Presiden Jokowi Ajak Pemimpin APEC Perkuat Kerja Sama Konkret
Pemimpin APEC diajak memperkuat kerja sama konkret. Hal ini dibutuhkan dalam menghadapi krisis pangan, energi, lingkungan, hingga resesi yang mengancam dunia.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mendorong seluruh anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC untuk memperkuat kerja sama konkret dalam menghadapi krisis global. Krisis global dimaksud mulai krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, hingga ancaman resesi.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan intervensinya pada pertemuan pemimpin APEC sesi 1 di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jumat (18/11/2022). ”Dalam jangka pendek, kolaborasi mutlak diperlukan untuk atasi inflasi dan pastikan ketahanan pangan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun mendorong perwujudan APEC Food Security Roadmap Towards 2030. Hal ini untuk memastikan ketahanan pangan melalui teknologi yang inovatif dan digitalisasi, peningkatan produktivitas dan efisiensi sistem pangan, serta kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. ”Ketersediaan pupuk dan pakan ternak juga perlu diperhatikan untuk cegah krisis pangan menyerang lebih dari tiga miliar masyarakat,” ucap Presiden Jokowi.
Sementara itu, dalam jangka panjang Presiden mendorong penguatan kemitraan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Ekonomi digital dan transformasi digital dinilai penting untuk pemulihan ekonomi yang inklusif. ”Sejak pandemi manfaat ekonominya semakin dirasakan, mulai dari telemedicine, jasa antar makanan, pembayaran digital, hingga keterlibatan UMKM di marketplace. Kita harus bangun ekosistem ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan start-up khususnya melalui penguatan keterampilan dan literasi digital,” kata Presiden.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga mendorong ekonomi hijau bagi pemulihan ekonomi kawasan. Ekonomi hijau adalah masa depan ekonomi kawasan dan lebih dari 90 miliar dolar AS digunakan untuk membangun berbagai proyek hijau di APEC.
”Untuk itu, saya menyambut baik inisiatif Thailand The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy. Inisiatif ini akan membuka akses terhadap pembiayaan, teknologi, inovasi, dan penguatan kapasitas,” kata Presiden Jokowi.
Saya menyambut baik inisiatif Thailand The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy. Inisiatif ini akan membuka akses terhadap pembiayaan, teknologi, inovasi, dan penguatan kapasitas. (Presiden Jokowi)
Presiden Jokowi menegaskan bahwa penguatan kolaborasi antaranggota APEC merupakan kunci untuk mencapai semua hal tersebut. Sebelum memulai sesi pertemuan, saat tiba di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Presiden Jokowi disambut langsung Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan dilanjutkan sesi foto bersama.
Sektor prioritas
Saat berbicara pada Dialog Informal Pemimpin APEC dengan sejumlah undangan di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jumat pagi, Presiden mengungkapkan dua sektor prioritas yang dapat mendorong upaya pemulihan ekonomi global. ”Pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilien. Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga. Sumber alternatif, rute, dan hub logistik baru perlu didukung investasi baru,” katanya.
Menurut Presiden Jokowi, hilirisasi menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku. Hal lain yang penting untuk mendukung pembangunan rantai pasok adalah pembangunan infrastruktur.
Menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), kebutuhan pembiayaan infrastruktur negara berkembang di Asia sebesar 1,7 triliun dolar AS per tahun. ”APEC perlu memobilisasi pembiayaan infrastruktur,” kata Presiden Jokowi.
Sektor prioritas kedua yang disampaikan Presiden Jokowi, yaitu kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru. Menurut UNESCO, sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1 persen produk domestik bruto global dan 6,2 persen lapangan kerja. ”Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif karena mendobrak batas geografis, jender, etnis, strata ekonomi, dan mendorong pencapaian SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan),” ujar Presiden.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mendorong APEC mendukung industri kreatif, termasuk pariwisata, agar lebih resilien. Upaya ini termasuk lewat transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia.
Di akhir intervensinya, Presiden Jokowi kembali menegaskan semangat kolaborasi untuk mengubah krisis sebagai momentum untuk pulih dan menjadi lebih kuat. ”Pada akhirnya pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah tujuan akhir kita. Perdagangan dan investasi adalah jembatan kita,” kata Presiden Jokowi.
Pada akhirnya pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah tujuan akhir kita. Perdagangan dan investasi adalah jembatan kita.
Selain pemimpin ekonomi APEC, hadir pula dalam pertemuan tersebut sejumlah pemimpin ekonomi di luar APEC yang diundang, antara lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Tiga isu utama adalah penguatan kerja sama ekonomi, kerja sama transisi energi, dan penguatan kerja sama di kawasan Asia Pasifik disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu secara bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Hotel Kimpton Maa-Lai, Bangkok, Jumat.
”Kita perlu dorong akses pasar bagi perdagangan kedua negara, khususnya pada komoditas pertanian, mineral, besi dan baja, dan plastik serta kerja sama bidang pertanian dan sertifikasi halal,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Di bidang kerja sama transisi energi, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia terus memperkuat upaya transisi energi menggunakan energi baru dan terbarukan. ”Saya mengundang pebisnis Selandia Baru untuk investasi pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Selandia Baru siap mendukung keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun depan. (PM Jacinda Ardern)
Adapun di bidang kerja sama kawasan, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia berkomitmen mendorong kerja sama pembangunan di Pasifik. Untuk itu di tahun depan Indonesia akan mendorong engagement negara Pasifik dengan ASEAN. ”Saya ingin Selandia Baru dapat menjadi jembatan penghubung kemitraan antara ASEAN dan Pasifik di kawasan Indo-Pasifik,” kata Presiden.
PM Jacinda dalam pengantaranya mengapresiasi penyelenggaraan G20 di Indonesia dan mengucapkan selamat kepada Indonesia atas keketuaan ASEAN 2023. "Selandia Baru siap mendukung keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun depan," kata PM Jacinda.