RI Dorong Kerja Sama ASEAN dan Negara-negara Pasifik
Indonesia dan negara-negara Pasifik menghadapi tantangan dan memiliki kepentingan sama. Dengan prinsip saling menghargai kedaulatan dan integritas teritorial, negara ASEAN dan Pasifik akan memperkuat kerja sama.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA, KRIS MADA
·3 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi memberikan keterangan terkait pertemuan Indonesia - Pacific Forum for Development 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/12/2022).
BADUNG, KOMPAS — Dengan semangat inklusif dan saling menghargai kedaulatan serta integritas teritorial, Indonesia mengajak negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik untuk menjaga kawasan Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan makmur. Indonesia akan mendorong kerja sama dan keterlibatan lebih besar antara ASEAN dan negara-negara Pasifik sebagai implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pesan itu dalam pidato sambutannya untuk pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/12/2022). Hal senada kembali disampaikan Retno dalam konferensi pers.
Retno menyatakan, Indonesia dan negara-negara Pasifik sama-sama menghadapi isu kepentingan yang sama, misalnya, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pengurangan risiko bencana. ”Indonesia memiliki tantangan yang sama. Wajar bagi kita untuk membahasnya bersama, sebagai satu keluarga besar Pasifik,” ujar Retno dalam pidatonya.
Atas dasar kepentingan bersama itu, Retno mengajak peserta untuk menjalin kerja sama nyata. ”Kerja sama kita sebaiknya dimulai dengan masalah yang jadi kepentingan bersama, seperti keamanan pangan, perubahan iklim, dan mitigasi risiko bencana. Kita juga perlu meningkatkan kerja sama pada ekonomi kelautan berkelanjutan karena kehidupan kita amat bergantung pada itu,” tutur Retno.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi (tengah) memberikan sambutan dalam pertemuan Indonesia - Pacific Forum for Development 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/12/2022).
Indonesia berkomitmen memperkuat hubungan dengan negara-negara Pasifik. Penyelenggaraan IPFD disebut Retno sebagai perwujudan visi Elevasi Indonesia Pasifik (Indonesia’s Pacific Elevation Vision). IPFD menjadi landasan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Pasifik.
Diselenggarakan di Badung, Bali, 7-8 Desember 2022, IPFD digagas Indonesia sebagai forum peningkatan kerja sama kawasan. Selain pertemuan tingkat menteri dan pejabat tinggi, forum itu juga diisi dengan sejumlah lokakarya terkait pemberdayaan perempuan, mitigasi perubahan iklim, dan kerja sama pengembangan usaha. Tema kegiatan adalah ”Grow and Prosper Together”.
Indonesia dalam pertemuan tersebut juga mengajukan peta jalan kerja sama pembangunan jangka panjang negara-negara kawasan Pasifik dengan dilandasi semangat untuk tumbuh dan berkembang bersama.
Forum itu dihadiri para pemimpin dua organisasi utama negara-negara Pasifik Selatan, yakni Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF). Petinggi sejumlah negara Pasifik Selatan, seperti Niue, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall, hadir. Perwakilan dari Australia, Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan juga hadir.
Indonesia dalam pertemuan tersebut juga mengajukan peta jalan kerja sama pembangunan jangka panjang negara-negara kawasan Pasifik dengan dilandasi semangat untuk tumbuh dan berkembang bersama. Ini mencakup kerja sama bilateral maupun multilateral, termasuk kemitraan triangular. Peta jalan itu disebut dengan The Bali Message for Development Cooperation in the Pacific.
KOMPAS/KRIS MADA
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama pejabat sejumlah negara Pasifik pembukaan Indonesia-Pacific Forum for Development, Rabu (7/12/2022) di Badung, Bali. Indonesia mengundang perwakilan sejumlah negara pasifik dan lembaga multilateral. Forum itu salah satu upaya Indonesia semakin dekat dengan Pasifik
Retno menyatakan Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini akan mendorong kerja sama antara negara-negara ASEAN dan negara-negara Pasifik terkait isu yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama dalam mendorong dialog untuk perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta kemakmuran di Indo-Pasifik.
Isu strategis, misalnya, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pengurangan risiko bencana dihadapi bersama dan secara berkolaborasi. Retno menyebut kegiatan pendidikan, olahraga, dan pertukaran budaya juga memperkuat hubungan dan ikatan keluarga negara-negara Pasifik.
Kerja sama melalui IPFD juga upaya memastikan hubungan yang komprehensif dan inklusif untuk pembangunan. Retno menyatakan IPFD akan membantu menghubungan negara-negara Pasifik dengan mitra pembangunan dari kawasan dan sekitarnya melalui kerja sama, termasuk kerja sama triangular dengan mitra yang berminat.
Komitmen Indonesia dalam IPFD ditanggapi positif dari delegasi peserta maupun peninjau. Asian Development Bank Deputy Director General for Office of the Director General Pacific Department Emma M Veve menyatakan forum Indonesia – Pasifik, yang diketuai Indonesia, menjadi pertemuan penting bagi banyak negara di kawasan Pasifik.
Ditemui serangkaian acara IPFD 2022 di Nusa Dua, Badung, Rabu (7/12), Emma M Veve menilai The Bali Message mengungkapkan secara jelas perihal, yang menjadi perhatian bersama dan agenda kerja sama, yang akan dilakukan mulai dari level pemerintah sampai ke level bawah.