Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali diharapkan memberi dampak ekonomi, baik global, nasional, dan lokal.
Oleh
DAHLIA IRAWATI, COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
RUNIK SRI ASTUTI
Pekerja tengah mendesain gambar Burung Garuda dan peta Indonesia di di bengkel kerja Hucravindo, salah satu Industri kecil menengah kerajinan kayu di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (7/11/2022). Industri milik Muhammad Aliyafi (29) ini terpilih sebagai salah satu souvenir resmi KTT G20 di Bali tahun ini.
Konferensi Tingkat Tinggi G20 membuat Bali menggeliat setelah dua tahun dibelit pandemi Covid-19. Banyak harapan momentum internasional itu akan menjadi titik lenting pemulihan ekonomi Bali.
Hal tersebut dirasakan Johan (35), warga Kuta yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan berbasis daring. Johan, yang sudah sembilan tahun menjadi sopir, bercerita, dua tahun pandemi merupakan masa paling susah sejak ia tinggal di Bali. ”Selama pandemi, rasanya Bali tidak bisa apa-apa. Daerah yang sangat bergantung pada sektor wisata ini benar-benar jatuh akibat pandemi. Saya habis-habisan untuk bisa makan,” kata pria asal Flores tersebut.
Johan, ayah dua anak, terpaksa menjual mobil hasil kerja selama ini. Anak-anaknya sebenarnya tidak setuju mobil dijual. Namun, mereka sadar tidak memiliki uang lagi. ”Saya sampai jual mobil, benar-benar habis untuk makan dan membayar biaya sekolah. Mau bagaimana lagi, kami tidak mempunyai apa-apa untuk makan,” kata Johan.
Istri Johan sempat mencoba mencari uang dengan berjualan barang kebutuhan pokok. Namun, usaha itu tidak berkembang karena semua tetangganya mengalami kesulitan serupa. Saat ini Johan berusaha bangkit dan menjalankan angkutan daring menggunakan mobil sewaan. Sehari, sewa mobil di Kuta sebesar Rp 250.000.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Digital Innovation Network G20 dilangsungkan di Nusa Dua, Badung, Bali. Vice President Google dan Engineering and Research Google Yossi Matias ketika memberikan pidato kunci dalam acara Digital Innovation Network (DIN) G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9/2022).
Ia optimistis perekonomian Bali akan pulih. Salah satunya melalui perhelatan KTT G20. ”Harapan saya, KTT G20 menjadi momentum pulihnya ekonomi Bali. Tampak sekali ekonomi mulai menggeliat. Semoga acaranya sukses dan berdampak baik pada Bali,” katanya.
Johan berpikir sederhana. KTT G20 adalah pertemuan para kepala negara. Jika acara sukses, para pemimpin negara asing bisa menyuarakan kepada warga mereka betapa Bali sangat nyaman sebagai tempat wisata. Dengan demikian, banyak orang akan kembali memilih Bali untuk berwisata.
Dalam dua pekan ini, Johan sudah 20 kali mengantar orang berkunjung ke pusat oleh-oleh. Mereka, antara lain, orang-orang Jakarta yang dinilai Johan menyiapkan KTT G20. Pendapatan hariannya naik hingga 30 persen.
Ayu Adnyawati (52), pegawai toko oleh-oleh khas Bali di luar kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, mengakui tokonya terimbas dampak sepinya pariwisata Bali akibat pandemi Covid-19. Saat itu pendapatan toko tempatnya bekerja nol. Ayu mengatakan, toko oleh-oleh itu sekarang mulai kembali didatangi pembeli. Menurut dia, hal itu terjadi menyusul pembukaan kembali pintu masuk internasional dari dan ke Bali sejak Maret 2022. ”Tamu mulai ramai ke Bali. Kami dapat kembali berdagang meskipun tidak seramai masa sebelum pandemi Covid-19,” ujar Ayu.
Menurut Ayu, dari pengalamannya, penyelenggaraan konferensi internasional di kawasan Nusa Dua mungkin tidak akan berdampak langsung terhadap penjualan oleh-oleh. Namun, Ayu berharap penyelenggaraan acara puncak KTT G20 di Nusa Dua akan memberikan dampak positif bagi Bali dan Indonesia secara keseluruhan. ”Mudah-mudahan tamu internasional makin percaya kepada Bali,” katanya.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo meninjau secara langsung sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, Selasa (8/11/2022).
Harapan dan doa banyak pihak bukan omong kosong. Situasi ekonomi Bali mulai membaik. Sejumlah lembaga resmi pemerintah mencatat pertumbuhan ekonomi Bali makin positif pada semester II tahun 2022. Meski begitu, perbaikan ini masih sepertiga dari kondisi normal sebelum pandemi. BPS mencatat, selama Juli-September 2022, perekonomian Bali tumbuh 8,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Dalam catatan Bank Indonesia, pada 2020, ekonomi Bali mengalami kontraksi minus 9,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perlambatan tersebut makin berkurang memasuki 2021. Memasuki 2022, pertumbuhan ekonomi mencatat kinerja positif.
KTT G20 diharapkan menguatkan pertumbuhan ekonomi Bali. Sektor akomodasi, makanan, dan minuman menjadi penopang utama, diikuti sektor pertanian, konstruksi, dan perdagangan. ”G20 memberi sumbangsih sekitar 1 persen terhadap PDB Bali,” kata Kepala BI Bali Trisno Nugroho, Senin (7/11), di Denpasar.
Menurut dia, penguatan ekonomi itu, antara lain, dipicu kedatangan tamu KTT G20. Kini di Bali, penjor hias sebagai ucapan selamat datang telah terpasang di 21 desa adat. Rangkaian doa untuk kelancaran dan kesuksesan perhelatan KTT G20 pun membubung ke udara seiring wangi dupa.
”Masyarakat Bali menyambut gembira acara ini. Harapannya, KTT berjalan lancar sehingga perekonomian tumbuh kembali seperti sebelumnya,” ujar Made Arbawa dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali.
Pertemuan para pemimpin negara di Bali, 15-16 November 2022, pada akhirnya bukan sekadar gengsi sebuah bangsa. Lebih jauh, denyut aktivitas internasional itu diharapkan menguatkan langkah Bali untuk pulih dari pandemi.