Israel-AS Getol Ingin Buktikan Iran Kirim Pesawat Nirawak kepada Rusia
Israel berbagi informasi data intelijen dengan Amerika Serikat untuk membuktikan bahwa Iran telah memasok pesawat nirawak ”kamikaze” ke Rusia.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
STEFANI REYNOLDS
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di Washington DC, Selasa, 25 Oktober 2022.
WASHINGTON DC, RABU – Presiden Israel Isaac Herzog, Selasa (26/10/2022), mengatakan, Israel berbagi informasi data intelijen dengan Amerika Serikat (AS) untuk membuktikan bahwa Iran telah memasok pesawat nirawak “kamikaze” ke Rusia. Herzog, yang sedang berada di Washington DC, mendesak perlunya memberikan tanggapan keras terhadap Teheran karena pesawat itu dioperasikan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Uni Eropa dan AS, Kami pekan lalu, telah mencapai kesimpulan yang sama bahwa Teheran telah memasok pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) berpeledak ke Rusia. UAV tersebut, terutama seri Shahed-136, dilaporkan telah digunakan pasukan Rusia untuk membombardir kota-kota di Ukraina. Terkait hal itu, UE bahkan telah menjatuhkan sanksi baru kepada Iran.
Israel sendiri telah mendorong agar Iran diberikan tindakan. Dalam pertarungan di Timur Tengah, Iran dipandang Israel sebagai ancaman terbesarnya. Herzog mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam kunjungan ke Washington DC, AS. Pada Rabu (26/10/2022), Herzog akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
“Senjata Iran memainkan peran kunci dalam mengacaukan dunia kita. Komunitas internasional harus belajar darinya, sekarang dan di masa depan,” kata Herzog. Dia juga menambahkan, “dunia harus berbicara kepada Iran dalam bahasa yang sama – bahasa yang keras, padu, dan tanpa kompromi.”
Kantor Presiden Israel, dalam sebuah pernyataan, menyebutkan, Presiden Herzoq akan membagikan bukti berupa gambar kepada AS. Israel sudah memberi penilaiannya bahwa ada kesamaan suku cadang antara pesawat nirawak jatuh di Ukraina dengan yang diuji pada Desember 2021 dan ditampilkan dalam pameran di Iran pada 2014. Ukraina mengatakan, pesawat nirawak yang jatuh itu seri Shahed-136 buatan Iran.
AFP/SERGEI SUPINSKY
Sebuah drone terbang di langit Kyiv dalam sebuah serangan pada Senin, 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukrina.
Blinken, pada pada awal pertemuan dengan Herzog, mengatakan bahwa AS dan Israel akan berdiri bersama melawan tindakan berbahaya, destabilisasi, dan teror yang dilakukan Iran. “Penyediaan pesawat tak berawak oleh Iran ke Rusia untuk memungkinkan agresi lebih lanjut terhadap Ukraina dan rakyat Ukraina menunjukkan hasil yang mengerikan di lapangan di Ukraina,” katanya.
Diplomat senior AS itu juga menyinggung soal kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Terutama karena telah terjadi serangan besar-besaran oleh tentara Israel terhadap kelompok militant pada Selasa (25/10/22) di Nablus, Tepi Barat yang diduduki. Serangan itu akhirnya menewaskan enam orang dan melukai belasan orang lainnya dan dikecam oleh Otoritas Palestina.
Menurut Blinken, dia berbicara dengan Herzog tentang keprihatinan nyata terhadap kekerasan di Tepi Barat. “Kami mendesak semua orang untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencoba mengurangi kekerasan itu dan untuk menghindari tindakan atau pernyataan yang dapat memicunya,” kata Blinken.
Kunjungan Herzog terjadi beberapa hari menjelang pemilu kelima Israel dalam waktu kurang dari empat tahun. Mantan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan pemerintahan Demokrat AS, sedang berupaya untuk kembali ke tampuk kekuasaan.
Terlepas dari temuannya soal pada pesawat nirawak Iran, Israel berhati-hati dalam mendukung Ukraina mengingat peran militer aktif Rusia di Israel. Sejauh ini, Israel belum bersedia memberikan perisai udara Kubah Besi (Iron Dome), sistem pertahanan udara yang dikembangkan Rafael Advanced Defense Systems dalam kerja sama dengan AS, kepada Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada pertemuan virtual G7, 11 Oktober 2022, meminta "perisai udara" untuk melindungi Ukraina dari serangan Rusia. Dia menyebut, Iran memasok 2.400 unit pesawat nirawak ke Rusia untuk menyerang Ukraina. Saat berbicara di forum Israel, Haaretz Democracy Conference, Senin (24/10/2022), dia mengatakan, Rusia telah memesan 2.000 pesawsat nirawak dari Iran. Ia dalam kesempatan itu sekaligus mendesak Israel untuk “membantu Ukraina secara nyata.”
Menurut situs Iran International, Zelenskyy dalam forum tersebut mengatakan, Teheran mendukung Moskwa dengan pesawat nirawak dengan imbalan mendapatkan bantuan untuk mengembangkan program nuklirnya. Zelenskyy mengatakan, Republik Islam Iran takkan dapat mengirim peralatan ke Rusia jika Israel tidak memutuskan untuk tetap netral dalam perang Ukraina.
“Dalam delapan bulan perang skala penuh, Rusia telah menggunakan hampir 4.500 rudal untuk melawan kami. Persediaan misil mereka semakin berkurang. Oleh karena itu, Rusia mencari senjata yang terjangkau di negara lain untuk melanjutkan terornya. Itu ditemukan di Iran,” kata Zelenskyy.
Meskipun Zelensky tidak memberikan bukti apa pun, Rusia telah membangun satu-satunya pembangkit PLTN di Bushehr, Iran. Proyek itu memiliki kontrak untuk memperluas pembangkit serupa dengan penambahan dua reaktor baru berbiaya 10 miliar dollar AS, seperti dilaporkan media Iran International, Selasa (25/10/2022).
YASUYOSHI CHIBA
Petugas pemadam kebakaran Ukraina bekerja di gedung yang hancur setelah serangan pesawat tak berawak di Kyiv, Senin, 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Teheran dan Moskwa lewat semua saluran yang mereka miliki telah menyangkal penggunaan pesawat nirawak Iran di Ukraina. Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menolak “klaim yang tidak berdasar” atas pengiriman pesawat nirawak Iran. Dia mengatakan, Teheran, yang abstain dalam pemungutan suara pada perang Ukraina, menginginkan “resolusi damai” atas perang di Ukraina.
Kremlin pun membantah pasukannya menggunakan drone buatan Iran untuk menyerang Ukraina. Wakil Dubes Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mencela “tuduhan tak berdasar dan teori konspirasi” Barat yang menuding bawah UAV Iran digunakan Rusia dalam perang di Ukraina. “UAV Rusia di Ukraina diproduksi di Rusia,” kata Polyanskiy. (AFP/REUTERS)