Iran Tangkap Intelijen Israel yang Beroperasi sampai Malaysia-Singapura
Iran mengklaim menangkap 23 anggota jaringan mata-mata Israel. Mereka beroperasi hingga Malaysia dan Singapura.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
TEHERAN, RABU — Kementerian Intelijen Iran mengumumkan penangkapan 23 orang yang diklaim sebagai anggota jaringan mata-mata Israel. Teheran menyebut jaringan itu beroperasi pula di Malaysia dan Singapura.
Dalam pernyataan pada Selasa (10/1/2023) sore waktu Teheran atau Rabu dini hari WIB, Teheran menyebut enam dari 23 orang itu merupakan agen Mossad. Menurut media Iran, Tasnim, tujuh dari 23 anggota jaringan itu merupakan kaki tangan agen badan intelijen Israel tersebut. Sisanya merupakan pembantu para kaki tangan agen Mossad tersebut. Mereka ditangkap di Teheran, Isfahan, Yazd, Azarbaijan, dan Golestan.
Kementerian Intelijen Iran kini memburu pengendali jaringan itu. Menurut Teheran, kelompok itu dipimpin seseorang yang diberi nama panggilan ”Cyrus”. Jaringan itu dikendalikan Cyrus dari salah satu negara Eropa.
Menurut Teheran, kelompok itu dipimpin seseorang yang diberi nama panggilan ”Cyrus”. Jaringan itu dikendalikan Cyrus dari salah satu negara Eropa.
Jaringan Cyrus dituding ikut memanasi serangkaian unjuk rasa di Iran sejak beberapa bulan terakhir. Jaringan itu juga merencanakan pembunuhan sejumlah perwira Iran dan menyiapkan sabotase sejumlah lokasi di Iran.
Jaringan Cyrus juga dituding mempersiapkan penyelundupan peledak dari luar Iran untuk melancarkan sabotase itu. Penyelundupan disiapkan dari pesisir selatan Iran. Pada awal Desember 2022, sebagaimana dilaporkan pula oleh Jerusalem Post dan Haaretz, Teheran mengumumkan pengungkapan jaringan agen Mossad dan pendukungnya di Iran.
Modus
Pengungkapan bermula dari komunikasi jaringan yang dikendalikan Cyrus itu dengan pegawai di sejumlah perusahaan Iran. Sebagian perusahaan itu memproduksi aneka kebutuhan pertahanan Iran. Komunikasi ini memicu kecurigaan badan intelijen Iran.
Hasil penyelidikan menemukan seseorang yang mengaku sebagai Frank Genin. Menurut Teheran, Genin mengenalkan diri sebagai manajer perusahaan bernama Triple A. Perusahaan itu terdaftar sebagai badan hukum di Singapura sejak 2017.
Genin berkomunikasi dengan pegawai sejumlah perusahaan di industri pertahanan Iran. Setelah dekat, mereka diajak bertemu agen Mossad di Malaysia. Agen itu memakai nama samaran Hadrien Lavaux dan mengaku punya perusahaan di Singapura.
Agen itu memakai nama samaran Hadrien Lavaux dan mengaku punya perusahaan di Singapura.
Lavaux mengaku perusahaannya memasarkan serat karbon dan aluminium olahan. Perusahaan itu terdaftar sebagai badan hukum di Singapura sejak 2017. Bisnis utamanya dinyatakan sebagai pemasok kebutuhan industri dirgantara. Perusahaan Lavaux disebut sudah beberapa kali berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan Iran.
Dalam pertemuan di Malaysia, Genin dan Lavaux disebut membahas kebutuhan industri pertahanan Iran. Mereka beralasan ingin mencari peluang bisnis baru di Iran.
Sebagian pegawai yang ditemui Genin-Lavaux curiga ketika pertanyaan malah bukan hanya soal bahan baku. Genin-Lavaux malah bertanya soal orang-orang yang menjadi tokoh kunci dalam proses produksi aneka perusahaan di industri pertahanan Iran. Mereka bertanya soal kepala pemasaran, pegawai penting, manajer, dan direksi.
Pertanyaan diajukan dalam serangkain konferensi bisnis di luar negeri. Seluruh perjalanan itu dibiayai oleh Triple A. Selain ke Malaysia, ada sejumlah perjalanan ke beberapa negara Eropa.
Intelijen Iran bisa mengendus jaringan itu. Aneka pertanyaan yang diajukan Genin-Lavaux disebut sebagai pelengkap upaya sabotase industri pertahanan Iran. Mereka diduga menarget tokoh kunci industri pertahanan Iran untuk dibunuh atau setidaknya diajak membelot.
Pembunuhan orang Iran oleh Mossad dan jaringannya bukan hal baru. Ilmuwan nuklir Iran paling sering jadi sasaran pembunuhan Mossad. Pembunuhan bertujuan menghambat aneka program pengembangan nuklir Iran.
Beberapa tahun lalu, sejumlah tokoh Palestina di Malaysia tewas ditembak. Pelakunya diduga agen Mossad yang sampai sekarang tidak tertangkap.
Pada akhir 2022, setidaknya empat orang dari kelompok Genin ditangkap. Dalam pemeriksaan diketahui, jaringan itu tidak hanya berusaha menyabotase industri pertahanan Iran. Mereka juga menunggangi rangkaian unjuk rasa agar situasi sosial di Iran semakin panas dan kacau.
Penangkapan jaringan Genin dan Cyrus menunjukkan jaringan mata-mata Israel tersebar luas di Iran. Jaringan itu melibatkan orang Iran di sejumlah kota dan provinsi.
Keberadaan mata-mata Israel di Malaysia dan Singapura bukan hanya pernah diungkap Iran. Beberapa tahun lalu, sejumlah tokoh Palestina di Malaysia tewas ditembak. Pelakunya diduga agen Mossad yang sampai sekarang tidak tertangkap. (RAZ)