”Kompas” Raih Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award 2022
Harian ”Kompas” kembali menerima Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award 2022 dari Kemenlu RI bersama 21 pemenang lain. Menlu Retno Marsudi menyebut penghargaan itu apresiasi atas peran mereka dalam pelindungan WNI.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Desk Internasional Harian Kompas menerima Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award 2022 kategori jurnalis/media pada malam penganugerahan di Jakarta, Senin (9/1/2023). Penghargaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (keempat dari kiri) dan diterima Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra (kelima dari kiri) dan para anggota Desk Internasional Harian Kompas.
JAKARTA, KOMPAS — Harian Kompas kembali dianugerahi Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award dari Kementerian Luar Negeri RI. Bersama 21 pemenang lain, Kompas diharapkan menginspirasi berbagai pihak untuk terus meningkatkan pelindungan warga negara Indonesia di luar negeri.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, penghargaan itu merupakan apreasi kepada pihak-pihak yang melakukan berbagai hal melebihi tanggung jawabnya dalam melindungi WNI. ”Terima kasih atas kegigihan, semangat dalam memberikan pelindungan kepada WNI di luar negeri. Semoga menginspirasi pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri,” ujarnya pada penyerahan penghargaan, Senin (9/1/2023), di Jakarta.
Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award diberikan secara rutin setiap tahun oleh Kementerian Luar Negeri RI sejak 2015. Diambil dari nama Menteri Luar Negeri 2001-2009 Hassan Wirajuda, penghargaan tersebut sebagai apresiasi atas keterlibatan aktif berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan dukungan dan berperan aktif dalam upaya pelindungan WNI di luar negeri.
Sebelum ini, Kompas meraih Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) tiga kali beruntun pada 2016, 2017, 2018, dan 2020. Tahun 2022, yang diberikan pada awal tahun ini, HWPA untuk Kompas dianugerahkan kepada Desk Internasional.
Tim juri HWPA menilai Desk Internasional Harian Kompas tidak hanya fokus menyajikan fakta. Berita-berita juga membantu mengedukasi masyarakat mengenai tugas dan fungsi pemerintah dalam pemberian layanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Juri juga menilai pemberitaan tersebut konsisten mengedepankan aspek kemanusiaan, perspektif jender, serta semaksimal mungkin mencegah para korban mengalami trauma berulang.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedelapan dari kiri) berfoto bersama para penerima Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award 2022 di Jakarta, Senin (9/1/2023) malam.
Tahun ini, juri menerima pencalonan 75 penerima HWPA. Proses verifikasi dilakukan di dalam dan luar negeri. Selain kepada kandidat, verifikasi juga dilakukan kepada para penerima manfaat kerja dan atau kegiatan para kandidat. Setelah proses seleksi, juri menetapkan 22 pemenang.
Tim juri memutuskan tiga duta besar dan lima anggota staf perwakilan RI di luar negeri sebagai pemenang. Ketiga duta besar penerima Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award tahun ini adalah Dubes RI untuk Papua Niugini Andriana Supandy, Dubes RI untuk Malaysia Hermono, dan almarhum Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Akbar Dharmaputra.
Tim juri juga memilih 14 orang dan organisasi di dalam dan luar negeri sebagai pemenang HWPA 2022. Serikat Buruh Migran Indonesia merupakan salah satu pemenang untuk kategori organisasi. Ada pula Yohanes N Soge Makin, guru dan Pendiri Yayasan Muara Kasih, Nunukan, Kalimantan Utara, dipilih sebagai pemenang.
Penguatan
Retno mengatakan, upaya pelindungan WNI harus terus diperkuat di dalam dan luar negeri. Penguatan merupakan upaya amat penting karena kasus-kasus terkait WNI di luar negeri terus meningkat. Dari 29.000 kasus pada 2021, ada 35.000 kasus terkait upaya pelindungan WNI di luar negeri sepanjang 2022. ”Upaya pelindungan terus dilakukan dan memberi hasil nyata. Namun, kasus terus bertambah,” ujarnya.
Retno menambahkan, sepanjang 2022, Indonesia membebaskan 22 warganya dari ancaman hukuman mati di luar negeri. Namun, tahun lalu, ada 25 WNI lagi terjerat kasus dengan ancaman hukuman mati.
Tahun 2022 juga ditandai peningkatan ketegangan geopolitik. Konflik bersenjata juga terus terjadi di banyak negara. Semua tantangan itu meningkatkan kerumitan dalam melindungi WNI di luar negeri.
Retno juga mengingatkan, pelindungan WNI tidak hanya perlu dilakukan di luar negeri. Pelindungan juga tidak hanya berupa penanganan kasus yang menjerat WNI di luar negeri. ”Harus menjangkau (pada upaya) pencegahan,” katanya.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan sambutan pada malam penganugerahan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award 2022 di Jakarta, Senin (9/1/2023) malam. Harian Kompas melalui Desk Internasional menerima penghargaan tersebut untuk kategori jurnalis/media.
Perlindungan terhadap WNI harus diberikan pada semua tahapan migrasi dari dalam ke luar negeri. Semua pihak terkait proses itu, di dalam dan luar negeri, perlu dilibatkan.
Indonesia juga perlu terus memperkuat infrastruktur pelindungan WNI. Secara kelembagaan, pemerintah telah mengintegrasikan layanan lintas kementerian untuk pelayanan WNI di luar negeri. Administrasi kependudukan untuk WNI di luar negeri kini telah terintegrasi dengan sistem di dalam negeri.
Keterampilan dan pengetahuan para pemimpin dan staf perwakilan RI di luar negeri juga terus ditingkatkan. Sebab, tantangan pelindungan terus bertambah. ”Kapasitas sumber daya manusia harus ditingkatkan,” kata Retno.
--------
DAFTAR PENERIMA HASSAN WIRAJUDA PELINDUNGAN WNI AWARD TAHUN 2022
A. Kategori Kepala Perwakilan RI:
- Drs Andriana Supandy (Duta Besar LBBP RI di Port Moresby, Papua Niugini)
- Hermono (Duta Besar LBBP RI di Kuala Lumpur, Malaysia)
- Ghafur Akbar Dharmaputra (alm) (mantan Duta Besar RI di Kyiv, Ukraina)
B. Kategori Staf Perwakilan RI:
- Cahya Pamengku Aji (Home Staff Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Yangon, Myanmar)
- Teguh Adhi Primasanto (Home Staff Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Phnom Penh, Kamboja)
- Noor Hasanah Murjani (Local Staff KBRI Riyadh, Arab Saudi)