Dalam usianya ke-51 tahun, yang jatuh pada 2 Desember 2022, Uni Emirat Arab telah memulai fase baru dalam sejarahnya. Indonesia berupaya memetik momentum kebangkitan UEA lewat hubungan bilateral yang erat.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·3 menit baca
Melihat perkembangan dan capaiannya saat ini, Uni Emirat Arab terasa lebih matang daripada usianya. Dalam usia 51 tahun, negara gabungan tujuh keemiran itu tampak maju pesat, melesat dengan kekuatan ekonomi dan kemakmuran, serta terbang menjulang tinggi dengan mimpi-mimpinya menembus luar angkasa.
Gambaran kemajuan Uni Emirat Arab tersebut coba ditampilkan pelukis pasir--lewat taburan dan goresan telapak tangan dengan pasir-- yang ditayangkan di tiga layar besar di aula sebuah hotel di Kuningan, Jakarta, saat resepsi perayaan Hari Persatuan UEA ke-51, Senin (5/12/2022) malam. Lukisan itu memperlihatkan kemajuan UEA yang direpresentasikan dengan bangunan-bangunan ikonik, seperti Burj Khalifa, PLTN (pertama di tanah Arab) Barakah, misi penjelajahan ke luar angkasa, dan lain-lain.
Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem al- Dhaheri selaku tuan rumah mengutip pernyataan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan dalam pidatonya: "Uni Emirat Arab telah memulai fase baru dalam sejarahnya dan akan tetap menjadi mitra penting yang mendukung segala sesuatu yang membantu terwujudnya perkembangan dan kemajuan untuk semua".
Kemajuan dan kejayaan UEA tak terbayangkan bisa dicapai seperti saat ini jika menoleh balik ke belakang. Berdiri pada 2 Desember 1971 dengan dimotori Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan (1918-2004), lepas dari jajahan Inggris, UEA merupakan gabungan dari tujuh keemiran, yakni Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al-Quwain, Ras al-Khaimah, Fujairah).
Presiden dijabat Emir Abu Dhabi, wilayah terluas dari tujuh keemiran itu, yang saat ini diduduki Sheikh Mohamed bin Zayed al-Nahyan (sejak 14 Mei 2022). Adapun posisi perdana menteri diduduki Emir Dubai, yang kini dijabat Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum (sejak 2006)
Harian UEA, The National, dalam tajuk rencana edisi 2 Desember 2022 mencatat "perjalanan luar biasa" yang dilewati negara itu, antara lain terwujud lewat pertumbuhan domestik bruto (PDB) dari sekitar 15 miliar dollar AS pada 1975 menjadi hampir 360 miliar dollar AS pada 2020.
Seolah ingin menggambarkan citra kemakmuran dan kesejahteraan negaranya, acara resepsi diplomatik malam itu pun dikemas cukup "wah". Sejumlah perusahaan terkemuka UEA dihadirkan di area depan aula tempat resepsi. Satu grup drumband didatangkan masuk aula untuk mengiringi lagu kebangsaan UEA dan Indonesia di awal acara.
Relasi erat dengan RI
Tamu yang hadir memenuhi hampir semua kursi undangan. Mewakili Pemerintah Indonesia, hadir Menteri Perdagangan Zulfikli Hasan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan beberapa pejabat lain. "Indonesia dan Uni Emirat Arab mempunyai hubungan erat dan sudah berlangsung lama," kata Zulkifli dalam sambutan.
"Hubungan sangat erat antara kedua negara juga diperlihatkan oleh kedekatan hubungan pemimpin kami," lanjut dia, merujuk pada kedekatan hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.
Kedekatan relasi kedua pemimpin itu sudah tidak diragukan. Sejak 2019, praktis setiap tahun kedua pemimpin saling berkunjung silih ber- ganti. Hubungan Jokowi dan MBZ--sapaan populer Mohammed bin Zayed--sudah pada tataran kedekatan emosional. Terakhir, November lalu, sehari menjelang KTT G20 Bali, MBZ berkunjung ke Solo dan dijamu di kediaman Jokowi dalam rangka peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed.
Sheikh Zayed adalah ayah MBZ, yang ditetapkan sebagai bapak pendiri UEA. Tak hanya ayah MBZ, MBZ juga dijadikan nama jalan tol layang Jakarta-Cikampek. Di sisi lain, Joko Widodo juga diabadikan sebagai nama masjid dan jalan di Abu Dhabi.
Menurut Dubes Abdulla Salem, kunjungan MBZ ke Indonesia pada November 2022 mencerminkan hubungan bilateral yang sangat erat antara kedua negara. "Kunjungan ini menandai peralihan hubungan bilateral dari tahap penguatan ke tahap pemberdayaan guna menyelesaikan proyek dan rencana yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan bagi kedua negara," ujarnya.
"Hubungan bilateral antara UEA dan Indonesia terus berkembang menjadi kemitraan strategis di bidang politik, komersial, dan ekonomi berkat hubungan yang baik antara pemimpin kedua negara," lanjut Abdulla.
Kemitraan strategis dalam hubungan bilateral itu pada tahun ini ditandai dengan penandatangan Perjanjiaan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada Juli 2022. Negosiasi CEPA kedua negara berlangsung sangat cepat, yakni empat putaran selama sembilan bulan dari September 2021 sampai Juni 2022. Perjanjian ini berlaku 2023.
CEPA Indonesia dan UEA mencakup pengaturan bidang perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, ekonomi Islam, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perdagangan digital, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.
Perjanjian itu, kata Abdulla, "akan mendorong kesinambungan hubungan bilateral dan membuat perubahan signifikan dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi yang berkontribusi pada terciptanya kesempatan kerja baru dan mencapai kemakmuran dan pembangunan bagi rakyat kedua negara."
Selain ditopang visi kedua pemimpin, kedekatan relasi itu juga buah dari kematangan sebuah negara melihat potensi dan menjalin hubungan. Dalam usia 51 tahun, kematangan UEA tampak mengemuka.
Adapun mengenai perang di tingkat internasional, Abdullah menyebut, UEA akan terus mewujudkan kebijakan luar negeri yang bertujuan membangun kepentingan bersama negara-negara dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat.
Abdulla memaparkan, hubungan UEA dengan semua negara dicirikan oleh kesinambungan, moderasi, diplomasi, dan kebijaksanaan, terlepas dari perkembangan politik, keamanan, ekonomi, dan kesehatan global, serta memanfaatkannya dalam menemukan solusi terhadap tantangan dan konflik yang terjadi di tingkat regional maupun internasional.