logo Kompas.id
InternasionalDunia di Ambang Badai Utang...
Iklan

Dunia di Ambang Badai Utang Kelima sejak 1970-an

”Kenaikan utang ini bukan karena buruknya pengelolaan keuangan negara, tetapi karena kejutan sistemik yang memukul banyak negara,” kata Grynspan.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
· 6 menit baca
Mata uang pecahan 100 dollar AS difoto di atas lembaran mata uang euro di Bogota, Kolombia, 12 Juli 2022.
AFP/DANIEL MUNOZ

Mata uang pecahan 100 dollar AS difoto di atas lembaran mata uang euro di Bogota, Kolombia, 12 Juli 2022.

Utang negara-negara berpendapatan rendah dan menengah dalam denominasi dollar AS mencapai 70-85 persen. Utang negara-negara kelompok tersebut rentan terhadap apresiasi dollar AS dan kenaikan suku bunga. Ancaman serupa berlaku bagi negara-negara berkembang secara umum. Dunia di ambang badai utang kelima sejak 1970-an.

Khusus tentang utang negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, Sekretaris Jenderal Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Rebeca Grynspan memberikan pemaparan, 6 Desember 2022, di Geneva, Swiss. Menurut Grynspan, setidaknya 88 negara telah mengalami depresiasi mata uang lokal terhadap dollar AS. Dari 88 negara itu, 33 negara mengalami depresiasi mata uang lokal lebih dari 10 persen terhadap dollar AS. Akibatnya, beban utang meningkat hanya karena apresiasi dollar AS.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000