“Jika ada blokade terhadap China, perusahaan AS juga merugi karena pasar China sangat besar,” kata Chad Brown, staf senior pada Peterson Institute for International Economics.
Oleh
SIMON P SARAGIH S
·5 menit baca
KIICHIRO SATO
Bendera Amerika Serikat dan China berkibar di Taman Salju Genting menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 di Zhangjiakou, China, 2 Februari 2022.
Diam-diam China telah memikirkan cara untuk melepas ketergantungan impor cip dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, Presiden China Xi Jinping rileks saja ketika Presiden AS Joe Biden mengeluarkan lagi tekanan pada China, Senin (17/10/2022).
Biden meminta para ahli cip AS tidak bekerja untuk kepentingan China. Perusahaan-perusahaan AS diminta tidak menggunakan komponen cip yang dibuat di China. Hal ini bertujuan mencegat kemajuan China dalam pengembangan semikonduktor (cip), supercomputer, surveillance system, dan peralatan canggih.
China paham, serangan bertubi-tubi akan datang. Pada hari Minggu, 16 Oktober 2022, Presiden Xi bahkan sudah mendahului aksi Biden dengan mengatakan, tekanan akan mendorong China mengejar swasembada cip. Ucapan Xi taktis, tidak menyimpulkan bahwa China sudah swasembada cip.
Akan tetapi, China sudah gencar mendalami cara melepas ketergantungan cip AS sebelum 2022. Kiat China mengatasi ketergantungan cip AS itu dituliskan di situs Nikkei Asia edisi 8 Mei 2021 berjudul ”US-China Tech War: Beijing’s Secret Chipmaking Champions”.
Sekali sebulan para eksekutif senior Yangtze Memory Technologies Co (YMTC) terbang ke Beijing untuk menghadiri pertemuan dengan pejabat pusat. Sejak 2019, mereka fokus pada pengembangan sejumlah memori cip komputer canggih. Berlokasi di tepian sungai di kota Wuhan, YMTC dipandang sebagai jalan utama negara untuk menciptakan industri semikonduktor.
AP/CHINATOPIX
Seorang pria bekerja di sebuah pabrik cip terpadu di Nantong, Provinsi Jiangsu, China timur, 16 September 2022.
YMTC telah memproduksi secara massal flash memory chip NAND 64-layer dan 128-layer yang digunakan dalam hampir semua bentuk elektronik, mulai dari telepon pintar ke server dan mobil-mobil hingga persenjataan militer.
Akan tetapi, sebelum upaya swasembada cip itu terwujud, awalnya sulit bagi YMTC yang baru berdiri pada 2016. Peralatan yang dipakai memproduksi cip adalah monopoli global AS. Sebesar 80 persen pasar dalam pembuatan cip dan proses desain, seperti etching, ion implantation, electrochemical deposition, wafer inspection, dan perancangan perangkat lunak ada di tangan perusahaan-perusahaan AS. Hal itu membuat China mengimpor cip 350 miliar dollar AS pada 2020, menurut China Semiconductor Industry Association.
Namun, ada masalah darurat dan misi YMTC adalah melepas ketergantungan. Swasembada cip menjadi prioritas nasional China yang sangat mendesak. China menempuh langkah agresif dengan mengidentifikasi komponen-komponen yang masih bergantung pada impor AS.
Hal itu tidak saja melibatkan YMTC, tetapi juga belasan perusahaan China dengan spesialisasi membuat tiruan produk AS di area kunci, seperti ion implantation hingga etching. ”Waktu sangat singkat. China paham, AS akan memukul industri lokal dengan begitu kerasnya,” kata Roger Sheng, analis cip dari perusahaan konsultan Gartner.
Dengan petunjuk Beijing, YMTC meluncurkan pengkajian massal atas jaringan produksinya, dari penjualannya hingga perusahaan pemasoknya (supply chain). Didalami dari mana saja asal pasokan lokal atau setidaknya pemasok non-AS untuk menggantikan ketergantungan pada teknologi AS.
