Uni Eropa Siap Gelontorkan Paket Sanksi ke-9 untuk Rusia
Saat ini, Rusia menjadi negara dengan sanksi terbanyak di dunia. Sejak 2014, AS adalah negara yang paling banyak menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
VM
Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell berbicara kepada media saat tiba untuk pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussels, Belgia, Senin (12/12/2022). (AP Photo/Virginia Mayo)
BRUSSELS, SENIN - Para menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu di Brussels, Belgia, Senin (12/12/2022), untuk memutuskan paket sanksi tambahan kepada Rusia. Forum itu juga akan menyepakati rencana tambahan paket senjata senilai 2,11 miliar dollar Amerika Serikat kepada Ukraina.
Paket sanksi ke-9 ini meliputi empat skema. Pertama, memasukkan 200 individu dan entitas kepada daftar sanksi yang sudah ada. Ini termasuk antara lain angkatan bersenjata Rusia, baik individu maupun perusahaan produsen senjata. Masih termasuk dalam daftar itu adalah anggota parlemen, para menteri, pemerintahan dan partai politik.
Kedua, sanksi kepada tiga bank Rusia, termasuk larangan semua transaksi dengan Bank Pembangunan Daerah di Rusia. Ketiga, kontrol dan larangan ekspor, terutama untuk barang-barang yang bisa digunakan kembali. Ini termasuk kimia dasar, barang elektronik, dan komponen teknologi informasi.
Keempat, memutuskan akses Rusia terhadap semua jenis pesawat nirawak. Skema yang diusulkan adalah larangan eskpor mesin pesawat nirawak ke Rusia dan negara lain sebagai pihak ketiga.
JT
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom (kiri) berbicara dengan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto (tengah) dan Ketua Kebijakan Keamanan dan Urusan Luar Negeri Josep Borrell (kanan) menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussels, Belgia, Senin (12/12/2022). (Photo by John THYS / AFP)
Kami juga akan menyasar mesin propaganda Rusia dengan memutus siaran empat chanel dan platform distribusi konten lainnya. Kami juga mengusulkan sanksi ekonomi lebih jauh kepada sektor energi dan pertambangan Rusia, termasuk larangan melakukan investasi baru di Rusia, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pernyataan pers per 7 Desember.
EU juga bermaksud menambah bantuan dana hingga 2 miliar euro untuk membiayai pembelian senjata bagi Ukraina. Sebagian besar telah habis dalam perang yang telah berlangsung hampir 10 bulan itu.
EU juga bermaksud menambah bantuan dana hingga 2 miliar euro untuk membiayai pembelian senjata bagi Ukraina.
UE sedianya juga mengkaji sanksi baru yang dijatuhkan terhadap individu dan organisasi di Iran. Hal ini berkaitan gelombang unjuk-rasa di Iran yang berlangsung beberapa bulan terakhir dan pasokan pesawat nirawak ke Rusia.
Sebelum pertemuan, para menteri berbicara dengan mitra dari Ukraina. Ada pula pembicaraan dengan mitra dari negara-negara lain yang terkait dalam pembahasan untuk isu lain, seperti Armenia, Azerbaijan, Georgia, dan Moldova.
Saat ini, Rusia menjadi negara dengan sanksi terbanyak di dunia. Berdasarkan lembaga pengolah data, Castellum, sampai dengan 22 Februari 2022, 2.695 individu dan entitas terkena sanksi. Setelah 22 Februari, ada tambahan sanksi baru menyasar 10.207 individu dan entitas. Sebagai negara dengan target sanksi terbanyak di dunia, Rusia melampaui Iran (3.616 target), Suriah (2.608 target), Korea Utara (2.077 target), Venezuela (651 target), Myanmar (510 target), dan Kuba (208 target).
Sejak 2014, AS adalah negara yang paling banyak menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Akumulasi sasaran sanksi mencapai 2.688 target. Berikutnya adalah Kanada (1.943 target), Swiss (1.663 target), Inggris (1.643 target), Uni Eropa (1.436 target), Perancis (1.373 target), Australia (1.194 target), dan Jepang (962 target).
Sanksi yang digelontorkan kepada Rusia sejak invasi ke Ukraina per 24 Februari 2022 bentuknya beragam. Di antaranya pembatasan dan larangan perdagangan, pengenaan tambahan tarif pajak, pemblokiran akses keuangan, larangan investasi, serta larangan terbang dan perjalanan.
Ada pula pemblokiran media hingga larangan penerbangan. Dalam hubungan internasional, sanksi bisa didefinisikan sebagai instrumen kebijakan luar negeri nirmiliter guna mencapai tujuan entitas pemberi sanksi.