Rusia Tangkap 8 Tersangka Kasus Sabotase Jembatan Kerch
Otoritas Rusia menangkap delapan tersangka kasus sabotase Jembatan Kerch yang menghubungan Rusia dan Semenanjung Crimea. Rusia sejauh ini telah mengidentifikasi sejumlah tersangka lainnya.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
MOSKWA, KAMIS — Dinas Keamanan Federal Rusia menahan delapan tersangka yang terlibat kasus peledakan Jembatan Kerch pada 8 Oktober 2022. Mereka diduga ikut menyiapkan sabotase di jembatan yang diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018 itu.
”Sejauh ini, lima warga negara Rusia serta tiga warga negara Ukraina dan Armenia, yang terlibat menyiapkan serangan, telah ditahan sebagai kasus kriminal,” kata pejabat Dinas Keamanan Federal Rusia sebagaimana dikutip kantor berita Rusia, TASS.
Dinas Keamanan Federal Rusia, masih mengutip TASS, sejauh ini telah mengidentifikasi 12 orang yang terlibat dalam persiapan sabotase Jembatan Kerch. Sebanyak 3 warga Ukraina, 2 warga Georgia, dan 1 warga Armenia terlibat di balik rencana pengiriman bahan peledak dari Bulgaria ke Georgia, kemudian ke Armenia.
Warga Ukraina lainnya dan lima warga Rusia berperan menyiapkan dokumen untuk perusahaan fiktif. Perusahaan itu disebutkan beralamat di Crimea dan menjadi tujuan pengiriman bahan peledak.
Dinas Keamanan Federal Rusia menyatakan, serangan diorganisasi oleh badan intelijen militer Ukraina dan direkturnya, Kyrylo Budanov. ”Pihak yang mengorganisasi serangan teroris terhadap Jembatan Crimea adalah Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, direkturnya Kyrylo Budanov, serta pegawai dan agen-agennya,” kata Dinas Keamanan Federal Rusia.
Ukraina belum mengonfirmasi keterlibatannya pada sabotase Jembatan Kerch. Namun, sejumlah pejabat Ukraina terang-terangan merayakan kerusakan jembatan itu. Bahkan seorang pejabat pemerintah Ukraina secara anomim menyatakan kepada The New York Times bahwa Kyiv berada di balik serangan itu.
Menurut Dinas Keamanan Federal Rusia, bahan peledak dalam sabotase Jembatan Kerch disamarkan dalam gulungan film polietilen konstruksi pada 22 palet dengan berat total 22,7 ton. Barang ini dipindahkan dari Ukraina ke Rusia melalui Bulgaria, Georgia, dan Armenia.
”Kontrol atas pergerakan kargo di sepanjang rute dan kontak dengan peserta dalam skema transportasi kriminal dilakukan oleh seorang personel HUR MO,” kata Dinas Keamanan Federal Rusia dalam sebuah pernyataan. HUR MO adalah akronim untuk intelijen militer Ukraina.
Jembatan jalan dan rel sepanjang 19 kilometer adalah sebuah proyek prestise yang dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018. Akses ini menjadi vital secara logistik untuk operasi militer Rusia di Ukraina. Di antaranya untuk memasok logistik pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina selatan.
Ledakan yang terjadi pekan lalu itu menghancurkan satu bagian dari jembatan jalan. Untuk sementara, lalu lintas di jalur itu dihentikan. Serangan juga menghancurkan beberapa gerbong tangki bahan bakar pada kereta yang menuju semenanjung Crimea.
Sebagai balasan, Rusia pada Senin (10/11/2022) melancarkan serangan rudal massal terhadap kota-kota Ukraina. Sasarannya, antara lain, jaringan listrik. Dinas Keamanan Federal Rusia yang dipimpin Alexander Bortnikov juga mengatakan bahwa mereka telah mencegah serangan Ukraina di Moskwa dan Kota Bryansk di Rusia barat. (REUTERS)