Dua WNI Cedera dalam Insiden Pesta Halloween di Seoul
Petugas penolong harus menyelip di antara hadirin sebelum akhirnya mencapai korban. Sebagian orang di lokasi malah beryanyi dan berjoget kala mobil ambulans dan regu penyelamat datang.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Luar Negeri RI memastikan dua warga Indonesia cedera dalam insiden perayaan Halloween di Seoul, Korea Selatan. Jumlah korban total dalam insiden pada Sabtu (29/10/2022) malam itu terus bertambah.
Direktur Perlindungan WNI pada Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan, informasi soal dua WNI itu dikonfirmasi pada Minggu (30/10/2022) siang. “Mereka sudah pulang dari rumah sakit,” ujarnya di Jakarta.
Kedutaan Besar RI di Seoul masih terus berkoodinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan nasib WNI selepas insiden tersebut. Otoritas setempat telah memperingatkan, jumlah korban dikhawatirkan akan terus bertambah.
Sejauh ini, sudah 151 orang dipastikan tewas. Di berbagai rumah sakit pun masih banyak korban dirawat. Sebagian dalam kondisi kritis setelah massa berdesakan dalam gang sepanjang 50,9 meter di dekat stasiun Itaewon.
Otoritas setempat mengungkapkan, sebanyak 19 warga negara asing ikut menjadi korban dalam insiden tersebut. Mereka berkewarganegaraan China, Iran, Rusia, Amerika Serikat, Australia, Uzbekistan, Vietnam, Kazakhstan, Austria, Sri Lanka, Thailand, dan Norwegia. Kantor berita China, Xinhua, yang mengutip keterangan Kedutaan Besar China di Seoul, melaporkan sedikitnya empat warga negara China menjadi korban tewas.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menetapkan masa berkabung secara nasional terkait tragedi pesta Halloween itu. ”Ini benar-benar tragis. Sebuah tragedi dan malapetaka yang seharusnya tidak terjadi di jantung kota Seoul tadi malam,” kata Yoon, Minggu.
Kepala Unit Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong-beom mengatakan, laporan pertama soal korban diterima pada pukul 22.24 malam waktu setempat. Unit tanggap darurat dari Yongsan dan Jungbu dikirim beberapa menit setelah laporan pertama diterima.
Terkendala
Dilaporkan media Chosun Ilbo dan kantor berita Yonhap, stasiun pemadam Yongsan hanya berjarak 100 meter dari Gang Itaewon. Sayangnya, peserta perayaan Halloween yang ditaksir sebanyak 100.000 orang membuat regu penolong sulit mencapai lokasi.
Petugas penolong harus menyelip di antara hadirin sebelum akhirnya mencapai korban. Bahkan, sebagaimana terekam dalam video yang beredar pada Minggu (30/10/2022) dini hari, sebagian orang di lokasi malah beryanyi dan berjoget kala mobil ambulans dan regu penyelamat datang. Sebagian malah mengangkat tangan. Perilaku mereka mirip dengan penonton konser.
Tidak diketahui mengapa sebagian orang masih bertingkah seperti itu. Padahal, regu penolong berusaha menyelamatkan orang yang kesulitan bernafas karena berdesakan.
Tidak diketahui pula mengapa massa tiba-tiba berkumpul di gang kecil itu. Panjang gang di ujung stasiun Itaewon itu tidak sampai 51 meter. Gang itu terletak di antara pusat perbelanjaan Hamilton dan sejumlah kedai minum.
Sejumlah saksi menyebut, sebenarnya perayaan lancar kala massa masih berkumpul di jalan besar. Tanpa diketahui sebabnya, tiba-tiba orang-orang mulai bergerak ke dalam gang. Di sana, orang-orang saling dorong dan sebagian di antara mereka akhirnya jatuh lalu terinjak. “Setelah saling dorong, lalu orang-orang berjatuhan seperti domino,” kata saksi mata yang tidak mau diungkap identitasnya.
Mereka yang tidak jatuh dan terinjak pun tetap kesulitan. Dalam gang di antara toko dan pusat perbelanjaan serta dipadati banyak orang, sebagian kesulitan bernafas.
Identifikasi
Seperti dilakukan KBRI Seoul, warga dan otoritas setempat juga masih terus mengidentifikasi para korban. Upaya pencarian antara lain dialkukan Ahn Yeon-seon (55). Sepanjang Minggu pagi, ia menyambangi sejumlah rumah sakit untuk mencari putrinya, Ahn Ye-sol.
Pada Sabtu sore, Ye-sol meminta uang untuk jalan-jalan. “Ibu, minta uang. Setelah itu dia pergi,” ujar Yeon-seon kala ditemui Yonhap di RS Universitas Soonchunghyang.
Sampai tengah malam, ia tidak tahu ada insiden di Itaewon. “Sekitar tengah malam, temannya menelepon saya sambil menangis. Dia bilang, Ye-sol meninggal,” kata Yeon-son.
Teman Ye-sol bercerita, remaja itu jatuh lalu terimpit di antara orang-orang lain yang juga terjatuh. Teman Ye-sol mengaku paling tidak sejam Ye-sol berada dalam tumpukan orang dalam gang itu. “Saya segera mencari tahu lebih banyak. Sampai sekarang, semua masih gelap,” kata Yeon-seon.
Ye-sol merupakan anak kedua dari empat anak Yeon-seon. Yeon-seon menyebut, anaknya sedang mencari kerja agar bisa membantu keluarga. “Saya akan terus mencari dia,” kata Yeon-Seon.