Penyelamatan Terkendala Tumpukan Salju dan Kendaraan
Proses pencarian dan penyelamatan terkendala tumpukan salju dan kendaraan di jalan raya. Akibat badai salju, ribuan penerbangan ditunda dan dibatalkan.
Oleh
LUKI AULIA
·5 menit baca
BUFFALO, SENIN - Badai salju yang melumpuhkan New York bagian barat menewaskan sedikitnya 27 orang. Tim pencari dan penyelamat masih berupaya keras menggali sejumlah daerah yang tertutup salju tebal, terutama di sekitar wilayah Buffalo. Musim dingin kali ini disebut sebagai musim dingin terparah di Amerika Serikat. Salju terus turun sejak Jumat lalu. Badai salju terparah terjadi di Buffalo, kota terbesar kedua di New York, dan dianggap sebagai bencana cuaca "sekali seumur hidup".
Korban tewas akibat badai salju bertambah menjadi 27 orang di Buffalo dan di seluruh Kabupaten Erie, Senin (26/12/2022). Jumlah ini naik dari 13 orang pada malam sebelumnya. Korban yang tewas ditemukan tertimbun tumpukan salju dan di dalam mobil. Ada juga yang meninggal karena serangan jantung saat sedang menggali dan menyingkirkan tumpukan salju.
Menurut perhitungan stasiun televisi NBC News, secara nasional, setidaknya 60 orang tewas akibat badai salju yang meluas ke sebagian besar wilayah AS. Daerah yang paling terdampak adalah Buffalo yang lokasinya terletak di tepi Danau Erie dekat perbatasan Kanada. Menurut Layanan Cuaca Nasional, di Bandara Buffalo saja, ketebalan salju mencapai 1,27 meter. Karena salju masih terus turun, akumulasi tambahan diperkirakan mencapai 30 sentimeter.
Jalan raya dipenuhi mobil, bis, ambulan, truk derek, dan bahkan kendaraan pembajak salju terkubur di bawah tumpukan salju yang menjulang tinggi. Situasi ini mempersulit upaya membersihkan jalan dan menjangkau warga yang terlantar dan membutuhkan bantuan medis. Otoritas setempat akhirnya mengerahkan traktor sebagai transportasi rumah sakit. Ratusan pengendara dilaporkan diselamatkan dari kendaraan mereka selama akhir pekan. Padahal sudah ada larangan untuk bepergian.
Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan bahan pangan dan kebutuhan dasar lainnya, sejumlah toko kelontong dibuka kembali setelah selama berhari-hari tutup. Untuk mencapai toko-toko itu saja, tidak mudah karena orang harus berjalan kaki sekitar dua kilometer melalui timbunan salju. Gubernur New York, Kathy Hochul, menjelaskan badai salju ini sangat parah karena merupakan kombinasi faktor meteorologi yang saling melengkapi satu sama lain. Meski wilayah ini sudah terbiasa dengan cuaca musim dingin yang ekstrem, badai salju tahun ini yang terparah. Buffalo pernah diterjang badai salju yang parah pada 1977 dan korban tewas pada waktu itu mencapai 30 orang.
"Angin menderu-deru, dinginnya sampai membekukan, dan salju datang dari 'efek danau'. Artinya, udara dingin bergerak di atas air danau yang lebih hangat," kata Hochul.
Presiden AS, Joe Biden, mengunggah cuitan di Twitter yang menyebutkan ia sudah berbicara dengan Hochul dan menjanjikan bantuan dana untuk biaya penyelamatan dan pemulihan. "Hati saya bersama mereka yang kehilangan orang yang dicintai pada liburan akhir pekan ini. Anda semua ada dalam doa saya dan Jill," kata Biden.
Ratusan tentara Garda Nasional membantu otoritas setempat dan polisi negara bagian untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak di dalam mobil dan rumah, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan mengirimkan makanan dan kebutuhan dasar lainnya. Banyak anggota dari tim pencari dan penyelamat yang juga terjebak dalam badai salju sehingga dibutuhkan tim khusus untuk menyelamatkan mereka.
Ribuan warga Kabupaten Erie sudah mendapatkan layanan listrik kembali meski masih ada sekitar 14.000 pelanggan di seluruh negara bagian yang belum mendapatkan listrik. Otoritas setempat meminta warga untuk mematuhi larangan bepergian agar lalu lintas tak padat. Lalu lintas saat ini diutamakan bagi kendaraan tim pencari dan penyelamat.
Penerbangan terganggu
Akibat badai salju dan dampaknya, ribuan penerbangan ditunda, bahkan dibatalkan. Antrean panjang mengurus pembatalan dan penggantian tiket serta mengurus bagasi yang hilang di bandara membuat banyak calon penumpang frustrasi. Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, maskapai penerbangan membatalkan lebih dari 2.500 penerbangan dan yang paling terpukul adalah maskapai Southwest Airlines dengan sekitar 1.700 pembatalan. Sementara maskapai Delta Air Lines Inc. melakukan 250 pembatalan.
Kyle Goeke (28), calon penumpang Alaska Airlines, mengatakan bahwa ia akan terjebak di Seattle selama dua hari karena maskapainya membatalkan penerbangan yang dijadwalkan Senin pagi, dari Seattle ke Missoula. Penerbangan berikutnya yang tersedia adalah Rabu. "Untung saya punya teman di sini jadi ada yang bisa membantu. Tapi, banyak orang yang tak punya (teman atau kerabat di sini)," ujarnya.
Banyak orang yang menumpahkan kekesalannya ke Twitter. Salah satunya, David Sharp, yang mengeluhkan penerbangan Southwest Airlines dari Denver ke St Louis dibatalkan dan penerbangan berikutnya tidak tersedia selama dua hari lagi. Ia akan berusaha menyewa mobil sebagai gantinya. "Penerbangan 1824 dari Nashville ke Burbank dibatalkan dan kami belum menerima pemesanan ulang! Kami tak bisa merayakan Natal dan koper juga hilang. Padahal, ada obat-obatan di dalamnya. Saluran telepon maskapai sibuk. Tolong!"
Maskapai Southwest Airlines mengaku menerima banyak telepon dari pelanggan yang menanyakan tentang perjalanan mereka. Maskapai itu hanya bisa menjawab akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan jaringan setelah badai.
Banyak calon penumpang juga mengklaim bagasi hilang di Bandara William P. Hobby, Houston. Madeline Howard yang belum mendapatkan barang bawaannya mengunggah cuitan di Twitter yang menyebutkan ia diberitahu oleh maskapai Southwest Airlines bahwa barang bawaannya terbang ke bandara lain. Padahal, penerbangannya sudah dibatalkan.
Departemen Transportasi AS menyatakan akan meninjau kasus banyaknya jumlah penerbangan maskapai Southwest Airlines yang dibatalkan dalam beberapa hari terakhir. Mereka menilai insiden ini tak bisa diterima. "Departemen Transportasi AS prihatin dengan tingkat pembatalan dan penundaan Southwest Airlines yang tidak proporsional dan tidak dapat diterima serta kegagalan membantu pelanggan yang mengalami pembatalan atau penundaan," sebut pernyataan tertulis departemen itu.