
Bedanya, karakter superhero di AS lahir pertama-tama dalam komik yang kemudian makin dipopulerkan lewat layar kaca. Sementara superhero di Mesir, pertama-tama justru lahir di dunia nyata. Baru beberapa saat kemudian, karakter itu diangkat ke dalam komik.
Seorang dokter anak dan ahli bedah Mesir mengganti seragam putih medisnya dengan kostum biru berjubah merah layaknya Superman dalam menjalankan misinya. Dokter bernama asli Hesham Abdelkader itu menggunakan ”nama panggung” ”Super H” dalam menjalankan misinya, yakni mengedukasi orang tua demi kehidupan anak-anak yang lebih sehat.
Ia bersama tim telah membuat 30 episode video yang memberikan pemahaman yang menghibur tentang kesehatan anak. Karakter ini kemudian juga diangkat menjadi serial tokoh animasi di media sosial.
”Komunitas kita secara umum dan di Mesir khususnya, berhasil membuat anak-anak takut pergi ke dokter. Dan saat hendak menjalani operasi, orang tua jauh lebih takut ketimbang anak mereka," katanya menjelaskan latar-belakang misinya.
Abdelkader berpendapat, saluran paling baik untuk menyampaikan informasi kepada anak-anak adalah melalui orang tua. Jadi dia bersama tim membuat konten video dengan tokoh Super H yang ditujukan kepada orang tua.
Informasi yang disampaikan adalah seputar kesehatan anak dalam bentuk sketsa menampilkan persoalan dan solusinya. Pada bagian akhir, Super H memberikan nasehat kepada orang tua untuk menghadapi anak-anak yang keras kepala, malu, yang tak mau makanan sehat, dan tak mau berolahraga. (REUTERS)
Baca juga : Merampok dengan Korek Api
Baca juga: Babia, Si Buaya Vegetarian
Baca juga: Cara Unik Pengantin di Italia Rayakan Pernikahan, ”Coblosan” di Bilik Suara