Rusia meningkatkan status kewaspadaan dalam negerinya di tengah eskalasi perang Ukraina-Rusia. Status ini terbagi ke dalam empat kelompok, mulai yang dasar hingga darurat militer.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
MOSKWA, RABU – Presiden Rusia Vladimir Putin menetapkan status darurat militer untuk Donetsk, Lugansk, Zaporizhia, dan Kherson. Artinya, ”respon maksimum” akan diterapkan untuk setiap ancaman ke empat wilayah tersebut.
Keputusan terkait status darurat militer tersebut disampaikan Putin kepada Dewan Keamanan Rusia pada Rabu (19/10/2022). Pidato Putin disiarkan langsung melalui stasiun televisi Pemerintah Rusia.
Surat keputusan yang hari itu telah ditandatangani Putin segera dikirim ke Dewan Federasi untuk mendapat persetujuan. Selanjutnya, para otoritas terkait memiliki waktu tiga hari untuk mengajukan proposal untuk eksekusi. Adapun status darurat militer tersebut berlaku efektif mulai Kamis (20/10/ 2022).
”Selama referendum, penduduk republik rakyat Donetsk dan Lugansk, wilayah Zaporizhia dan Kherson, dengan tegas dan meyakinkan menyatakan keinginan mereka. Mereka ingin bersama Rusia. Konstitusi tentang penggabungan empat wilayah baru ini ke dalam Federasi Rusia telah berlaku,” kata Putin dalam pidato yang juga disiarkan secara langsung.
Rezim Kiev, Putin melanjutkan, menolak mengakui kehendak dan pilihan rakyat dan menolak setiap proposal untuk perundingan. Sebaliknya, penembakan terus berlanjut dan warga sipil terus mati. Sabotase juga terus dilakukan di wilayah Rusia.
Badan intelijen Ukraina misalnya, Putin mencontohkan, merencanakan ledakan di Jembatan Crimea. Putin juga menuduh Badan Intelijen Ukraina merencanakan serangan teroris di wilayah Rusia lainnya tetapi berhasil digagalkan. Target serangan antara lain pada pertemuan massal, transportasi umum, dan fasilitas energi. ”Termasuk, dan saya ingin menekankan ini, di fasilitas energi nuklir,” katanya.
Oleh sebab itu, menurut Putin, darurat militer diterapkan di Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk serta wilayah Kherson dan Zaporozhia. ”Inilah sebabnya saya menandatangani perintah eksekutif yang menerapkan darurat militer di empat wilayah ini. Ini akan diserahkan ke Dewan Federasi untuk persetujuan segera. Duma Negara telah diberitahu tentang keputusan ini,” kata Putin.
Putin juga memandang perlu memberikan kewenangan tambahan kepada para kepala daerah di semua wilayah Rusia. Perintah eksekutif terkait hal ini juga sudah ditandatangani pada Rabu kemarin. Targetnya adalah memastikan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan keselamatan warga, keamanan dan perlindungan terhadap infrastruktur penting, menjaga ketertiban umum, dan meningkatkan stabilitas ekonomi dan industri.
”Kepala daerah akan diberi wewenang untuk mendirikan kantor pusat yang sesuai untuk mengoordinasikan upaya ini. Dengan ini saya menginstruksikan pemerintah, Kementerian Pertahanan, dan lembaga-lembaga lain untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan,” kata Putin.
Selain status darurat militer di empat ”wilayah baru” Rusia, surat perintah juga menetapkan status kewaspadaan untuk tiga kelompok wilayah di Rusia. Kelompok pertama adalah tingkat respon sedang di wilayah Crimea, Krasnodar, Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk, Rostov, dan Sevastopol.
Kelompok kedua adalah tingkat siaga tinggi di wilayah entitas konstituen Federasi Rusia yang merupakan bagian dari Distrik Federal Tengah dan Distrik Federal Selatan dengan pengecualian entitas yang sudah termasuk di kelompok respon maksimum dan sedang. Dengan kata lain, ini berlaku untuk daerah Rusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Kelompok ketiga adalah tingkat kesiapan dasar di wilayah entitas konstituen Federasi Rusia yang tidak disebutkan dalam perintah eksekutif. Ini berarti merujuk pada semua daerah di wilayah Rusia yang tak termasuk pada tiga kelompok di atas .
Perintah eksekutif memberikan kewenangan relevan untuk masing-masing otoritas wilayah sesuai kebutuhan. Perintah eksekutif itu juga mencantumkan langkah-langkah yang harus mereka lakukan.