Kebakaran Hotel Kasino di Kamboja Tewaskan 20 Orang
Sedikitnya 20 orang tewas dan 100 orang terluka akibat kebakaran hotel dan kasino Grand Diamond City di kota Poipet yang terletak di perbatasan antara Thailand dan Kamboja.
Phnom Penh, Kamis - Sedikitnya 20 orang tewas dan 100 orang mengalami luka ringan dan parah akibat kebakaran Grand Diamond City, kasino dan hotel di Kota Poipet, Provinsi Banteay Meanchey, Kamboja. Mayoritas korban, baik karyawan maupun tamu, berkewarganegaraan Thailand karena lokasi kasino berada di perbatasan antara Kamboja dan Thailand.
Banyak korban tewas ditemukan di tangga. Diperkirakan mereka hendak melarikan diri tetapi gagal karena kobaran api dan asap yang tebal. Sampai saat ini proses pencarian dan penyelamatan para korban masih berlangsung.
Bangunan kasino yang menampung sekitar 400 karyawan itu terbakar hingga lebih dari 12 jam, Rabu lalu pukul 23.30 waktu setempat. Penyebab kebakaran diduga karena gangguan listrik di lantai dasar.
Baca juga: Kamboja, Tetangga Penuh Potensi yang Belum Dilirik
Dari unggahan video di media sosial terlihat banyak orang jatuh atau terjun dari atap setelah terperangkap kobaran api. Dalam video yang diunggah tim pemadam kebakaran Kamboja, terdengar suara orang-orang yang berteriak meminta pemadam kebakaran segera menyelamatkan korban yang terjebak di atap hotel. “Tolong bantu selamatkan mereka. Pompa air, pompa air!” teriak warga yang berada di dekat lokasi kebakaran.
Departemen Pencegahan Kebakaran, Pemadaman, dan Penyelamatan Kamboja menerima panggilan darurat dari lantai 13, 14, dan 15 pada pukul 4 pagi dan terlihat tangan-tangan yang melambai dari jendela dan senter dari ponsel yang memberi sinyal dari dalam gedung. “Kobaran apinya sangat besar dan berada di dalam kasino. Sulit bagi meriam air kami untuk menjangkaunya,” kata seorang petugas pemadam kebakaran di video yang diunggah oleh pemadam kebakaran.
Kepala Departemen Informasi Banteay Meanchey, Sek Sokhom, mengatakan itulah yang menyebabkan kobaran api terus menyala dalam waktu yang lama. Kobaran api akhirnya mulai padam, Kamis, pukul 14.00. Karena kebakaran yang masif, tim pemadam kebakaran Kamboja dibantu pemadam kebakaran Thailand.
Wakil Gubernur Provinsi Banteay Meanchey, Ngor Meng Chroun, kepada Radio Bayon Kamboja mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena masih banyak mayat yang terperangkap di dalam dan korban yang terluka parah meninggal karena luka-luka mereka. Kepala Kepolisian Banteay Meanchey, Sithi Loh, mengatakan 360 personel darurat dan 11 truk pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran.
“Saat ini, kami mencoba untuk membawa mayat dari lantai atas ke bawah. Saya kira tidak akan ada yang selamat karena asap sangat tebal. Bahkan kita semua (tim penyelamat) harus memakai perlengkapan yang tepat saat masuk ke dalam gedung. Kalau tidak, kita tidak bisa bernapas sama sekali, ” kata anggota staf Yayasan Thailand Ruamkatanyu, organisasi kesejahteraan sosial yang mengirimkan relawan ke lokasi-lokasi bencana, Montri Khaosa-ard.
WNI Jadi Korban
Jaringan televisi publik Thailand, Thai PBS, melaporkan terdapat 50 warga Thailand, baik karyawan maupun pelanggan yang terjebak di dalam kasino. Kamboja meminta bantuan Thailand untuk menangani kebakaran dan dikirim lima mobil pemadam kebakaran dan 10 mobil penyelamat.
Pihak berwenang Thailand di Provinsi Sa Kaeo mengatakan lebih dari 50 korban dirawat di rumah sakit. Gubernur Sa Kaeo, Parinya Phothisat, mengatakan sekitar 60 orang yang terjebak dalam kebakaran telah diotopsi dan dibersihkan oleh rumah sakit Thailand.
Rumah sakit Thailand telah merawat 79 warga Thailand, 30 warga Kamboja, dan delapan warga Indonesia. Kobaran api diduga dimulai di lantai satu dan menyebar cepat di sepanjang karpet hingga apinya bisa melompati gedung bertingkat.
Kota Poipet yang berada di Kamboja Barat berseberangan dengan Kota Aranyaprathet di Thailand yang lebih makmur dan di antara dua kota itu terdapat perdagangan lintas batas dan pariwisata yang tak pernah sepi. Praktik kasino ilegal di Thailand, tetapi di negara tetangganya seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos justru menjadi tuan rumah industri yang menguntungkan.
Baca juga: Merangkul Kamboja, Menjaga ASEAN
Industri kasino di Kamboja justru sangat aktif dan menjadi tujuan wisata populer. Kasino Grand Diamond City hanya berjarak beberapa meter dari pos pemeriksaan perbatasan Thailand dan populer di kalangan pelanggan yang mampir atau transit setelah menempuh perjalanan empat jam dari ibukota Thailand, Bangkok. (REUTERS/AFP/AP)