Presiden Jokowi: Kredibilitas ASEAN Diuji Dinamika Geopolitik
Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa kredibilitas dan relevansi ASEAN diuji di tengah tantangan kondisi dunia yang mengkhawatirkan serta dinamika geopolitik kawasan. ASEAN mesti jadi solusi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo saat bertemu pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA) di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Kamis, 10 November 2022.
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi dunia yang makin mengkhawatirkan dan dinamika geopolitik kawasan menguji kredibilitas dan relevansi negara anggota ASEAN. Terkait hal tersebut Presiden Joko Widodo menyerukan pemerintah dan parlemen negara ASEAN untuk bersinergi memperkokoh kesatuan dan sentralitas ASEAN.
”Kredibilitas dan relevansi ASEAN diuji di tengah tantangan ini. Apabila ASEAN gagal jadi solusi, kredibilitas dan relevansinya akan terus dipertanyakan. Pemerintah dan parlemen harus bersinergi untuk memperkokoh kesatuan dan sentralitas ASEAN,” kata Presiden Jokowi saat bertemu pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA) di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).
ASEAN sudah tidak asing lagi dengan krisis. Dari dalam ASEAN ada krisis politik Myanmar yang isunya berkaitan erat dengan demokrasi dan situasi kemanusiaan.
Menurut Kepala Negara, ASEAN sudah tidak asing lagi dengan krisis. Dari dalam ASEAN ada krisis politik Myanmar yang isunya berkaitan erat dengan demokrasi dan situasi kemanusiaan. "Peran ASEAN untuk menyelesaikannya dinanti rakyat kita dan dunia. Jadi, perlu dapat perhatian khusus parlemen negara ASEAN,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, dari luar ASEAN, Presiden Jokowi menuturkan, ada isu dinamika geopolitik kawasan. ASEAN pun dituntut menavigasi rivalitas kekuatan besar yang makin tajam. ”Kita tidak ingin melihat perang di kawasan. Perang akan menjauhkan cita-cita kita Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth,” kata Presiden Jokowi.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo saat bertemu pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA) di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Kamis, 10 November 2022.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 untuk berkontribusi membangun ASEAN yang lebih kuat. Selain itu, juga ASEAN yang mampu menghadapi tantangan masa depan yang makin kompleks, mampu melindungi kawasan dari guncangan eksternal, dan mampu mempertahankan independensi di tengah rivalitas kekuatan besar.
”Saya harapkan dukungan parlemen negara ASEAN terhadap keketuaan Indonesia. Bersama kita buktikan kepada rakyat kita dan dunia, ASEAN tetap relevan,” kata Presiden Jokowi yang dalam pertemuan tersebut didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Saat berbicara dalam pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Hotel Sokha, Phnom Penh, Presiden Jokowi mengingatkan kawasan untuk tetap waspada meski perekonomian di ASEAN tetap positif saat dunia tengah dilanda gelombang krisis.
”Total GDP ASEAN masih di atas 3 triliun dolar AS dan ASEAN ekonomi terbesar ke-5 dunia. Dalam situasi guncangan finansial ini, tentu kita semua harus waspada. Kemitraan dunia usaha dan pemerintah harus makin diperkuat. Sektor swasta memiliki peran sangat penting,” kata Presiden Jokowi.
Untuk jangka pendek, Presiden mendorong penguatan resiliensi ekonomi ASEAN. Hal ini memerlukan countermeasures dan kebijakan makroprudensial pemerintah yang adaptif untuk menstabilkan keuangan dan stimulasi pergerakan ekonomi.
”Sektor swasta juga harus forward looking, artinya cermat melihat krisis, berhati-hati, tapi bergerak cepat untuk adaptasi. Kecepatan dan ketepatan beradaptasi jadi kunci resiliensi ekonomi ASEAN,” ujar Kepala Negara.
FAKHRI FADLURROHMAN
Periset dari negara-negara ASEAN dan India turut mengikuti acara InaRI Expo 2022 di Gedung ICC, Cibinong Science Center, Bogor, Kamis (27/10/2022). Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pameran riset dan invoasi dalam acara InaRI Expo 2022 dengan tema "Digital, Blue, & Green Economy: Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi". Acara ini diikuti 239 peserta dan berlangsung mulai dari 27 sampai 30 Oktober 2022.
Adapun untuk jangka panjang, Presiden Jokowi menuturkan arti penting peningkatan daya saing ASEAN di mana kuncinya adalah inovasi. Inovasi memastikan ASEAN kompetitif di masa depan.
Ekonomi digital dan ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN. ”Ekonomi digital mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar, sementara ekonomi hijau memastikan ASEAN terus tumbuh dan berkelanjutan,” ujar Presiden.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga mengemukakan arti penting sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi perekonomian ASEAN. Sebanyak 90 persen lebih dunia usaha di kawasan adalah UMKM, di mana di Indonesia sendiri terdapat 65 juta UMKM.
Presiden Jokowi juga mengemukakan arti penting sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi perekonomian ASEAN.
”Kemajuan UMKM sangat berdampak pada ekonomi ASEAN, untuk itu sinergi kita menjadi sangat krusial untuk makin diperkokoh,” ujar Presiden Jokowi yang pada kesempatan itu didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Di sela-sela rangkaian penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Presiden Jokowi bertemu secara bilateral dengan Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Masatsugu Asakawa di Hotel Sokha, Phnom Penh.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Bank Pembangunan Asia Masatsugu Asakawa di sela-sela rangkaian penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).
Episentrum pertumbuhan
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, khususnya di tahun depan, saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN dengan tema utama ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dibicarakan pada kesempatan tersebut. ”Saya ingin mendengar langsung pandangan Bapak Sasakawa,” ujar Presiden Jokowi.
Merujuk laporan ADB terkait pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara, Kepala Negara menuturkan bahwa meski lebih baik dari kawasan lainnya, pertumbuhan tahun ini turun dari 5,1 persen menjadi 4,9 persen. ”Penurunan permintaan global akan meningkatkan laju inflasi dan instabilitas finansial di kawasan. Tentu ini harus membuat kita semua di kawasan waspada,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu, dalam pengantarnya, Presiden ADB Masatsugu Asakawa menyampaikan selamat atas kinerja ekonomi Indonesia yang sangat baik. Selain itu, Presiden ADB juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di G20 yang dinilainya dapat menavigasi G20.
Selain Menlu Retno, pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.