PARIS
Banteng dan ayam bikin panas suku politik Perancis. Hal itu terjadi setelah parlemen nasional mempertimbangkan aturan untuk melarang tradisi budaya adu banteng yang sangat diminati Perancis selatan dan barat, serta tradisi adu ayam di Perancis utara. Apalagi tradisi tua adu banteng telah dilegalkan oleh mahkamah konstitusi Perancis sejak September 2012 dan digemari para seniman seperti Ernest Hemingway dari AS hingga Pablo Picasso dari Italia.
Sidang perdana komisi hukum parlemen untuk membahas sebuah rancangan undang-undangan (RUU) yang bertujuan melarang adu banteng dan ayam mulai digelar pada Rabu (16/11/2022). Rencananya, parlemen menggelar pemungutan suara pada 24 November.
Baca juga : Potongan "Earbud" Besarang Selama 5 Tahun di Telinga Pria Inggris
Langkah politik parlemen memicu protes keras yang sangat emosional di kalangan penduduk kota Bayonne dan Mont-de-Marsan di Perancis barat, serta kota Arles, Beziers, Nimes, dan lainnya di pesisir Mediterania. Warga di beberapa daerah di Perancis utara melakukan hal serupa.
Suhu politik Perancis bereskalasi akibat reaksi balik di daerah perdesaan dan pusat adu banteng, tempat praktik itu menjadi tradisi budaya yang dijunjung tinggi. Rencana untuk melarang adu banteng membuat retak koalisi Presiden Emmanuel Macron yang berkuasa dan oposisi sayap kanan, Barisan Nasional, yang dipimpin pencinta binatang, Marine Le Pen.
Ketua partai Renaisans yang mendukung Macron di parlemen, Aurore Berge, menandatangani surat terbuka yang menyerukan larangan adu banteng tahun lalu. Anggota partai lainnya menentang keras RUU itu. Menteri Kehakiman Eric Dupond-Moretti dikenal sebagai penggemar adu banteng. Beberapa orang menentang RUU karena hanya akan memperlebar kesenjangan perkotaan-perdesaan di Perancis.
Baca juga : Berlian 1,9 Karat untuk Hadiah Ulang Tahun Pernikahan
Charles Dayot, Wali Kota Mont-de-Marsan di Perancis selatan, marah besar kepada anggota parlemen. "Adu banteng adalah identitas kami, budaya yang hidup. Tinggalkan kami sendiri dengan tradisi kami!” kata Dayot, yang merupakan Wakil Presiden Persatuan Kota Adu Banteng Perancis. Jean-Rene Cazeneuve, anggota parlemen dari partai berkuasa juga berang. Katanya, adu banteng tak perlu dilarang.
Sementara anggota parlemen lain menolak pemikiran itu. “Saya pikir mayoritas orang Perancis berbagi pandangan bahwa adu banteng itu tidak bermoral, tontonan yang tidak lagi memiliki tempatnya di abad ke-21,” kata anggota parlemen oposisi sayap kiri, Aymeric Caron. Sebuah jajak pendapat oleh kelompok survei Ifop awal tahun ini mendukung klaim Caron, yakni 77 persen responden menyetujui larangan tersebut.
Baca juga : Lelang Fosil Tengkorak T-Rex
Caron mengarakan, adu banteng bukanlah tradisi Perancis, melainkan kebiasaan Spanyol yang diimpor ke Perancis pada abad ke-19 untuk menyenangkan hati istri Napoleon III, yang berasal dari Andalusia.
Le Pen, ketika maju sebagai capres Perancis awal tahun ini, menjadikan kesejahteraan hewan sebagai bagian dari manifestonya. Dia berjanji memberikan hewan status konstitusional dan menyatakan bahwa penganiayaan hewan yang sembrono tidak dapat ditoleransi dalam masyarakat. (AFP/CAL)