Pengumuman resmi Xi sebagai presiden baru akan digelar pada sesi legislatif tahunan pada Maret 2023. Xi pun menjadi pemimpin paling berpengaruh di China sejak Mao Zedong.
Oleh
LUKI AULIA dari BEIJING, CHINA
·3 menit baca
BEIJING, KOMPAS – Presiden China Xi Jinping dikukuhkan sebagai pemimpin Partai Komunis China untuk periode ketiga, Minggu (23/10/2022). Maka, ia dipastikan akan menjadi presiden China untuk ketiga kalinya. Pengumuman resmi Xi sebagai presiden baru akan digelar pada sesi legislatif tahunan pada Maret 2023. Xi pun menjadi pemimpin paling berpengaruh di China sejak Mao Zedong.
Komite Tetap Politbiro Komunis China (PKC) memilih Xi sebagai sekretaris jenderal untuk masa jabatan lima tahun mendatang dalam rapat pleno pertama. Selesai rapat, Xi dan keenam anggota Komite Tetap Politbiro pukul 12.00 waktu setempat keluar menemui wartawan China dan asing di Golden Hall, Balai Agung Rakyat, di Beijing.
”Saya berterima kasih kepada Partai yang telah percaya kepada saya. Saya berjanji untuk bekerja dengan tekun dalam melakukan tugas untuk membuktikan kepercayaan partai kita dan rakyat kita,” ujar Xi dalam pidato di hadapan wartawan.
Xi juga memperkenalkan anggota Komite Tetap Politbiro yang dipimpinnya. Dari enam orang, sejumlah empat orang baru, dan mereka termasuk orang dekat dan setia kepada Xi. Dua orang di antaranya pernah menjadi sekretaris. Ada Li Qiang, ketua partai Shanghai yang selama ini mengawasi kebijakan lockdown yang ketat selama dua bulan di Shanghai, awal tahun ini.
Li Qiang kemungkinan akan mengambil alih posisi perdana menteri yang kini dipegang Li Keqiang. Li Keqiang akan pensiun tahun depan. Selain itu ada juga nama Ding Xuexiang, ketua partai di Guangdong yang juga dekat dengan Xi. Ketua partai di Beijing, Cai Qi, juga terpilih di dalam klub paling elite di China itu.
Dalam pidatonya, Xi mengatakan, China tidak dapat berkembang tanpa dunia dan dunia juga membutuhkan China. ”Setelah lebih dari 40 tahun upaya tanpa henti menuju reformasi dan keterbukaan, kami telah menciptakan dua keajaiban, pembangunan ekonomi yang cepat dan stabilitas sosial jangka panjang,” kata Xi.
Kongres Nasional Ke-20 PKC yang berlangsung selama sepekan terakhir ditutup pada hari Sabtu dengan hasil yang telah diperkirakan sebelumnya. Dalam dua periode kepemimpinan sebelumnya, Xi muncul sebagai salah satu pemimpin China paling kuat dalam era modern. Ia disebut-sebut telah menyejajarkan diri dengan Mao yang mendirikan negara komunis China tahun 1949 dan memimpin negara itu selama seperempat abad.
Periode ketiga Xi memutus batasan ”tak resmi” masa jabatan presiden selama dua kali lima tahun. Dalam pidato singkat saat penutupan kongres, Xi mengatakan, revisi konstitusi jelas diperlukan untuk memperkuat kepemimpinan partai secara keseluruhan. Inisiatif kebijakan besar Xi dalam bidang ekonomi dan militer juga dituangkan dalam anggaran dasar partai. Di dalamnya termasuk pernyataan untuk memperkuat posisi partai yang mutlak untuk pembangunan dan masa depan China.
Para analis berpendapat, jajaran Komite Tetap Politbiro yang baru mengindikasikan bahwa Xi memprioritaskan stabilitas sosial politik, keamanan nasional, dan kesinambungan kebijakan. Profesor ekonomi politik pada Universitas Johns Hopkins, Ho-fung Hung, menilai, Xi tidak menginginkan banyak perdebatan dalam tim pendukungnya.