Butuh Solar Setara Volume 14.000 Kolam Renang, Eropa Cari Pengganti Rusia
Eropa menggenjot impor solar dari Rusia sebelum batas akhir impor sebagaimana sanksi yang mereka jatuhkan terhadap Moskwa. Eropa juga mencari pemasok baru yang akan menggantikan Rusia.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
(PHOTO BY PAUL MARTENS / ANP / AFP)
Kapal tanker Sunny Liger yang mengangkut solar Rusia berada di dekat perairan Belanda, 30 April 2022. Pekerja pelabuhan dikabarkan menolak untuk menurunkan sekitar 42000 ton solar asal Rusia yang diangkut kapal tanker ini.
Eropa sedang mencari pemasok solar baru yang akan menggantikan Rusia. Tahun lalu, Eropa mengimpor solar dari Rusia sebanyak 220 juta barel atau kurang lebih setara dengan volume 14.000 kolam renang ukuran Olimpiade.
Kolam renang standar Olimpiade berukuran panjang 50 meter, lebar 25 meter, dan dalam 2 meter. Dari segi volume, ketika penuh, kolam ini menampung 2,5 juta liter air atau sekitar 660.000 galon.
Per 5 Februari, Eropa akan menghentikan impor produk minyak bumi Rusia yang didistribusikan melalui kapal tanker. Kebijakan ini merupakan bagian dari sanksi Eropa kepada Rusia menyusul serangan Rusia ke Ukraina.
Per 5 Februari, Eropa akan menghentikan impor produk minyak bumi Rusia yang didistribusikan melalui kapal tanker.
Menjelang penerapan kebijakan itu, Eropa menggenjot impor solar dari Rusia. Selain usaha menimbun solar dari Rusia sebanyak-banyaknya sebelum batas waktu, Eropa juga mencari pemasok baru yang akan menggantikan Rusia.
Mengutip CNN, dua pekan pertama pada Januari 2023, negara-negara Eropa mengimpor hampir 8 juta barel solar Rusia sebagaimana data Vortexa. Volume ini lebih-kurang sama dengan periode yang sama pada 2021 saat Rusia belum menyerang Ukraina. Sementara impor triwulan IV-2022 naik hampir 19 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
AFP/JOHN THYS
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberi keterangan pers setelah acara bertema "Save Gas For a Safe Winter" di kantor pusat Uni Eropa di Brussels, Belgia, 20 Juli 2022.
Menyusul serangan Rusia ke Ukraina per 24 Februari 2022, Eropa menjatuhkan sejumlah paket sanksi ekonomi kepada Rusia. Salah satu obyek sanksi adalah minyak bumi Rusia.
Per 5 Desember 2022, Eropa menerapkan batas atas harga minyak Rusia di 60 dollar Amerika Serikat (AS) per barel. Pada tanggal yang sama, Eropa melarang impor minyak mentah Rusia yang didistribusikan melalui kapal tanker.
Dari total minyak bumi yang dikonsumsi Eropa pada 2021, 40 persen berasal dari Rusia.
Per 5 Februari 2023, Eropa melarang impor produk minyak bumi dari Rusia berikut asistensi teknis, jasa perantara, dan jasa keuangan yang memfasilitasinya. Selain sebagai ”hukuman”, langkah tersebut merupakan upaya Eropa melepaskan ketergantungannya dari minyak Rusia.
Dari total minyak bumi yang dikonsumsi Eropa pada 2021, 40 persen berasal dari Rusia. Ini menempatkan Rusia sebagai penyangga utama kebutuhan minyak bumi Eropa selama ini.
AFP/SPUTNIK/MIKHAIL METZEL
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan pemerintah membahas pembangunan industri minyak Rusia melalui konferensi video di Moskwa, Rusia, Selasa (17/5/2022).
Menjelang penerapan kebijakan sanksi, negara-negara Eropa mengurangi secara bertahap impor minyak mentah dari Rusia. Namun, langkah serupa tidak terjadi pada solar. Sebaliknya, impor solar Rusia oleh Eropa justru meningkat menjelang hari-H penghentian solar. Sebab, lebih sulit mencari pemasok solar alternatif ketimbang pemasok minyak mentah.
Selama ini, Rusia adalah pemasok solar terbesar untuk Eropa. Dari total impor Eropa tahun lalu, 29 persen berasal dari Rusia. Ini data dari Rystad Energy. Berdasarkan data Vortexa, Eropa mengimpor solar dari Rusia sebanyak 604.000 barel per hari lewat kapal tanker selama triwulan IV-2022. Ini jauh lebih besar ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 508.000 barel per hari.
”Embargo produk-produk minyak memiliki dampak lebih besar ketimbang larangan terhadap minyak bumi Rusia,” kata pejabat senior Rusia yang enggan disebut namanya.
Berdasarkan data Vortexa, Eropa mengimpor solar dari Rusia sebanyak 604.000 barel per hari lewat kapal tanker selama triwulan IV-2022. Ini jauh lebih besar ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 508.000 barel per hari.
Sanksi Eropa itu, menurut pejabat tersebut, akan mendorong ekspor minyak mentah Rusia. Minyak mentah lebih mudah diekspor karena membutuhkan tanker-tanker berukuran lebih kecil dengan pasar-pasar yang lebih dekat jaraknya dari Rusia. Pada saat yang sama, minyak mentah juga lebih mudah dikapalkan ke tempat-tempat yang lebih jauh, seperti Asia dan Amerika.
”Kami pikir embargo produk kilang minyak akan memiliki dampak lebih besar ketimbang minyak mentah. Sebab, ekspor produk kilang minyak jauh lebih kompleks secara logistik ketimbang ekspor minyak mentah pada volume sama,” kata Ron Smith dari BCS, perusahaan perantara perdagangan minyak berbasis di Moskwa.
Smith berasumsi, dua embargo terhadap minyak Rusia akan mengurangi ekspor minyak Rusia sampai 1 juta barel per hari pada akhir triwulan I-2023. Pada 2022, produksi minyak Rusia pada 2022 tumbuh 3 persen mencapai 272 juta ton. Tahun ini, merujuk proyeksi resmi, angkanya diperkirakan turun menjadi 230 juta ton. (REUTERS)