Hakim Hong Kong Izinkan Kardinal Zen Hadiri Pemakaman Benediktus XVI
Sesuai wasiat Paus Emeritus, pemakaman Benediktus XVI akan diselenggarakan sesederhana mungkin. Karena itu, umat Katolik lebih diimbau untuk mengikuti misa daring. Vatikan akan menyiarkan langsung proses pemakaman itu
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
Kardinal dari sejumlah negara mengumumkan rencana menghadiri pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI, Kamis (5/1/2023), di Vatikan. Salah satu Kardinal yang dikabarkan hendak hadir adalah Kardinal Joseph Zen Ze-kun (90) dari Hong Kong yang saat ini ditahan pihak berwenang Hong Kong. Ia ditangkap pada Mei 2022 atas tuduhan bekerja sama dengan pihak asing.
Kantor Berita AFP pada Selasa (3/1) melaporkan, Pengadilan Hong Kong menyetujui izin bagi Kardinal Joseph Zen keluar Hong Kong. Dengan izin pengadilan, paspornya bisa diserahkan sementara waktu. Izin diperlukan karena Kardinal Zen kini berstatus terdakwa di Hong Kong.
Mengutip sebuah sumber, kantor berita AFP menyebutkan, hakim Peter Law dalam sebuah sidang tertutup memutuskan, Kardinal Zen dapat meninggalkan Hong Kong selama lima hari.
Kardinal Zen merupakan salah satu sosok pendukung gerakan prodemokrasi di Hong Kong. Pihak berwenang menuduh Kardinal Zen, yang pernah menjabat Uskup Agung Hong Kong periode 2002-2009, ikut serta mengelola rekening bantuan kemanusiaan bagi gerakan prodemokrasi di Hong Kong pada 2019. Dana yang disebut dengan Dana Bantuan Kemanusiaan 612 itu digunakan untuk mendukung kebutuhan hukum dan medis para pengunjuk rasa prodemokrasi yang ditangkap.
Selain Kardinal Zen, pada Mei 2022 Kepolisian Hong Kong juga menangkap empat aktivis prodemokrasi, yaitu artis Denise Ho, akademisi Hui Po Keung, dan dua mantan anggota parlemen Hong Kong, Margaret Ng dan Cyd Ho.
Uskup Joseph Zen dianugerahi gelar Kardinal pada tahun 2006 oleh Paus Benediktus XVI. Pada Selasa (3/1), Zen menerbitkan sebuah artikel yang memuji Benediktus XVI sebagai ”pembela kebenaran yang hebat” dan kontribusinya pada gereja di China. ”Dia tidak bisa menerima kompromi apa pun,” tulis Zen, merujuk pada surat yang ditulis Benediktus pada 2007 yang meminta Pemerintah China untuk menghormati kebebasan beragama.
Zen salah satu dari 224 kardinal di gereja Katolik Roma saat ini. Para kardinal tersebar di 89 negara, termasuk Indonesia. Kini, di Indonesia ada dua kardinal, yakni Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja dan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.
Dalam edaran pekan lalu, Kardinal Suharyo mengajak umat Katolik di Indonesia mendoakan mendiang Paus Emeritus. Misa rekuiem untuk Paus Emeritus akan digelar Keuskupan Agung Jakarta pada Kamis sore. Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Uskup Piero Pioppo akan memimpin misa itu bersama Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Berangkat
Beberapa kardinal dari sejumlah negara lain sudah mengumumkan rencana datang ke Vatikan. Kardinal Lazzaro You Heung-sik dari Korea Selatan, Kardinal George Pell dari Australia, Kardinal Timothy Dolan dari Amerika Serikat, dan Kardinal Walter Kasper dari Jerman adalah sebagian yang akan mengikuti misa rekuiem bagi mendiang Paus Benediktus XVI di Vatikan.
Dalam pengumuman Vatikan, Senin (2/1) pagi, diungkap, misa rekuiem untuk Benediktus XVI akan digelar di Alun-alun Santo Petrus pada Kamis pagi waktu Vatikan. Waktu di Vatikan lebih lambat 6 jam dibanding Jakarta. Karena itu, misa rekuiem di Vatikan akan dimulai pukul 15.30 WIB.
Vatikan mengumumkan, sesuai wasiat Paus Emeritus, pemakaman akan diselenggarakan sesederhana mungkin. Vatikan akan menyiarkan langsung proses pemakaman yang dipimpin Paus Fransiskus itu.
Kesederhanaan di antaranya diwujudkan dengan keputusan Vatikan hanya mengundang perwakilan resmi Jerman dan Italia di pemakaman. Padahal, pemakaman Paus lazimnya menjadi acara internasional tingkat tinggi. Para kepala negara dan para kepala pemerintahan berdatangan dalam pemakaman Paus di masa lalu.
Kala Paus Yohanes Paulus II dimakamkan pada 2005, perwakilan resmi 159 negara, 157 kardinal, dan 700 uskup agung datang ke Vatikan. Benediktus XVI, dengan status sebagai Kardinal dan masih dikenal dengan nama lahirnya, yakni Joseph Ratzinger, memimpin pemakaman tersebut.
Kini, hanya ada dua delegasi resmi yang diundang, yakni Italia dan Jerman. Italia merupakan negara yang paling dekat dengan Vatikan. Seluruh perbatasan Vatikan praktis dikelilingi Roma. Adapun Jerman merupakan negara kelahiran Benediktus XVI.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier akan menghadiri pemakaman. Sementara Presiden Italia Sergio Mattarella dan PM Italia Giorgia Meloni telah melayat pada Senin. Meloni secara terbuka menyebut pikiran Benediktus XVI menginspirasi dia dan rekan-rekannya di partai.
Vatikan tidak melarang pejabat dari negara lain hadir di misa. Hanya saja, mereka diimbau datang sebagai pribadi alih-alih sebagai perwakilan resmi atau dalam status sebagai pejabat. Hal itu, menurut Vatikan, bagian dari memenuhi wasiat Paus Emeritus.
Vatikan menyiapkan tempat untuk setidaknya 60.000 orang yang akan mengikuti misa di Alun-alun Santo Petrus. Ada kemungkinan jumlah peserta misa lebih banyak. Alun-alun itu bisa dipadati oleh hingga 300.000 orang.
Berkaca pada taksiran awal jumlah pelayat, peserta misa bisa jadi lebih banyak. Pada Senin pagi, Vatikan menaksir 20.000 orang melayat ke Basilika Santo Petrus. Pada Senin malam, Vatikan mendata setidaknya 65.000 orang melayat. Jika tidak bisa hadir di alun-alun, bisa ikut bisa secara daring.