China berkomitmen membuka diri untuk pasar dunia dan mendorong investasi asing. Salah satu upaya membuka pasar dilakukan melalui China International Import Expo di Shanghai pada 5-10 November 2022.
Oleh
LUKI AULIA, dari Shanghai, China
·3 menit baca
—
China akan terus membuka diri dan bekerja sama dengan semua negara untuk berbagi peluang mendorong perekonomian. China akan mendorong lebih banyak investasi asing dan mempercepat proyek konstruksi, seperti pelabuhan perdagangan bebas Hainan. China berkomitmen pada kebijakan nasional untuk membuka diri terhadap dunia luar, mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan, dan mengikuti arah globalisasi ekonomi yang benar.
Hal ini dikemukakan Presiden China Xi Jinping melalui video dalam pembukaan China International Import Expo (CIIE) di Shanghai, Jumat (4/11/2022) malam. ”China mendorong semua negara dan berbagai pihak berbagi peluang demi memperdalam kerja sama internasional, berpartisipasi dalam reformasi Organisasi Perdagangan Dunia, mempromosikan liberalisasi dan memfasilitasi perdagangan serta investasi,” kata Xi.
China, lanjut Xi, akan bekerja dengan semua negara dan semua pihak untuk berbagi peluang dari kerja sama internasional yang mendalam. China akan terlibat penuh dalam negosiasi reformasi
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO); mempromosikan liberalisasi, fasilitasi perdagangan, dan investasi; serta meningkatkan koordinasi kebijakan ekonomi makro internasional untuk bersama-sama mendorong penyokong baru bagi pertumbuhan global.
China akan aktif bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital (DEPA) untuk memperluas jaringan kawasan perdagangan bebas berstandar tinggi yang berorientasi global. ”Kami akan mendukung negara berkembang lain dan membantu mereka tumbuh lebih cepat serta mempromosikan pembangunan komunitas demi masa depan bersama,” kata Xi.
Fokus impor
CIIE merupakan pameran yang berfokus pada impor barang-barang asing. Pameran ini diluncurkan China pada 2018 untuk memamerkan kredensial perdagangan bebasnya. Dalam pameran yang akan berlangsung hingga 10 November ini, perusahaan dari 127 negara dan daerah akan memamerkan produk atau layanan mereka.
Harian Global Times, Jumat, menyebutkan, CIIE menjadi contoh jalan China menuju modernisasi karena pemulihan ekonomi diperkirakan akan meningkat meskipun ada berbagai hambatan, seperti Covid-19 dan ketegangan geopolitik. Sebanyak 145 negara, kawasan, dan organisasi internasional berpartisipasi dalam CIIE.
Ekonom di Universitas Peking, Cao Heping, mengatakan, China membuktikan perannya yang tidak tergoyahkan sebagai kontributor vital bagi ekonomi global. Buktinya, China mampu menjadi tuan rumah acara semacam ini saat sedang menghadapi tekanan Covid-19, ketegangan geopolitik yang berkepanjangan, dan tantangan lain. Selama ini, ekspor China lebih unggul ketimbang impor. Dengan CIIE diharapkan China akan bisa menghubungkan pemasok global produk dan layanan premium serta konsumen domestik yang mendambakan barang-barang pilihan.
Sebagai tanda lain dari meningkatnya minat bisnis di pameran perdagangan, 284 perusahaan Fortune Global 500 dan industri besar bergabung dalam pameran bisnis. Enam area pameran utama acara ini menampilkan ratusan produk, teknologi, dan layanan baru, mulai dari produk konsumen dan hasil pertanian hingga peralatan medis dan peralatan teknologi mutakhir. Ada area khusus yang dibuat tahun ini untuk memamerkan tanaman dan benih, kecerdasan buatan, teknologi rendah karbon, dan inkubasi inovasi. Lebih dari 150 perusahaan rintisan di bidang teknologi dan peralatan, produk konsumen, perawatan kesehatan, serta mobil ikut ambil bagian.
CIIE, selain China International Fair for Trade in Services di Beijing dan Canton Fair di Guangzhou, Provinsi Guangdong, merupakan platform utama yang menunjukkan dorongan China untuk keterbukaan dan kerja sama global. Raksasa kendaraan listrik Amerika Serikat, Tesla, juga akan memamerkan robot humanoid-nya, Tesla Bot, di CIIE.