Bekerja 24 jam
Upaya kolektif dilakukan dengan melibatkan 800 orang dalam ritme bekerja 24 jam dengan jam kerja bergantian, termasuk staf dari banyak pemasok lokal, yang berlangsung selama dua tahun. YMTC mendalami sebanyak mungkin tentang asal dari segala sesuatu yang berujung menjadi produk.
Tidak hanya komponen yang didalami, tetapi juga peralatan produksi untuk membuat cip, bahan-bahan kimia, hingga lensa kecil, screw, nut, dan bearing yang ada di dalam mesin pembuatan cip. Didalami pula jalur produksi oleh aneka sumber yang paham dengan persoalan.
STR/AFP
Para pekerja memproduksi cip LED di sebuah pabrik di Huaian, Provinsi Jiangsu, China timur, 16 Juni 2020.
Semua upaya ini merupakan rahasia. YMTC mengirim para insinyur untuk mengaudit lokasi produksi dan peralatan perusahaan pemasok. Para pemasok YNTC diminta memberi laporan-laporan soal langkah perbaikan produksi. Para pemasok juga diminta untuk menjelaskan bagaimana mereka bersama bisa mendiversifikasi pembelian bahan-bahan dan menemukan alternatif untuk menggantikan produk AS.
Mengubah lanskap
”Ini mirip saat Anda ingin minum susu,” kata sumber pada Nikkei. Peminum susu harus tahu soal peternakan dan belajar bagaimana cara memelihara lembu. ”Anda harus membangun lahan peternakan, pagar, menanam rumput. Semuanya harus Anda lakukan sendiri,” lanjut sumber tersebut.
Upaya YMTC itu tidak berhenti di tengah pandemi Covid-19 yang mulai merebak di Wuhan. YMTC merombak semua proses produksi dan menggantikan sebanyak mungkin alat-alat sebisa mungkin. Bantuan negara, subsidi, dan investasi dari pemerintahan lokal serta usaha swasta diluncurkan, menurut China Securities Journal.
YMTC menolak pertanyaan Nikkei tentang upaya lokalisasi. Namun, upaya lokalisasi produksi ini menjadi kesempatan seumur hidup untuk generasi kampiun cip China, seperti YMTC.
Efek positif perang cip yang dicanangkan AS adalah kini setiap perusahaan AS yang unggul dalam industri cip komputer telah memiliki pesaing kuat di China. YMTC kini mirip dengan peran Boise, Micron (AS). Naura Technology Group yang berbasis di Beijing sedang menantang dominasi Applied Materials (AS), pembuat alat untuk memproduksi cip. Advanced Micro-Fabrication Equipment (AMEC) adalah versi China untuk Lam Research (AS), pemilik mesin-mesin essential etching. Hwatsing Technology yang berbasis di Tianjin menghasilkan peralatan cutting-edge chemical-mechanical planarization dan dipastikan mematahkan monopoli Applied Materials (AS).
AP/STEVE HELBER/FILE
Teknisi memeriksa potongan perlengkapan dalam sebuah tur ke pabrik cip otomotif Micron Technology di Manassas, AS, 11 Februari 2022.
Namun, meski ada upaya keras, hanya sedikit yang yakin bahwa China benar-benar bisa independen dari kebutuhan akan komponen AS. Namun, blokade terhadap industri cip China juga tidak masuk akal. ”Jika ada blokade terhadap China, perusahaan AS juga merugi karena pasar China sangat besar,” lanjut Chad Brown, staf senior dari Peterson Institute for International Economics.
China juga sadar, tidak bisa melepas diri dari perkembangan dunia. Oleh karena itu, China tetap membuka relasi bisnis dengan luar. Hanya saja jika ada blokade total, China sudah siap untuk itu.
”Saat AS memblokade, cara China mengatasi gangguan teknologi semakin ringan,” kata Hu Qimu, kepala peneliti dari Sinosteel Economic Research Institute, kepada harian China The Global Times edisi 7 September 2022. (REUTERS/AP/AFP)