Meta, induk perusahaan Facebook, akan memutus hubungan kerja 11.000 pegawai atau 13 persen dari sumber daya manusianya. Langkah ini dilakukan setelah pekan lalu Twitter melakukan PHK terhadap sekitar 3.500 karyawannya.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
SAN MATEO, KAMIS — Meta, induk perusahaan Facebook, akan memutus hubungan kerja dengan 11.000 karyawan atau 13 persen dari sumber daya manusianya. Langkah efisiensi itu dilakukan menyusul pendapatan perusahaan yang anjlok.
Pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut disampaikan Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg, Rabu (9/11/2022) waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia. Menurut Reuters, Zuckerberg dengan mata merah mengumumkannya kepada karyawan dengan membacakan naskah.
Tak ada tanya jawab dalam kesempatan itu. Zuckerberg sedianya akan menggelar tatap muka dengan karyawannya dalam jumlah yang lebih banyak dan membuka sesi tanya jawab pada Jumat pekan ini.
Tidak hanya perdagangan daring yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya iklan telah menyebabkan pendapatan jauh lebih rendah dari yang saya harapkan.
Dalam pengumumannya, Zuckerberg mengatakan, dia telah membuat keputusan untuk merekrut karyawan secara agresif. Kebijakan ini untuk mengantisipasi pertumbuhan yang cepat, bahkan setelah penguncian pandemi berakhir.
”Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan. Tidak hanya perdagangan daring yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya iklan telah menyebabkan pendapatan jauh lebih rendah dari yang saya harapkan. Saya salah, dan saya bertanggung jawab untuk itu,” kata Zuckerberg.
Meta, seperti perusahaan media sosial lainnya, menikmati lonjakan pendapatan selama era penguncian pandemi pada 2020 dan 2021. Sebab, selama masa itu, lebih banyak orang tinggal di rumah dan berselancar di dunia internet menggunakan ponsel dan komputer mereka.
Namun, ketika kebijakan penguncian berakhir, orang-orang mulai keluar rumah dan bersosialisasi lagi. Situasi ini menyebabkan frekuensi orang berselancar di dunia internet anjlok. Dampaknya, pendapatan Meta mulai goyah.
Valuasi Meta sempat mencapai lebih dari 1 triliun dollar AS. Sekarang, valuasinya turun menjadi 256 miliar dollar AS setelah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya pada tahun ini saja.
Di sisi lain, kebijakan PHK tersebut meningkatkan saham Meta sebesar 4 persen pada Rabu. Investor yang telah menanamkan modalnya besar-besaran di Meta menganggapnya sebagai langkah positif.
”Investor bernapas lega karena manajemen Meta atau Zuckerberg tampaknya mengindahkan beberapa saran, yaitu bahwa Meta perlu memangkas sebagian dari tagihan pengeluaran yang meningkat,” kata analis Hargreaves Lansdown, Sophie Lund-Yates.
Melalui kebijakan PHK, Meta memperkirakan seluruh biaya operasional sepanjang 2023 mencapai 94 miliar-100 miliar dollar AS. Ini turun dibandingkan dengan perkiraan awal, yakni 96 miliar-101 miliar dollar AS. Itu juga mempersempit kisaran perkiraan belanja modal 2023.
Zuckerberg mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka akan menerima surat elektronik dari perusahaan untuk mengetahui apakah mereka termasuk bagian dari karyawan yang terkena PHK atau tidak. Sebagian besar akses ke perusahaan akan ditutup untuk yang terkena PHK mengingat informasi-informasi yang sifatnya sensitif.
”Kita akan mengaktifkan alamat surat elektronik sepanjang hari agar setiap karyawan dapat menyampaikan ungkapan perpisahannya,” kata Zuckerberg.
Karyawan yang terkena PHK akan mendapat pesangon. Perhitungannya, 16 kali basis gaji mingguan ditambah dua kali basis gaji mingguan per tahun selama masa kerja. Asuransi kesehatan untuk karyawan dan keluarganya akan berlanjut sampai dengan enam bulan ke depan.
Dengan pengurangan 11.000 karyawan, Meta masih memiliki lebih dari 75.000 karyawan di seantero dunia. Pada akhir 2021, Meta memiliki 71.970 karyawan. Sementara pada akhir 2020, karyawannya berjumlah kurang dari 59.000 orang.
Selain PHK, Meta juga melakukan efisiensi lainnya. Misalnya, mengurangi ruang kantor, menurunkan pengeluaran diskresioner, dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga triwulan I-2023 untuk mengendalikan pengeluaran. (AP/AFP/REUTERS)