Buka KTT G20, Presiden Jokowi: Kita Harus Hentikan Perang
”Hari ini mata dunia tertuju kepada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau, akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” kata Presiden Jokowi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Indonesia, sebagai Presiden G20, sudah berusaha semaksimal mungkin menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan lebar. Namun, keberhasilan G20 hanya akan dapat tercapai apabila semua pihak berkomitmen dan bekerja keras menyisihkan perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi dunia.
”Yang Mulia, para pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato pembuka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Mengawali pidatonya, Presiden Jokowi menuturkan bahwa sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. ”Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini,” katanya.
Kepala Negara mengatakan bahwa dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, dan perang terjadi. ”Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang,” ujarnya.
Menurut Presiden Jokowi, masalah pupuk jangan disepelekan. Apabila tidak segera diambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram. Tingginya harga pangan saat ini dapat semakin memburuk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan.
Kelangkaan pupuk akan menyebabkan gagal panen di berbagai belahan dunia. Sebanyak 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan menghadapi kondisi yang sangat serius.
”Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional sedang diuji. Yang mulia, hari ini mata dunia tertuju kepada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau, akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” kata Presiden Jokowi.
Yang mulia, hari ini mata dunia tertuju kepada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau, akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal.
Sebagai Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar. ”Namun, keberhasilan hanya dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menuturkan bahwa Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa, sampai tataran negara, pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota.
Sebagai negara demokrasi, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan. Semangat yang sama harus ditunjukkan G20. ”Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita mengemban tanggung jawab ini, tidak hanya untuk rakyat kita masing-masing, tetapi untuk masyarakat dunia. Bertanggung jawab berarti menghargai hukum internasional dan prinsip yang tertera dalam Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan solusi menang-menang, bukan situasi menang-kalah,” tuturnya.
”Bertanggung jawab juga berarti bahwa kita harus menghentikan perang. Jika perang tidak berakhir, akan menyulitkan dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan menyulitkan kita untuk mengambil tanggung jawab bagi generasi saat ini dan masa depan. Kita seharusnya tidak memecah belah dunia. Kita seharusnya tidak membiarkan dunia jatuh dalam Perang Dingin lagi,” kata Presiden melanjutkan.
Indonesia berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah situasi yang sangat sulit, G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian konkret dengan mempersiapkan dana untuk menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund, membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust, dan mendorong percepatan pencapaian SDG’s (tujuan pembangunan berkelanjutan).
Selain itu, menghasilkan ratusan kerja sama konkret serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih maju dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi. ”Kita tidak hanya bicara, tetapi melakukan langkah-langkah nyata. Akhir kata, mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak memikul tanggung jawab dan menunjukkan jiwa kepemimpinan,” kata Presiden Jokowi. Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” kata Presiden Jokowi.
Terkait kelancaran pelaksanaan KTT G20 di Bali, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati melalui siaran pers Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Selasa (15/11/2022), menuturkan bahwa petugas telah disiapkan di sejumlah titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
”Hari ini dan besok (15-16 November 2022) merupakan puncak pertemuan para pemimpin G20. Tentunya petugas telah disiapkan di sejumlah titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas bagi para delegasi yang hadir dan bagi masyarakat umum yang melakukan perjalanan,” kata Adita.