terpapar virus Covid-19. Hal yang mengagetkan banyak pihak saat itu adalah ia tidak mengalami banyak gejala akibat Covid-19. Ia sendiri bahkan tidak tahu dirinya terpapar Covid-19. Kabar keberhasilannya sembuh dari Covid-19 menjadi berita-berita utama media Perancis dan dunia.
”Tuhan telah memaafkan kesalahanku,” kata Suster Andre setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Suster Andre lahir pada tahun ketika New York mengoperasikan kereta bawah tanah pertamanya dan lomba balap sepeda Tour de France baru sekali digelar. Lahir dari keluarga Protestan dan menjadi satu-satunya anak perempuan dari tiga bersaudara, ia pindah dan tinggal di kota Ales, Perancis selatan.
Suster Andre pernah bekerja sebagai pengasuh bagi anak-anak dari kalangan keluarga kaya di Perancis. Ia memeluk Katolik dan dibaptis pada usia 26 tahun. Ia lalu bergabung dengan biara Anak-anak Perempuan Kedermawanan (Daughters of Charity) pada usia yang relatif sudah tua, yakni 41 tahun. Ia kemudian ditugaskan di sebuah rumah sakit di Vichy. Di tempat itu, Suster Andre bekerja 31 tahun.
Belakangan ia pindah ke Toulon, kota yang menghadap ke Laut Tengah. Suster Andre mengisi hari-harinya dengan berdoa, makan, menerima kunjungan. Ia juga menerima banyak surat. Ia membalas sebagian besar surat itu.
Resep panjang usia
Pada April 2021, sejumlah wartawan media Perancis mewawancarai Suster Andre. Wartawan bertanya, apa kunci ia bisa berusia sepanjang ini? ”Bekerja... membuat Anda akan tetap hidup. Saya bekerja hingga usia 108 tahun,” jawab Suster Andre.
”Banyak orang mengatakan bahwa bekerja bisa membuat orang mati. Bagi saya, bekerja membuat saya tetap hidup,” katanya.
Bekerja membuat Anda akan tetap hidup. Saya bekerja hingga usia 108 tahun.
Selain bekerja, menurut Suster Andre, resepnya bisa panjang usia adalah peduli pada sesama. Ia menuturkan, ia dulu biasa membantu orang-orang tua yang jauh lebih muda daripada dirinya.
”Orang harus saling membantu dan saling mencintai, bukan saling membenci. Jika kita mau melakukan semua itu, segalanya akan jauh lebih baik,” tutur Suster Andre dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan saat itu.
Wartawan koran setempat, Midi Libre, seusai mengunjunginya pada Mei 2020 melaporkan, tubuh Suster Andre sudah rapuh karena usia. Ia juga kehilangan penglihatan. Daya pendengarannya juga sudah menurun. Wajahnya menampakkan rasa nyeri akibat masalah persendian.
Pada hari-harinya yang nyaman, Suster Andre biasa menikmati satu gelas minuman anggur dan beberapa potong cokelat. Saat merayakan ulang tahun ke-117 pada 2021, ia bersulang dengan sampanye, anggur merah, dan anggur Portugal.
”(Perayaan ulang tahun) itu membuat saya sangat, sangat, sangat, sangat bahagia,” ujar Suster Andre dalam wawancara dengan kantor berita Associated Press, kala itu.
”Sebab, saya masih bisa bertemu dengan orang-orang yang saya cintai. Saya bersyukur kepada Tuhan yang telah menghadirkan mereka pada saya. Saya juga bersyukur atas kesulitan yang berhasil mereka lewati,” lanjut Suster Andre.
Observasi para ahli
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, pada tahun 2015 setengah juta warga di dunia berusia 100 tahun ke atas. Angka itu, menurut PBB, masih akan bisa bertambah menjadi 25 juta pada akhir abad ini.
Seperti dilaporkan kantor berita AFP pada 16 Februari 2022, para ilmuwan belum bisa mengungkap seluruh rahasia yang bisa membuat orang panjang usia. Di kalangan kaum religius, masalah usia tak bisa dilepaskan dari faktor takdir Tuhan. Kelahiran, pernikahan, dan kematian adalah ketentuan Tuhan, demikian salah satu keyakinan mereka.
Namun, beberapa hal bisa dijadikan pelajaran. Menurut Genevieve Haggai Driguez, dokter yang merawat Suster Andre, orang bisa panjang usia umumnya tidak mengonsumsi obat-obatan. ”Mungkin itu salah satu rahasia mereka panjang usia,” katanya (AFP, 16 Februari 2022).
”Panjang usia berkaitan dengan kekayaan materi, dan dengan demokrasi, terutama secara spesifik demokrasi sosial,” ujar Jean-Marie Robine, ahli demografi dan gerontologi (ilmu tentang proses dan gejala penuaan).
Faktor nutrisi juga memegang peran besar. Orang-orang Jepang biasa menjalani diet dengan mengonsumsi banyak ikan dan sayur-sayuran, seperti diet orang-orang di kawasan sekitar Laut Tengah dengan sayur-sayuran. ”Kita belum tahu secara pasti, apakah diet ini benar-benar berperan (terkait usia panjang mereka), tetapi kita tidak ragu lagi bahwa makanan-makanan lain, seperti kentang goreng Perancis, daging, dan kubis, tak sama bagusnya (dengan diet mereka),” ujar Robine.
Selain itu, ada pula faktor genetika. Gaya hidup sehat juga penting bagi mereka yang ingin panjang usia. Tak boleh diabaikan juga adalah faktor psikologis, seperti sikap positif dalam hidup. ”Kita tahu, cara pandang optimistis punya kaitan langsung dengan mekanisme sistem imunitas,” kata Daniela S Jopp, profesor psikologi tentang penuaan pada Lausanne University, Swiss.
Dalam penelitiannya tentang orang-orang panjang usia di Jerman dan AS, Jopp menemukan kebanyakan mereka adalah sosok ekstrovert, karismatik, selalu mudah menghadapi situasi sosial, punya semangat dalam hal-hal tertentu, selalu memiliki tujuan, dan mampu menemukan cara-cara beradaptasi saat menghadapi masalah. (AP/AFP)